Estetika Bentuk dan Makna Simbolik Motif Swana Pada, di Griya Batik Sengguruh, Kabupaten Malang.

Indriana, Ristin (2022) Estetika Bentuk dan Makna Simbolik Motif Swana Pada, di Griya Batik Sengguruh, Kabupaten Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kabupaten Malang merupakan wilayah yang memiliki nilai sejarah kebudayaan dan memiliki rekam jejak seni budaya yang beragam. Salah satu karya seninya adalah batik dengan kreatifitas motifnya yang banyak mengedepankan aspek budaya serta mempunyai nilai estetika. Adanya nilai estetika pada sebuah motif, akan memberikan pengetahuan mengenai unsur-unsur yang digunakan sehingga dapat diapresiasi oleh penikmat karya seni. Penelitian ini membahas tentang motif Swana Pada di Griya Batik Sengguruh. Motif ini mempunyai kekhasan yang unik yaitu menggunakan motif gerabah yang berbeda dengan motif batik pada umumnya. Karena batik pada umumnya, banyak menggunakan motif flora dan fauna. Penggunaan motif batik gerabah ini bukan berasal dari Desa Sengguruh, namun merupakan desa yang wilayahnya juga berada di daerah Malang selatan yaitu Desa Pagelaran, Kabupaten Malang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui nilai estetika bentuk serta makna simbolik dari motif Swana Pada. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan proses observasi, wawancara, serta mencari beberapa referensi sebagai data pendukung. Terdapat tiga jenis bentuk motif batik Swana Pada yang mempunyai struktur bentuk mencitrakan kekhasan budaya dan hasil produksi masyarakat Sengguruh. Hasil produksi batik Swana Pada dapat dilihat pada motif pertama terdapat gambar guci, genthong, kendhi, poci, cangkir dan anglo. Pada motif kedua, terdiri dari bentuk guci dengan berbeda bentuk, panci, dan flora. Pada motif ketiga, terdiri dari berbagai bentuk macam guci, dan wajan. Karakter motif ini berupa benda-benda yang terbuat dari gerabah dengan menggabungkan motif berupa aksesoris yang digunakan oleh tokoh Kerajaan Singasari pada relief Candi Singosari. Secara garis, struktur bentuknya menggunakan garis lurus, zig-zag, lengkung, garis bebas dan garis tegas. Makna simbolik dari motif pertama menggambarkan sifat kesederhanaan pada diri seseorang. Motif kedua mempunyai makna menyampaikan sebuah arti jiwa kepemimpinan seseorang yang harus kuat dan tegas dalam mengambil keputusan. Makna simbolik yang ketiga mempunyai makna kuat dalam sistem kebudayaan masyarakat di Desa Pagelaran, bahwa banyak yang bekerja sebagai pengrajin gerabah.

English Abstract

Malang Regency is an area that has cultural historical value and has a historical record diverse cultural trails. One of his works of art is batik with creative motifs which emphasizes many aspects of culture. This study discusses the motives of Swana Pada in Griya Batik Sengguruh. This motif has a unique characteristic, namely using pottery motifs which is different from batik motifs in general, because a lot of them use flora and fauna motifs. The taking of this pottery batik motif is also not from Sengguruh Village, but from a village whose territory in another south Malang area, namely Pagelaran Village, Malang Regency. The purpose of this study was to determine the aesthetic value of the form or shape and the symbolic meaning of the Swana Pada motif. The research method using qualitative with a process of observation, interviews, and looking for some references as supporting data. There are three types of Swana Pada batik motifs which have an image structure the cultural peculiarities and products of the Sengguruh community. The results of the production of Swana Pada batik can be seen in the first motif there are images of jars, genthong, kendhi, teapot, cup and brazier. On the second motif, consisting of jars with different shapes, pots, and flora. In the third motive, consists of various forms of jars, and pans. The character of this motif is in the form of objects that made of pottery by combining motifs in the form of accessories used by the characters Singasari Kingdom on the relief of Singosari Temple. In line, the structure of the form uses the line straight, zigzag, curved, free line and firm line. The symbolic meaning of the first motif describe the nature of simplicity in a person. The second motive has meaning convey a meaning of the leadership spirit of a person who must be strong and firm in make decisions. The third symbolic meaning has a strong meaning in the cultural system people in Pagelaran Village, that many of them work as pottery craftsmen

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0522120126
Uncontrolled Keywords: Estetika, Batik, Motif Swana Pada, Griya Batik Sengguruh
Subjects: 700 The Arts > 700 The arts
Divisions: Fakultas Ilmu Budaya > Seni Rupa Murni
Depositing User: Unnamed user with username nova
Date Deposited: 24 Jan 2023 03:23
Last Modified: 24 Jan 2023 03:23
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196868
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Ristin Indriana.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2024.

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item