Pengaruh Terapi Oral Anti Diabetes Dan Insulin Terhadap Profil Hemostasis Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2

Sari, Adinda Dian Novita and dr. Putu Moda Arsana and dr. Novi Khila Firani (2022) Pengaruh Terapi Oral Anti Diabetes Dan Insulin Terhadap Profil Hemostasis Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pendahuluan: Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang menjadi salah satu ancaman kesehatan global. DM tipe 2 terjadi karena resistensi insulin. Gangguan hemostasis pada DM diakibatkan oleh disfungsi endotel, aktivasi faktor koagulasi, dan hiper-reaktivitas platelet akibat hiperglikemia dan resistensi insulin. Terdapat berbagai agen anti diabetes yang menawarkan banyak manfaat di luar kendali glukosa darah yang dapat mencegah aterosklerosis, menghambat keadaan hiperkoagulasi dan meningkatkan fibrinolisis. Pemeriksaan tromboelastografi (TEG) dapat menilai keseluruhan profil hemostasis namun belum rutin digunakan pada pasien DM tipe 2. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh antara terapi OAD dan insulin terhadap profil hemostasis pada pasien DM tipe 2 Metode: Penelitian survey dengan analisis case control pada subyek penelitian pasien DM tipe 2 di poliklinik Endokrin RSUD dr. Saiful Anwar yang memenuhi kriteria inklusi fdan eksklusi. Subyek terbagi dalam 2 kelompok yakni kelompok DM dengan terapi OAD dan terapi insulin. Profil hemostasis dianalisis menggunakan TEG dan terbagi dalam hemostasis primer, sekunder, dan tersier. Uji statistik dilakukan dengan analisis korelasi dan regresi logistik menggunakan software SPSS 24.0. Nilai p signifikan bila <0.05. Hasil: Pada penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 57 subyek yang memenuhi kriteria dengan mayoritas kelompok DM yang mendapatkan terapi OAD (34 pasien) yaitu jenis biguanid (82,61%) dan DPP4 inhibitor (4,35%) serta 23 pasien mendapatkan terapi insulin. Sebagian besar subyek berada dalam kondisi normokoagulabel. Uji regresi logistik menunjukkan tidak terdapat pengaruh signifikan jenis terapi DM terhadap hemostasis primer, sekunder, dan tersier (p>0,05) dengan TEG. Jumlah pasien normokoaguabel pada terapi OAD lebih banyak dibandingkan terapi insulin, namun tidak terdapat perbedaan signifikan terhadap hemostasis primer, sekunder, dan tersier (p>0,05). Kesimpulan: Tidak didapatkan pengaruh antara terapi insulin dan OAD pada pasien DM tipe 2 dengan profil hemostatis primer, sekunder dan tersier yang diukur dengan tromboelastografi

English Abstract

Introduction: Diabetes Mellitus (DM) is a metabolic disease that is a global health threat. Type 2 diabetes occurs due to insulin resistance. Impaired hemostasis in DM is caused by endothelial dysfunction, activation of coagulation factors, and platelet hyper-reactivity due to hyperglycemia and insulin resistance. There are various anti-diabetic agents that offer many benefits beyond blood glucose control that can prevent atherosclerosis, inhibit hypercoagulable states and increase fibrinolysis. Thromboelastography (TEG) examination can assess the overall hemostasis profile but has not been routinely used in patients with type 2 DM. Method: Survey research with case control analysis on the research subjects of type 2 DM patients at the Endocrine Polyclinic of RSUD dr. Saiful Anwar who met the inclusion and exclusion criteria. Subjects were divided into 2 groups, namely the DM group with OAD therapy and insulin therapy. The hemostasis profile was analyzed using TEG and divided into primary, secondary, and tertiary hemostasis. Statistical tests were performed with correlation analysis and logistic regression using SPSS 24.0 software. The p value is significant if <0.05. Results: This study showed that there were 57 subjects who met the criteria with the majority of the DM group receiving OAD therapy (34 patients), namely biguanides (82.61%) and DPP4 inhibitors (4.35%) and 23 patients received insulin therapy. Overall the subjects were in a normocoagulable condition. Logistic regression test showed that there was no significant effect of type of DM therapy on primary, secondary, and tertiary hemostasis (p>0.05) with TEG. The number of normcoagulable patients on OAD therapy was more than insulin therapy, but there was no significant difference in primary, secondary, and tertiary hemostasis (p>0.05). Conclusion: There was no effect between insulin therapy and OAD in type 2 DM patients with primary, secondary and tertiary hemostatic profiles as measured by thromboelastography

Item Type:	Thesis (Magister)
Identification Number:	0422060074
Subjects:	600 Technology (Applied sciences) > 616 Diseases > 616.4 Diseases of endocrine, hematopoietic, lymphatic, glandular system; diseases of male breast > 616.46 Diseases of islands of Langerhans > 616.462 Diabetes mellitus > 616.462 4 Diabetes mellitus, type 2 (Non-insulin-dependent diabetes)
Divisions:	Profesi Kedokteran > Spesialis Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran
Depositing User:	Endang Susworini
Date Deposited:	17 Jan 2023 07:18
Last Modified:	17 Jan 2023 07:32
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196665

Text (DALAM MASA EMBARGO) Adinda Dian Novita Sari.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (3MB)

Actions (login required)

View Item