Analisis Pengaruh Kejadian Bblr, Status Imunisasi Dasar, Dan Pola Asuh Terhadap Kejadian Stunting Dan Gangguan Perkembangan Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Putat Jaya Dan Puskesmas Kenjeran Surabaya

Aprilia, Devi and dr. Eko Sulistijono and Dr. dr. I Wayan Agung Indrawan (2022) Analisis Pengaruh Kejadian Bblr, Status Imunisasi Dasar, Dan Pola Asuh Terhadap Kejadian Stunting Dan Gangguan Perkembangan Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Putat Jaya Dan Puskesmas Kenjeran Surabaya. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah lima tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Berdasarkan pada indeks antropometri panjang badan dibanding umur (PB/U) atau tinggi badan dibanding umur (TB/U) dengan batas(z-score) di bawah standar deviasi (<-2 SD). Stunting pada masa anak-anak berhubungan dengan keterlambatan perkembangan motorik dan tingkat kecerdasan yang lebih rendah. Perkembangan motorik merupakan aspek perkembangan yang penting karena berkaitan dengan aspek perkembangan yang lain, terutama perkembangan kognitif. Perkembangan kognitif inilah yang secara tidak langsung akan mempengaruhi kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Perkembangan pada balita disebut golden periods karena pada masa ini perkembangan kognitif, motorik, bahasa, emosional, dan sosial berlangsung sangat cepat. Secara tidak langsung penyebab stunting pada balita dikarenakan oleh riwayat BBLR. Anak di bawah usia 2 tahun dengan riwayat BBLR berisiko mengalami retardasi pertumbuhan yang jika tidak disesuaikan dengan stimulasi dan didukung oleh status kekebalan yang rendah,dan pola asuh yang tidak memadai akan berlanjut selama 5 tahun pertama kehidupan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kejadian BBLR, status imunisasi dasar, dan pola asuh terhadap kejadian stunting dan gangguan perkembangan balita di Puskesmas Putat Jaya dan Puskesmas KenjeranSurabaya Penelitian ini adalah penelitian retrospective dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilaksanakan bulan Desember 2021. Subyek penelitian sebanyak 209 yang terbagi di Puskesmas Putat Jaya dan Puskesmas Kenjeran Surabaya. Sebelumnya responden akan menandatangani surat persetujuan setelah diberikan informasi tentang penelitian ini. Data dikumpulkan melalui data primer melalui pendekatan wawancara dengan melakukan pengisian kuesioner dan formulir KPSP serta data sekunder menggunakan buku KMS balita. Analisa data menggunakan uji Korelasi Pearson dan dilanjutkan uji Path Analysis dengan menggunakan software SPSS versi 25.0 dengan p value < 0,05. Hasil penelitian didapatkan kejadian BBLR dapat meningkatkan gangguan perkembangan pada balita melalui kejadian stunting di Puskesmas Putat Jaya Surabaya, hal ini dibuktikan dengan hasil uji multivariat bahwa pengaruh tidak langsung (-0,063) lebih besar dari pengaruh langsung (-0,115) dan kejadian BBLR tidak meningkatkan gangguan perkembangan pada balita melalui kejadian stunting di Puskesmas Kenjeran Surabaya, hal ini dibuktikan dengan hasil uji multivariat bahwa pengaruh tidak langsung (0,018) lebih kecil dari pengaruh langsung (0,030). Status imunisasi dasar dapat meningkatkan gangguan perkembangan pada balita melalui kejadian stunting di Puskesmas Putat Jaya Surabaya, hal ini dibuktikan dengan hasil uji multivariat bahwa pengaruh tidak langsung (- 0,022) lebih besar dari pengaruh langsung (-0,117) dan status imunisasi dasar tidak meningkatkan gangguan perkembangan pada balita melalui kejadian stunting di Puskesmas Kenjeran Surabaya, hal ini dibuktikan dengan hasil uji multivariat bahwa pengaruh tidak langsung (-0,022) lebih kecil dari pengaruh langsung (0,117). Pola asuh dapat meningkatkan gangguan perkembangan pada balita melalui kejadian stunting di Puskesmas Putat Jaya Surabaya, hal ini dibuktikan dengan hasil uji multivariat bahwa pengaruh tidak langsung (-0,226) lebih kecil dari pengaruh langsung (0,761) dan pola asuh tidak meningkatkan gangguan perkembangan pada balita melalui kejadian stunting di Puskesmas Kenjeran Surabaya, hal ini dibuktikan dengan hasil uji multivariat bahwa pengaruh tidak langsung (-0,301) lebih kecil dari pengaruh langsung (0,920). kejadian BBLR tidak meningkatkan kejadian stunting melalui gangguan perkembangan pada balita vii di Puskesmas Putat Jaya Surabaya, hal ini dibuktikan dengan hasil uji multivariat bahwa pengaruh tidak langsung (0.037) lebih kecil dari pengaruh langsung (-0.191) dan kejadian BBLR dapat meningkatkan kejadian stunting melalui gangguan perkembangan pada balita di Puskesmas Kenjeran Surabaya, hal ini dibuktikan dengan hasil uji multivariat bahwa pengaruh tidak langsung (-0.013) lebih besar dari pengaruh langsung (-0.043). Status imunisasi dasar tidak meningkatkan kejadian stunting melalui gangguan perkembangan pada balita di Puskesmas Putat Jaya Surabaya, hal ini dibuktikan dengan hasil uji multivariat bahwa pengaruh tidak langsung (0.038) lebih kecil dari pengaruh langsung (0.067) dan status imunisasi dasar tidak meningkatkan kejadian stunting melalui gangguan perkembangan pada balita di Puskesmas Kenjeran Surabaya, hal ini dibuktikan dengan hasil uji multivariat bahwa pengaruh tidak langsung (-0.051) lebih kecil dari pengaruh langsung (0.052). Pola asuh tidak meningkatkan kejadian stunting melalui gangguan perkembangan pada balita di Puskesmas Putat Jaya Surabaya, hal ini dibuktikan dengan hasil uji multivariat bahwa pengaruh tidak langsung (-0.251) lebih kecil dari pengaruh langsung (0.685) dan pola asuh tidak meningkatkan kejadian stunting melalui gangguan perkembangan pada balita di Puskesmas Kenjeran Surabaya, hal ini dibuktikan dengan hasil uji multivariat bahwa pengaruh tidak langsung (-0.402) lebih kecil dari pengaruh langsung (0.691)

English Abstract

Stunting is a condition of failure to thrive in children under five years old (infants under five years old) due to chronic malnutrition so that the child is too short for his age. Based on the anthropometric index of body length compared to age (PB/U) or height compared to age (TB/U) with a limit (z-score) below the standard deviation (<-2 SD). Stunting in childhood is associated with delayed motor development and lower levels of intelligence. Motor development is an important aspect of development because it relates to other aspects of development, especially cognitive development. This cognitive development will indirectly affect the quality of Human Resources (HR). Development in toddlers is called the golden period because at this time cognitive, motor, language, emotional, and social development takes place very quickly. Indirectly, the cause of stunting in toddlers is due to a history of LBW. Children under the age of 2 years with a history of LBW are at risk for growth retardation which if not adjusted to stimulation and supported by a low immune status, and inadequate parenting will continue for the first 5 years of life. This study aims to analyze the effect of the incidence of low birth weight, basic immunization status, and parenting on the incidence of stunting and developmental disorders under five in Putat Jaya Health Center and Kenjeran Health Center Surabaya. This study is a retrospective study with a cross sectional approach. The research was carried out in December 2021. The research subjects were 209 which were divided into Putat Jaya Health Center and Kenjeran Health Center Surabaya. Previously respondents would sign a letter of consent after being given information about this research. Data were collected through primary data through an interview approach by filling out questionnaires and KPSP forms and secondary data using the toddler KMS book. Data analysis used Pearson Correlation test and continued with Path Analysis test using SPSS software version 25.0 with p value < 0.05. The results showed that the incidence of LBW can increase developmental disorders in toddlers through the incidence of stunting at the Putat Jaya Public Health Center Surabaya, this is evidenced by the results of multivariate tests that the indirect effect (-0.063) is greater than the direct effect (-0.115) and the incidence of LBW does not increase the disorder. development in toddlers through the incidence of stunting at the Kenjeran Health Center Surabaya, this is evidenced by the results of the multivariate test that the indirect effect (0.018) is smaller than the direct effect (0.030). Basic immunization status can increase developmental disorders in toddlers through the incidence of stunting at the Putat Jaya Health Center Surabaya, this is evidenced by the multivariate test results that the indirect effect (-0.022) is greater than the direct effect (-0.117) and basic immunization status does not increase developmental disorders in children under five through the incidence of stunting at the Kenjeran Health Center Surabaya, this is evidenced by the results of the multivariate test that the indirect effect (-0.022) is smaller than the direct effect (0.117). Parenting can increase developmental disorders in toddlers through the incidence of stunting at the Putat Jaya Health Center Surabaya, this is evidenced by the results of the multivariate test that the indirect effect (-0.226) is smaller than the direct effect (0.761) and parenting does not increase developmental disorders in toddlers through the incidence of stunting at the Kenjeran Public Health Center Surabaya, this is evidenced by the results of the multivariate test that the indirect effect (-0.301) is smaller than the direct effect (0.920). the incidence of LBW does not increase the incidence of stunting through developmental disorders in toddlers at the Putat Jaya Health Center Surabaya, this is evidenced by the results of multivariate tests that the indirect effect (0.037) is smaller than the direct effect (-0.191) and the incidence of LBW can increase the incidence of stunting through developmental disorders. on children under five at Kenjeran Public Health ix Center Surabaya, this is evidenced by the multivariate test results that the indirect effect (- 0.013) is greater than the direct effect (-0.043). Basic immunization status did not increase the incidence of stunting through developmental disorders in children under five at the Putat Jaya Public Health Center Surabaya, this was evidenced by the multivariate test results that the indirect effect (0.038) was smaller than the direct effect (0.067) and the basic immunization status did not increase the incidence of stunting through the disorder. development of children under five at Kenjeran Public Health Center Surabaya, this is evidenced by the results of the multivariate test that the indirect effect (-0.051) is smaller than the direct effect (0.052). Parenting does not increase the incidence of stunting through developmental disorders in toddlers at the Putat Jaya Public Health Center Surabaya, this is evidenced by the results of multivariate tests that the indirect effect (-0.251) is smaller than the direct effect (0.685) and parenting does not increase the incidence of stunting through developmental disorders. in children under five at the Kenjeran Public Health Center Surabaya, this is evidenced by the results of the multivariate test that the indirect effect (-0.402) is smaller than the direct effect (0.691)

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: 0422060093
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 618 Gynecology, obstetrics, pediatrics, geriatrics > 618.2 Obstetrics
Divisions: S2/S3 > Magister Kebidanan, Fakultas Kedokteran
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 24 Jan 2023 04:16
Last Modified: 24 Jan 2023 04:16
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196872
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Devi Aprilia.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2024.

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item