Mahatma, Rakryan (2022) Membentuk Solidaritas dan Mekanisme Tawuran Geng Sekolah di Jakarta Selatan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Sedari dahulu, Jakarta merupakan lokasi yang sudah inheren dengan kekerasan. Kekerasan ini meliputi kerusuhan, delinkuensi, dan yang akan dibahas; tawuran. Kerusuhan terjadi karena latar belakang ekonomi dan politik, sementara kekerasan yang memiliki basis identitas tidak terbatas pada geng, namun juga terjadi pada ormas, bahkan negara. Dalam skala yang lebih kecil, geng sekolah hadir dan juga melakukan kekerasan pada level internal dan eksternal. Salah satu geng sekolah di Jakarta yang melakukan kekerasan adalah SMAN 6 Jakarta dengan geng sekolahnya; Gorasix. Pada tahun 2012, terjadi tawuran antara SMAN 6 dan SMAN 70 yang berujung pada tewasnya satu orang. Namun hal ini tidak menghentikan tawuran. Meskipun gubernur Jakarta menolak kehadiran geng sekolah, tawuran tetap terjadi dan beberapa korban jiwa terus berjatuhan. Penelitian ini bertujuan untuk memahami mengapa siswa sekolah bergabung dengan geng sekolah, sekaligus mempelajari bagaimana mekanisme tawuran itu sendiri. Penelitian ini juga mempertanyakan keterlibatan sekolah dalam mendorong siswa untuk bergabung dengan geng sekolah. Oleh karena itu, konsep objective and subjective violence Slavoj Zizek dapat dikaitkan dengan penelitian ini. Penulis merumuskan beberapa pertanyaan: mengapa seseorang bergabung dengan geng sekolah, dan bagaimana mekanisme tawuran dilakukan oleh geng sekolah? Penelitian kualitatif ini menggunakan metode auto-etnografi yang menceritakan tawuran dari sudut pandang penulis yang dahulu juga mengikuti geng sekolah dan tawuran. Hasil penelitian ini akan digunakan sebagai data untuk memahami kekerasan yang dilakukan oleh geng sekolah.
English Abstract
From a long time ago, Jakarta was a location that was inherently violent. This violence includes riots, delinquency, and will be discussed; brawl. Riots occur because of economic and political backgrounds, while identity-based violence is not limited to gangs, but also happens to mass organizations, even the state. On a smaller scale, school gangs exist and also commit violence on an internal and external level. One of the school gangs in Jakarta that commits violence is SMAN 6 Jakarta with its school gang; Gorasix. In 2012, a fight broke out between SMAN 6 and SMAN 70 which resulted in the death of one person. However, this did not stop the fighting. Although the governor of Jakarta rejected the presence of school gangs, brawls continued and several fatalities continued. This study aims to understand why school students join school gangs, as well as to learn how the brawl mechanism itself. This study also questions the involvement of schools in encouraging students to join school gangs. Therefore, Slavoj Zizek's concept of objective and subjective violence can be associated with this research. The author formulates several questions: why does someone join a school gang, and how is the mechanism of a brawl carried out by a school gang? This qualitative research uses an auto-ethnographic method that tells the story of the brawl from the author's point of view who used to also follow school gangs and brawls. The results of this study will be used as data to understand violence committed by school gangs.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0522120123 |
Uncontrolled Keywords: | Sedari dahulu, Jakarta merupakan lokasi yang sudah inheren dengan kekerasan. Kekerasan ini meliputi kerusuhan, delinkuensi, dan yang akan dibahas; tawuran. Kerusuhan terjadi karena latar belakang ekonomi dan politik, sementara kekerasan yang memiliki basis identitas tidak terbatas pada geng, namun juga terjadi pada ormas, bahkan negara. Dalam skala yang lebih kecil, geng sekolah hadir dan juga melakukan kekerasan pada level internal dan eksternal. Salah satu geng sekolah di Jakarta yang melakukan kekerasan adalah SMAN 6 Jakarta dengan geng sekolahnya; Gorasix. Pada tahun 2012, terjadi tawuran antara SMAN 6 dan SMAN 70 yang berujung pada tewasnya satu orang. Namun hal ini tidak menghentikan tawuran. Meskipun gubernur Jakarta menolak kehadiran geng sekolah, tawuran tetap terjadi dan beberapa korban jiwa terus berjatuhan. Penelitian ini bertujuan untuk memahami mengapa siswa sekolah bergabung dengan geng sekolah, sekaligus mempelajari bagaimana mekanisme tawuran itu sendiri. Penelitian ini juga mempertanyakan keterlibatan sekolah dalam mendorong siswa untuk bergabung dengan geng sekolah. Oleh karena itu, konsep objective and subjective violence Slavoj Zizek dapat dikaitkan dengan penelitian ini. Penulis merumuskan beberapa pertanyaan: mengapa seseorang bergabung dengan geng sekolah, dan bagaimana mekanisme tawuran dilakukan oleh geng sekolah? Penelitian kualitatif ini menggunakan metode auto-etnografi yang menceritakan tawuran dari sudut pandang penulis yang dahulu juga mengikuti geng sekolah dan tawuran. Hasil penelitian ini akan digunakan sebagai data untuk memahami kekerasan yang dilakukan oleh geng sekolah. |
Subjects: | 300 Social sciences > 301 Sociology and anthropology |
Divisions: | Fakultas Ilmu Budaya > Antropologi Budaya |
Depositing User: | Unnamed user with username nova |
Date Deposited: | 24 Jan 2023 03:01 |
Last Modified: | 24 Jan 2023 03:01 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196855 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
RAKRYAN MAHATMA SHRI HARIMURTI.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (2MB) |
Actions (login required)
View Item |