Minat Menjadi Petani Pada Generasi Muda Di Kabupaten Jombang Jawa Timur

Ma’muria, Wahda and Bayu Adi Kusuma, and Mas Ayu Ambayoen, (2022) Minat Menjadi Petani Pada Generasi Muda Di Kabupaten Jombang Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini didasarkan karena adanya penurunan generasi muda untuk bekerja di sektor pertanian. Kabupaten Jombang merupakan salah satu sentral penghasil tebu yang menempati urutan ke empat di Provinsi Jawa Timur (Asyarif & Hanani, 2018), sehingga Kabupaten Jombang berpotensi untuk menjadi daerah pertanian. Namun pada saat ini sektor pertanian telah mengalami penurunan jumlah generasi muda untuk bekerja di sektor pertanian, khususnya di Kabupaten Jombang generasi muda memilih untuk bekerja di luar sektor pertanian yaitu bekerja di sektor industri. Pada data sensus pertanian 2003, petani yang berumur 35-54 tahun menempati posisi tertinggi yaitu 51%, petani umur >=55 tahun sebanyak 23%, dan petani dengan usia <35 tahun hanya 26%, sedangkan pada tahun 2013, sebesar 62% petani berusia 35-54 tahun, petani yang berumur >=55 tahun menempati posisi kedua sebanyak 27%, sedangkan petani berusia <35 tahun hanya 11% (Susilowati, 2014). Sehingga terdapat peningkatan sebesar 11 % petani berumur 35-54 tahun, peningkatan sebesar 4% petani berumur >=55 tahun, dan terdapat penurunan sebesar 15% petani berumur <35 tahun yang bekerja di sektor pertanian. Jika terjadi penurunan generasi muda untuk bekerja di sektor pertanian maka akan berdampak buruk pada sektor pertanian seperti kurangnya sumber daya manusia yang lebih berkualitas karena hanya dikerjakan oleh petani yang lanjut usia, dan tidak terdapat regenerasi petani untuk masa depan. Tujuan dalam penelitian ini yaitu: (1) Menganalisis persepsi dan minat generasi muda menjadi petani di Kabupaten Jombang menggunakan social career cognitive theory (SCCT), (2) Menganalisis faktor personal, pengalaman, dukungan pihak luar, kemampuan Bertani, keuntungan, dan keamanan terhadap kemamuan menjadi petani di Kabupaten Jombang, (3) Menganalisis hubungan faktor personal, pengalaman, dukungan pihak luar, kemampuan Bertani, keuntungan, dan keamanan dengan minat menjadi petani di Kabupaten Jombang. Jumlah populasi pada penelitian ini mencapai 201.034 pemuda yang berusia 15-24 tahun di Kabupaten Jombang dan didapatkan sampel 100 orang yang diperoleh dari perhitungan menggunakan rumus Taro Yamane. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan melakukan penyebaran angket secara online kepada pemua yang berusia 15-24 orang di Kabupaten Jombang dan dokumentasi, metode analisis data menggunakan Chisquare. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa generasi muda memiliki persepsi yang baik terhadap pekerjaan petani dengan rata-rata skor 61-80% (sedang) dengan rata-rata keseluruhan 17,1 (rendah) dan sebesar 71 responden menyukai pertanian serta 29 responden tidak menyukai pertanian. Pada minat untuk menjadi petani memiliki skor 81-100% (sangat tinggi) dengan rata-rata keseluruhan 16,6 (rendah) serta sebesar 42 responden berminat menjadi petani tetapi 58 responden tidak berminat menjadi petani dikarenakan lebih memilih bidang lain. Generasi muda di Kabupaten Jombang rata- rata tidak memiliki pengalaman bertani dengan skor 51%. Dalam segi dukungan hanya ii 35.14% pihak luar seperti orang tua, kerabat, saudara, atau sahabat mendukung, sedangkan 64,85% tidak mendukung. Kemampuan bertani memiliki nilai rendah yaitu tertinggi menepati skor 21-40. Sedangkan pada outcome expectation paling besar berada di kategori yang sangat tinggi sekali yaitu berada di skor 81-100%. Terdapat hubungan terhadap variabel pengalaman, dunkungan orang tua, kemampuan, dan keamanan terhadap minat menjadi petani pada generasi muda di Kabupaten Jombang, selain variabel tersebut tidak terdapat hubungan. Kesimpulan pada penelitian ini adalah persepsi generasi muda terhadap pekerjaan pertanian baik dengan mendapatkan skor 61-80% (sedang) dengan rata-rata keseluruhan 16,6 (rendah) dan responden sebanya 71 menyukai pertanian dan 29 tidak menyukai pertanian. Minat mendapatkan skor 80-100% (sangat tinggi) dengan rata- rata keseluruhan 16,6 (rendah) dan terdapat 42 reponden berminat, 58 responden tidak berminat menjadi petani. Rata-rata sebesar 51% generasi muda tidak memiliki pengalaman bertani, rata-rata sebesar 64,86% generasi muda tidak mendapatkan dukungan dari pihak luar, kemampuan generasi muda untuk bekerja sebagai petani rendah dengan nilai 21-40%, outcome expectation mendapatkan skor 61-80% (tinggi). Tidak terdapat hubungan antara faktor personal yaitu pada variable jenis kelamin, tingkat Pendidikan, dan pekerjaan orang tua, pada faktor outcome expectation yaitu variable keuntungan terhadap minat menjadi petani pada generasi muda, dan terdapat hubungan faktor self efficacy pada variabel pengalaman, dukungan orang tua, dan kemampuan, serta faktor outcome expectation pada variabel keamanan terhadap minat menjadi petani pada generasi muda. Saran untuk pemerintah Kabupaten Jombang dapat memberikan pengenalan melalui pelatihan, memberikan modal untuk kewirausahaan dalam bidang pertanian, bagi peneilti selanjutnya dapat melakukan penelitian yang sama di daerah lain atau di daerah yang sama dengan variabel yang berbeda, bagi orang tua dapat memberikan dukungan pada generasi muda

English Abstract

This research is based on the decline in the younger generation to work in the agricultural sector. Jombang Regency is one of the central sugarcane producers which ranks fourth in East Java Province (Asyarif & Hanani, 2018), so Jombang Regency has the potential to become an agricultural area. However, at this time the agricultural sector has experienced a decline in the number of young people to work in the agricultural sector, especially in Jombang Regency, the younger generation chooses to work outside the agricultural sector, namely working in the industrial sector. In the 2003 agricultural census data, farmers aged 35-54 years were in the highest position, namely 51%, farmers aged >= 55 years were 23%, and farmers aged <35 years were only 26%, while in 2013, 62% were farmers. aged 35-54 years, farmers aged >=55 years occupy the second position as much as 27%, while farmers aged <35 years are only 11% (Susilowati, 2014). So there is an increase of 11% of farmers aged 35-54 years, an increase of 4% of farmers aged >=55 years, and there is a decrease of 15% of farmers aged <35 years who work in the agricultural sector. If there is a decline in the younger generation to work in the agricultural sector, it will have a negative impact on the agricultural sector such as the lack of better quality human resources because it is only done by elderly farmers, and there is no regeneration of farmers for the future. The objectives of this study are: (1) to analyze the perceptions and interests of the younger generation to become farmers in Jombang Regency using social career cognitive theory (SCCT), (2) to analyze personal factors, experience, support from outside parties, farming abilities, benefits, and security against ability to be a farmer in Jombang Regency, (3) Analyzing the relationship of personal factors, experience, external support, farming ability, profit, and security with an interest in becoming a farmer in Jombang Regency. The population in this study reached 201,034 youths aged 15-24 years in Jombang Regency and obtained a sample of 100 people obtained from calculations using the Taro Yamane formula. The data collection method used is by distributing online questionnaires to young people aged 15-24 in Jombang Regency and documentation, data analysis method using Chisquare. The results of this study found that the younger generation has a good perception of the work of farmers with an average score of 61-80% (medium) with an overall average of 16.6 (low) and 71 respondents like agriculture and 29 respondents do not like agriculture. Interest in becoming a farmer has a score of 81-100% (very high) with an overall average of 16.6 (low) and 42 respondents are interested in becoming farmers but 58 respondents are not interested in becoming farmers because they prefer other fields. On average, the younger generation in Jombang Regency has no experience in farming with a score of 51%. In terms of support, only 35.14% of external parties such as parents, relatives, relatives, or friends support, while 64.85% do not support it. The ability to farm has a low score, namely the highest score is 21- 40. Meanwhile, the highest outcome expectation is in the very high category, which is iv at a score of 81-100%. There is a relationship between the variables of experience, parental support, ability, and security on the interest in becoming a farmer in the younger generation in Jombang Regency, besides these variables there is no relationship. The conclusion in this study is that the younger generation's perception of agricultural work is good by getting a score of 61-80% (medium) with an overall average of 17.1 (low) and 71 respondents like agriculture and 29 do not like agriculture. Interest scores 80-100% (very high) with an overall average of 16.6 (low) and there are 42 respondents who are interested, 58 respondents are not interested in becoming farmers. An average of 51% of the younger generation do not have farming experience, an average of 64.86% of the younger generation does not get support from outsiders, the ability of the younger generation to work as farmers is low with a score of 21-40%, outcome expectations get a score of 61 -80% (high). There is no relationship between personal factors, namely on the variables of gender, education level, and parents' occupation, on the outcome expectation factor, namely the profit variable on the interest in becoming a farmer in the younger generation, and there is a relationship between the self-efficacy factors on the experience variable, parental support, and ability, as well as the outcome expectation factor on the security variable on the interest in becoming a farmer in the younger generation. Suggestions for the government of Jombang Regency can provide an introduction through training, provide capital for entrepreneurship in agriculture, for further researchers to carry out the same research in other areas or in the same area with different variables, for parents to provide support to the younger generation

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0522040323
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 16 Jan 2023 04:01
Last Modified: 16 Jan 2023 04:01
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196642
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
WAHDA MA`MURIA.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2024.

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item