Hubungan Antara Integrasi Pasar Cabai Rawit Kota Kediri Dan Kota Blitar Dengan Kebijakan Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (Ppkm) Darurat

Setiawan, Muhammad Ikhsan and Rachman Hartono, (2022) Hubungan Antara Integrasi Pasar Cabai Rawit Kota Kediri Dan Kota Blitar Dengan Kebijakan Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (Ppkm) Darurat. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Integrasi pasar merupakan istilah sejauh mana harga suatu komoditas di satu lokasi, ditransmisikan ke lokasi lain, selain itu integrasi pasar merupakan salah satu indikator dari efisiensi pemasaran. Pada awal 2020, penyakit tersebut mulai masuk ketahap pandemik yang tersebar di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Pemerintah Indonesia mulai menerapkan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat sebagai tindak pencegahan untuk mengurangi tingkat penyebaran penyakit COVID-19 di Indonesia. Salah satu kebijakan di dalam pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat yaitu pembatasan kegiatan di ruang publik bagi masyarakat serta pembatasan jumlah pelaku pasar yang berupa pedagang dan pembeli. Adapun penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menganalisis tingkat fluktuasi harga komoditas cabai rawit saat diterapkannya kebijakan penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat di Kota Kediri dan Kota Blitar, (2) Menganalisis tingkat integrasi pasar komoditas cabai rawit di Kota Kediri dan Kota Blitar saat diterapkannya kebijakan penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat di masing – masing kota, serta (3) menganalisis hubungan antara tingkat integrasi pasar cabai rawit dengan kebijakan penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat. Penelitain ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Data yang digunakan merupakan data sekunder yang berupa data time series mulai tanggal 3 Juli 2021 hingga 31 Maret 2022. Data yang digunakan merupakan data harga cabai rawit tingkat konsumen di Pasar Setonobetek dan Pasar Pahing di Kota Kediri serta Pasar Legi dan Pasar Pon di Kota Blitar yang didapat di situs https://siskaperbapo.jatimprov.go.id. Penelitian ini menggunakan teknik analisis statistik deskriptif, uji koefisien variasi, uji normalitas, uji korelasi model pearson, serta penggunaan grafik scatter plot yang diolah menggunakan aplikasi IBM SPSS Statistics 25. Berdasarkan hasil analisis koefisien variasi menunjukkan bahwa harga komoditas cabai rawit di Pasar Setonobetek dan Pasar Pahing Kota Kediri serta Pasar Legi dan Pasar Pon Kota Blitar dikategorikan ke dalam komoditas dengan tingkat fluktuasi yang tinggi dan memiliki harga komoditas yang tidak stabil, hal ini diakibatkan koefisien yang dihasilkan di keempat pasar tersebut masing – masing sebesar 57,08% dan 57,68% serta 60,18% dan 61,06%. Berdasarkan hasil analisis korelasi pearson menunjukkan bahwa saat diterapkannya kebijakan penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat, pasar komoditas cabai rawit di Kota Kediri dan Kota Blitar terintegrasi sangat kuat, hal ini ditunjukkan dengan tingkat korelasi pearson yang dihasilkan di Kota Kediri dan Kota Blitar masing – masing sebesar 0,997 (r=0,997) dan 0,991 (r=0,991). Berdasarkan hasil analisis grafik dan scatter plot menunjukkan bahwa kebijakan penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat memiliki pengaruh ii hubungan yang lemah terhadap tingkat integrasi pasar cabai rawit di Kota Kediri dan Kota Blitar. Hal ini ditujukkan dari tidak terdapatnya pola data dan tersebarnya data tingkat integrasi pasar setiap periode PPKM Darurat di Kota Kediri dan Kota Blitar secara acak pada grafik scatter plot masing – masing kota. Setelah melakukan penelitian ini maka peulis dapat memberikan saran untuk para peneliti selanjutnya untuk menggunakan data time series dan sampel kota yang lebih banyak untuk melihat perbandingan di berbagai kota yang lebih banyak. Selain itu penulis dapat menyarankan kepada pemerintah agar menerapkan kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat jika terjadi pandemi di kemudian hari karena berdasarkan penelitian ini kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat tidak memiliki hubungan yang kuat terhadap tingkat integrasi pasar khususnya pada pasar komoditas cabai rawit di Kota Kediri dan Kota Blitar.

English Abstract

Market integration is a term for measuring how far commodity price can transmitted from one location another locations. Besides that, market integration is one of the indicator of market efficiency.. In early 2020, the disease caused by Coronavirus categorized as pandemic and spreaded all over the world including in Indonesia. Indonesian goverment as main authority implements ”pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat” policy as a precaution to reduce the spread of Covid-19 in Indonesia. One of the policy in PPKM darurat is restricting public activity and restricting the amount of market agent such as buyer and marketer on the market This study have some purpose such as: (1) to analyze fluctuation rate of price of cayyene pepper during the implementation of PPKM Darurat policy in Kediri and Blitar City, (2) to analyze market integration level of cayyene pepper in Kediri and Blitar City during the implementation of PPKM Darurat policy in each cities, and (3) to analyze the relation between market integration and implementation of PPKM Darurat policy in both cities. This study is descriptive research that using quantitative approach. This study used secondary data in form of time series from July 3rd 2021 till March 31st 2022. This study used cayyene pepper consument rate’s price in Setonobetek and Pahing Market in Kediri City and Legi and Pon Market in Bliar City. The data that used in this study gathered from siskaperbapo.jatimprov.go.id. This study used descriptive stastic analysis, Pearson’s correlation test, and scatter plot graphic that processed with IBM SPSS Statistics 25 as a tool. Based on the result of coeffecient variation analysis, it shown that the cayyene pepper’s price in Setonobetek and Pahing Market, Kediri City and Legi and Pon Market, Blitar City are categorized into commodities with higly flutctuated price and unstable prices. This due to results of obtainted coeffeicient variation of four markets respectively by 57,08%, 57,68% and 60,18%, 61,06%. Based on the result of Pearson’s correlation, it shows that the cayyene pepper market in Kediri and Blitar City was very strongly integrated. This was indicated by the Pearson’s correlation rate is 0,997 (r=0,997) in Kediri City and 0,991 (r=0,991) in Blitar City. Based on the result of scatter plot graphic shows that the implementation of PPKM Darurat has a weak influence relation level with cayyene pepper market integration level in both cities. After doing this, author as the researcher can suggest to the next researcher to use more time series data and more city as sample to see the comparation with other city. Beside that author can suggest to the goverment as a central authority to implement the public activity restrection when the pandemic occur in the future one day because according to this research the implementation of public activity restriction had weak influence relation rate with the market integration level especially in cayyene pepper in Kediri and Blitar City

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0522040257
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 03 Jan 2023 01:18
Last Modified: 03 Jan 2023 01:18
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196517
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Muhammad Ikhsan Setiawan.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2024.

Download (3MB)
[thumbnail of Generate index codes conversion from text to indexcodes] Other (Generate index codes conversion from text to indexcodes)
indexcodes.txt
Restricted to Registered users only

Download (0B)

Actions (login required)

View Item View Item