Uji Efektivitas Ekstrak Daun Cengkeh (Syzygium Aromaticum) Terhadap Penyakit Antraknosa (Collectotrichum Capsici) Pada Tanaman Cabai (Capsicum Annum L) Secara In Vitro

Mahendra, Syah Maulana and Prof. Dr. Ir. Abdul Latief Abadi, and Fery Abdul Choliq (2022) Uji Efektivitas Ekstrak Daun Cengkeh (Syzygium Aromaticum) Terhadap Penyakit Antraknosa (Collectotrichum Capsici) Pada Tanaman Cabai (Capsicum Annum L) Secara In Vitro. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tanaman cabai (Capsicum annum L) merupakan salah satu jenis tanaman yang mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi dan banyak diminati masyarakat Indonesia. Menurut Kementerian Pertanian (2016), kebutuhan cabai untuk kota besar yang berpenduduk satu juta atau lebih sekitar 800.000 ton/tahun atau 66.000 ton/bulan. Pada musim hajatan atau hari besar keagamaan, kebutuhan cabai biasanya meningkat sekitar 10- 20% dari kebutuhan normal. Tingkat produktivitas cabai secara nasional selama 5 tahun terakhir sekitar 6 ton/ha. Salah satu faktor yang menghambat dalam budidaya tanaman cabai adalah penyakit antraknosa yang disebabkan oleh jamur Colletotricum capsici. Penyakit ini merupakan penyakit penting yang menyerang tanaman cabai. Kerugian akibat serangan antraknosa di lapangan dapat mencapai 65%. Penggunaan pestisida nabati dapat dilakukan dengan memanfaatkan ekstrak tanaman. Salah satunya yaitu dengan menggunakan ekstrak daun cengkeh. Penggunaannya sebagai bahan antifungi yang sangat potensial untuk dikembangkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan dari perbedaan konsentrasi ekstrak daun cengkeh dalam menghambat penyakit antraknosa pada tanaman cabai. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Februari sampai April 2022. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah perbedaan konstrasi ekstrak daun cengkeh berturut-turut yaitu 0%, 1%, 2%, 3%, 4% dan 5%. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa ekstrak daun cengkeh dapat menghambat pertumbuhan jamur C. capsici penyebab penyakit antraknosa pada tanaman cabai. Pada uji in vitro menunjukan bahwa konsentrasi ekstrak daun cengkeh 3%, 4% dan 5% berbeda nyata dari semua perlakuan dan memiliki sifat fungisidal terhadap jamur C. capsici. Sehingga dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa konsentrasi yang efektif dalam menghambat pertumbuhan jamur C. capsici penyebab penyakit antraknosa pada tanaman cabai yaitu konsentrasi ekstrak daun cengkeh 3%, 4% dan 5%.

English Abstract

Chili (Capsicum annum L) is one type of plant that has a high economic value and is in great demand by the Indonesian people. According to the Ministry of Agriculture (2016), the need for chili for a major city with a population of one million or more is around 800,000 tons/year or 66,000 tons/month. During the season of celebration or religious day, the need for chili usually increases by about 10-20% of normal needs. The national productivity level of chili for the last 5 years is around 6 tons/ha. One of the inhibiting factors in the cultivation of chili is anthracnose disease caused by Colletotricum capsici. This disease is an important disease that attack chili. Loss to anthracnose attacks in the field can reach 65%. The use of botanical pesticides can be done by utilizing plant extracts. One of them is by using clove leaf extract. Its use as an antifungal agent has the potential to be developed. The purpose of this research was to determine the effectiveness of the difference in the concentration of clove leaf extract in inhibiting anthracnose disease in chili. This research was conducted from February to April 2022. This research was conducted using the Complete Randomized Design (RAL) method with 6 treatments and 4 replication. The treatment used in this research was the difference in the constration of clove leaf extract respectively, namely 0%, 1%, 2%, 3%, 4% and 5%. The results of research that have been carried out show that clove leaf extract can inhibit the growth of the C. capsici, which causes anthracnose disease in chili. In in vitro tests showed that the concentration of clove leaf extract of 3%, 4% and 5% was significantly differed from all treatments and had fungicidal properties against the C. capsici. In conclusion the results of the research that the effective concentration in inhibiting the growth of the C. capsici, which causes anthracnose disease in chili is the concentration of clove leaf extract 3%, 4% and 5%.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0522040310
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 632 Plant injuries, diseases, pests > 632.6 Animal pests
Divisions: Fakultas Pertanian > Hama dan Penyakit Tanaman
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 13 Jan 2023 02:38
Last Modified: 13 Jan 2023 02:38
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196627
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
SYAH MAULANA MAHENDRA.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2024.
Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item