Habiba, Nadia Fitri and Dr. Riyanti Isaskar, and Neza Fadia Rayesa, (2022) Strategi Pengembangan Usahatani Tembakau (Nicotina Tabacum L.) Di Kabupaten Gresik. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Tembakau merupakan tanaman semusim yang termasuk dalam komoditas perkebunan. Tembakau memiliki permintaan pasar yang tinggi dan didasarkan oleh kenaikan nilai ekspor tembakau dari sebesar 60,8 juta dollar Amerika di tahun 2019, menjadi 63,7 juta dollar Amerika pada tahun 2020. Selain itu, terdapat kekurangan suplai tembakau domestik sebanyak 145,9 ribu ton tembakau untuk menyuplai industri rokok. Kabupaten Gresik merupakan salah satu sentra produksi tembakau yang terletak di Jawa Timur yang memiliki banyak kendala dalam usahatani tembakaunya seperti minimnya pengalaman petani, dan lokasi pembeli yang jauh membuat petani tembakau merasa kesulitan. Upaya mengembangkan potensi budidaya tembakau di Kabupaten Gresik sudah dilakukan oleh pemerintah setempat dalam program sekolah lapang untuk dapat meningkatkan produksi dan minat petani dalam menanam tembakau. Namun hal tersebut tidak akan berpengaruh apabila petani tembakau tetap mengalami kendala-kendala tersebut yang dapat berpangaruh buruk terhadap keberlanjutan usahatani tembakau di Kabupaten Gresik kedepannya apabila petani enggan untuk membudidayakan tembakau lagi sehingga dibutuhkan strategi pengembangan untuk dijadikan acuan dalam keberlanjutan usahatani tembakau di Kabupaten Gresik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor – faktor yang mempengaruhi usahatani tembakau di Kabupaten Gresik dan menyusun strategi pengembangan menggunakan SWOT dan QSPM yang sesuai untuk usahatani Tembakau di Kabupaten Gresik. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dengan Focus Group Discussion kepada 38 petani sampel yang memenuhi kriteria dan dapat di wawancara (accidental sampling) dan key informan yang terdiri atas penyuluh petani tembakau (purposive sampling). Analisis yang digunakan adalah SWOT dan QSPM. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa total skor dari matriks IFAS (Internal Factors Analysis summary) adalah 2,73 dengan kekuatan utama yaitu sumber daya alam yang mendukung dengan nilai sebesar 0,65 kemudian diikuti kelompok tani berdampak positif dan ketersediaan lahan untuk usahatani tembakau. Sedangkan kelamahan utama dengan nilai 0,19 adalah tidak ada kerjasama dengan mitra dan petani kurang berpengalaman dalam usahatani tembakau diikuti dengan jarak distribusi ke pembeli yang jauh dan terakhir Biaya produksi yang diperlukan untuk usahatani tembakau tinggi. Total skor matriks EFAS (External Factors Analysis Summary) adalah 2,56 dengan peluang utama terdapat insentif sarana produksi dari program sekolah lapang yang memiliki nilai 0,75 diikuti dengan terdapat penyuluhan dan pembinaan mengenai usahatani tembakau dan Permintaan tembakau di pasar tinggi. Sedangkan ancaman utama dengan nilai 0,07 yaitu harga jual komoditas tembakau yang rendah diikuti perubahan iklim dan cuaca, terdapat persaingan tembakau dengan daerah lain, dan terakhir ancaman akan adanya organisme penggangu tanaman. Sehingga didapat ii hasil kuadran matriks Internal Eksternal (IE) berada pada kuadran V (hold and mantain). Hasil analisis SWOT menunjukkan terdapat 11 alternatif strategi yang dapat digunakan yaitu: memanfaatkan potensi sumberdaya alam dan ketersediaan lahan untuk meningkatkan produktivitas hasil produksi untuk dapat memenuhi permintaan pasar (SO1), meningkatkan fungsi dari kelompok tani untuk efisiensi program sekolah lapang dan penyuluhan (SO2), memanfaatkan fungsi kelompok tani untuk mengurangi dampak OPT dan perubahan iklim (ST1), menambah varian tembakau dengan memanfaatkan sumber daya alam dan ketersediaan lahan untuk dapat bersaing dengan daerah lain dan meningkatkan nilai produk (ST2), membangun asosiasi tembakau antara kelompok tani untuk dapat meningkatkan nilai produk dan mengurangi dampak kompetitor lain (ST3), memanfaatkan program sekolah lapang untuk mengurangi pengeluaran biaya (WO1), memanfaatkan adanya penyuluhan dan pembinaan untuk meningkatkan keahlian dalam melakukan kegiatan usahatani tembakau (WO2), memanfaatkan tingginya permintaan tembakau untuk memperluas dan mencari jalur distriubusi yang lebih mudah dan menjalin kerjasama dengan mitra (WO3), mengurangi pengeluaran biaya dengan melakukan kontrol alternatif terhadap OPT (WT1), mencari kerjasama dengan mitra untuk mengurangi dampak distribusi produksi ke pasar yang jauh, harga jual yang rendah dan persaingan tembakau dengan daerah lain (WT2), dan mengajak petani dari daerah lain untuk bertukar informasi dan pengalaman untuk meningkatkan kemampuan berusahatani dan menambah jalur distribusi (WT3). Berdasarkan hasil analisis QSPM yang diperoleh didapat tiga strategi prioritas utama dengan nilai total ketertarikan tertinggi yakni strategi SO2, SO1, dan ST2 sehingga menghasilkan 5 strategi alternatif yang dapat diimplementasi berdasarkan hasil QSPM yaitu: (1) meningkatkan intensitas atau frekuensi dari penyuluhan, (2) menjalin kerjasama dengan intansi untuk mengembangkan hasil produksi melalui program sekolah lapang, (3) intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian untuk meningkatkan produksi, (4) menanam varian tembakau yang bernilai tinggi dipasar, dan (5) menerapkan budidaya organik. Saran yang dapat peneliti berikan dari penelitian ini yaitu bagi petani untuk fokus meningkatkan kompetensi petani dalam budidaya tembakau melalui penyuluhan dan program sekolah lapang terutama pada tahap pengolahan pasca panen serta pemasaran sehingga petani dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produk. Selain itu juga bagi petani tembakau untuk meningkatkan stabilitas pasokan dan kualitas produksi sehingga dapat menjamin keberlangsungan produksi tembakau yang akan memudahkan untuk melakukan kemitraan, karena industri pengolahan tembakau lebih memilih untuk bekerjasama dengan daerah yang memiliki jumlah produksi tembakau yang banyak dan dapat mempertahankan mutu produksinya.
English Abstract
Tobacco is an annual plant that is included in plantation commodities. Tobacco has a high market demand and based on the increase in the value of tobacco exports from 60.8 million US dollars in 2019, to 63.7 million US dollars in 2020. In addition, there is a shortage of domestic tobacco supply of 145.9 thousand tons in the market. cigarette industry. Gresik Regency is one of the tobacco producers in East Java which has many obstacles in its tobacco farming such as the lack of experience of farmers, and the difficulty of marketing access due to the remote location of buyers, making it difficult for tobacco farmers. Efforts to develop the potential for tobacco cultivation in Gresik Regency have been carried out by the local government in the field school program to increase production and farmers' interest in growing tobacco. However, this will have no effect if tobacco farmers continue to experience these obstacles which can have a negative impact on the sustainability of tobacco farming in Gresik Regency in the future if farmers are reluctant to cultivate tobacco again so that a development strategy is needed to be used as a reference in the sustainability of tobacco farming in Gresik Regency. This study aims to identify the factors that influence tobacco farming in Gresik Regency and develop a development strategy using SWOT and QSPM that are appropriate for tobacco farming in Gresik Regency. This study uses a descriptive quantitative approach. The data used are primary data obtained by Focus Group Discussion to 38 sample farmers who meet the criteria and can be interviewed (accidental sampling) and key informants consisting of tobacco farmer extension workers (purposive sampling). The analysis used is SWOT and QSPM. The results of this study indicate that the total score of the IFAS matrix (Summary of Internal Factor Analysis) is 2.73 with the main strength being natural resources that support it with a value of 0.65 followed by farmer groups which have a positive impact and land availability. for tobacco farming. While the main weakness with a value of 0.19 is the absence of cooperation with partners and farmers who are less experienced in tobacco farming followed by the long distance of tobacco products buyer and lastly the costs production required for tobacco farming are high. The total score of the EFAS (External Factors Analysis Summary) matrix is 2.56, with the main opportunity there is production incentives from the field school with points 0.75 followed by counseling and guidance on agricultural tobacco and there is a lot of demand for tobacco in the market . While the main threat with a value of 0.07 is the low selling price of tobacco commodities followed by climate and weather changes, tobacco competition with other regions, and finally the threat of plant- disturbing organisms. So that the results of the Internal External (IE) matrix are in quadrant V (hold and maintain). The results of the SWOT analysis show that there are 11 alternative strategies that can be used, namely: utilizing the potential of natural resources and land availability to increase production productivity to meet market demand (SO1), iv increasing the function of farmer groups for efficiency in field schools and extension programs (SO2), utilize the function of farmer groups to reduce the impact of pests and climate change (ST1), increase plant variant diversification by utilizing natural resources and land availability in order to be able to compete with other regions and increase product value (ST2), build tobacco associations between farmer groups to increase the value of products and reduce the impact of other competitors (ST3), utilizing field school programs to reduce costs (WO1), utilizing counseling and coaching to improve skills in carrying out tobacco farming activities (WO2), taking advantage of the high demand for tobacco to expand and develop easier marketing distribution and seek cooperation with partners (WO3), reduce costs by implementing alternative pest control (WT1), seek cooperation with partners to reduce the impact of difficult access to marketing, low selling prices and tobacco competition with other regions (WT2), and invite farmers from other areas to exchange information and experiences to improve farming skills and improve distribution (WT3). Based on the results of the QSPM analysis obtained, there are three main priority strategies with the highest total interest values, namely the SO2, SO1, and ST2 strategies so as to produce 5 alternative strategies that can be implemented based on the QSPM results, namely: (1) increasing the intensity or frequency of counseling, (2) establishing cooperation with agencies to develop results production through field school programs, (3) agricultural intensification and extensification to increase production, (4) grow high value tobacco varieties in the market, and (5) carry out organic cultivation. Suggestions that researchers can give from this research are for farmers to focus on increasing farmer competence in tobacco cultivation through counseling and field school programs, especially at the post-harvest processing and marketing stages so that farmers can improve product quality and quantity. It is also for tobacco farmers to improve supply stability and production quality so as to ensure the sustainability of tobacco production which will facilitate cooperation with partnerships, because the tobacco processing industry prefers to cooperate with regions that have a large amount of tobacco production and can maintain the quality of their production.
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0522040260 |
Uncontrolled Keywords: | Usahatani Tembakau, Strategi Pengembangan, SWOT, QSPM,Tobacco farming, Strategy Development, SWOT, QSPM |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 03 Jan 2023 02:04 |
Last Modified: | 03 Jan 2023 02:04 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196525 |
![]() |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
NADIA FITRI HABIBA.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (2MB) |
![]() |
Other (Generate index codes conversion from text to indexcodes)
indexcodes.txt Restricted to Registered users only Download (0B) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |