Determinan Kejadian Stunting Pada Balita (24 – 59 Bulan) Dari Ibu Yang Menikah Usia Dini Di Kecamatan Mojoroto Kota Kediri

Andarini, Anna Septina and Dr. dr. I Wayan Agung Indrawan and dr. Ariani (2022) Determinan Kejadian Stunting Pada Balita (24 – 59 Bulan) Dari Ibu Yang Menikah Usia Dini Di Kecamatan Mojoroto Kota Kediri. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah lima tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal setelah bayi lahir akan tetapi, kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun. Penurunan prevalensi stunting balita di tingkat nasional sebesar 6,4% selama periode 5 tahun, yaitu dari 37,2% (2013) menjadi 30,8% (2018). Angka stunting Indonesia pada tahun 2019 sebesar 27,67%. Pada tahun 2020, Kota Kediri menduduki peringkat pertama di Jawa Timur angka stunting sebesar 23%. Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi kejadian stunting adalah pernikahan dini. Stunting juga berhubungan erat dengan pernikahan dini, kehamilan dan persalinan pada usia remaja. Kondisi kesehatan dan gizi ibu sebelum dan saat kehamilan serta setelah persalinan mempengaruhi pertumbuhan janin dan risiko terjadinya stunting. Perempuan yang menikah pertama kali di usia dini tersebut terbanyak terjadi di Kalimantan Selatan, yakni mencapai 12,52% pada 2020, terbesar berikutnya adalah Jawa Barat, yakni sebesar 11,48%, diikuti Jawa Timur sebesar 10,85%. Sedangkan data pernikahan dini di Kota Kediri sebesar 316 kasus dalam kurun waktu 5 tahuh terakhir yaitu tahun 2015 – tahun 2020. Sehingga Kota Kediri menempati urutan 5 besar kabupaten /kota di jawa timur, dengan angka terbesar di Madura, Surabaya dan Malang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi determinan stunting pada bayi (24-59 bulan) dari ibu yang menikah usia dini di Kecamatan Mojoroto Kota Kediri. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik, dengan rancangan cross sectional. Sampelnya yaitu ibu yang menikah usia dini antara tahun 2017 sampai 2020 di wilayah kecamatan Mojoroto Kota Kediri sebanyak 61 orang. Tehnik Sampling penelitian ini adalah purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi yaitu Ibu yang menikah usia dini yang tercatat di KUA setempat, Ibu yang menikah usia dini antara tahun 2016-2020, bukan keturunan stunting. Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Mei – Juni 2022. Instrumen dalam penelitian ini adalah koesioner, dan pengukuran tinggi badan balita (mikrotoice). Penelitian ini melibatkan variabel, yaitu Variabel independen adalah ibu yang menikah usia dini. Variabel Dependen adalah Kejadian stunting dan Variabel antara/intervening : Riwayat Infeksi, Asi Eksklusif, MPASI, pendapatan, Tingkat Pendidikan, Status gizi ibu saat hamil, Persalinan premature, Riwayat BBLR, Hygiene dan sanitasi lingkungan Pekerjaan orang tua, Pemanfaatan pelayanan kesehatan. Analisis data bivariat dengan menggunakan uji regresi linier sederhana, yang terbagi menjadi menjadi dua bagian yaitu (1) pengaruh variabel bebas terhadap variabel intervening dan (2) pengaruh variabel intervening terhadap variabel terikat. Sedangkan analisis data multivariat dengan mengunakan Analisis Jalur (Path Analysis Method). Hasil penelitian menggunakan uji multivariat menggunakan uji jalur (path) tentang pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen melalui variabel intervening dengan pengaruh yang signifikan. Nilai signifikansinya kurang dari 0,05 (sig < 0,05) yaitu asi eksklusif, pendidikan, status gizi ibu saat hamil dan sanitasi lingkungan. Beberapa variabel tidak berpengaruh signifikan dengan tingkat signifikansinya di atas 0,05 (sig > 0,05), yaitu riwayat infeksi, MPASI, pendapatan, pekerjaan, usia persalinan , riwayat BBLR, dan pelayanan kesehatan. Pada hasil penelitian di temukan bahwa faktor yang berpengaruh signifikan yaitu, ASI eksklusif, Pendidikan, status gizi ibu hamil, dan sanitasi lingkungan. Oleh karena itu berbagai sektor diharapkan agar dibentuk pelayanan kesehatan peduli remaja dan pemantauan balita terpadu untuk mengurangi risiko kejadian pernikahan dini dan gangguan tumbuh kembang balita

English Abstract

Stunting is a condition of failure to thrive in children under five years old (infants under five years old) due to chronic malnutrition so that the child is too short for his age. Malnutrition occurs since the baby is in the womb and in the early days after the baby is born, however, stunting only appears after the baby is 2 years old. The decline in the prevalence of stunting under five at the national level was 6.4% over a 5 year period, from 37.2% (2013) to 30.8% (2018). Indonesia's stunting rate in 2019 was 27.67%. In 2020, the City of Kediri was ranked first in East Java with a stunting rate of 23%. One of the external factors that influence the incidence of stunting is early marriage. Stunting is also closely related to early marriage, pregnancy and childbirth in adolescence. Maternal health and nutritional conditions before and during pregnancy and after delivery affect fetal growth and the risk of stunting. The highest number of women who married at an early age occurred in South Kalimantan, which reached 12.52% in 2020, the next largest was West Java, which was 11.48%, followed by East Java at 10.85%. Meanwhile, data on early marriage in the City of Kediri amounted to 316 cases in the last 5 years, namely 2015 - 2020. So that the City of Kediri ranks in the top 5 districts / cities in East Java, with the largest numbers in Madura, Surabaya and Malang. The purpose of this study was to identify the determinants of stunting in infants (24-59 months) of mothers who married at an early age in Mojoroto District, Kediri City. This type of research is descriptive analytic research, with a cross sectional design. The sample is mothers who married at an early age between 2016 and 2020 in the Mojoroto sub-district, Kediri City as many as 61 people. The sampling technique of this research is purposive sampling based on the inclusion criteria, namely mothers who marry at an early age registered at the local KUA, married mothers aged <19 years and mothers who marry at an early age between 2017-2020, not stunted offspring. The time of the research will be carried out in May – June 2022. The instrument in this study is a questionnaire, and the measurement of toddlers' height (microtoice). This study involves variables, namely the independent variable is the mother who married at an early age. The dependent variable is the incidence of stunting and the intervening variable: history of infection, exclusive breastfeeding, complementary feeding, economic status, education level, nutritional status of the mother during pregnancy, premature delivery, history of low birth weight, hygiene and environmental sanitation, parent's occupation, utilization of health services. Bivariate data analysis using simple linear regression test, which is divided into two parts, namely (1) the effect of the independent variable on the intervening variable and (2) the effect of the intervening variable on the dependent variable. Meanwhile, multivariate data analysis using Path Analysis Method. The results of the study using a multivariate test using a path test about the effect of the independent variable on the dependent variable through the intervening variable with a significant effect. The significance value is less than 0.05 (sig < 0.05), which exclusive breastfeeding, education, maternal nutritional status during pregnancy and environmental sanitation. Several variables had no significant effect, but the level of significance was above 0.05 (sig > 0.05), namely, complementary foods, is a history of infection, socioeconomic status, occupation, age at delivery, history of LBW, and health services. The results of the study found that the factors that had a significant effect were exclusive breastfeeding, education, nutritional status of pregnant women, and environmental sanitation. Therefore, various sectors are expected to form a youth care health service and integrated under-five monitoring to reduce the risk of early marriage and under-five growth disorders

Other obstract

Item Type:	Thesis (Magister)
Identification Number:	0422060080
Subjects:	600 Technology (Applied sciences) > 618 Gynecology, obstetrics, pediatrics, geriatrics > 618.2 Obstetrics
Divisions:	S2/S3 > Magister Kebidanan, Fakultas Kedokteran
Depositing User:	Endang Susworini
Date Deposited:	19 Jan 2023 02:58
Last Modified:	19 Jan 2023 02:58
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196759

Text (DALAM MASA EMBARGO)
anna septina andarini.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2024.
Download (5MB)

Actions (login required)

View Item