Mardiani, Mila Oktavia and Prof. Ir. Kurniatun Hairiah, and Cahyo Prayogo, (2022) Jasa Lingkungan Agroforestri Berbasis Kopi. Manfaat Seresah Gugur Untuk Meningkatkan Aktivitas Cacing Tanah Dan Makropori Tanah. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Jasa lingkungan agroforestri kopi erat kaitannya dengan manajemen yang dilakukan oleh petani selaku pengambil keputusan dalam mengelola lahannya. Petani cenderung memilih pohon penaung yang menghasilkan nilai ekonomi lebih seperti durian, alpukat, maupun petai. Pemilihan pohon penaung kopi yang beraneka ragam menyebabkan tingkat tutupan kanopi dan masukan bahan organik berbeda pula. Seresah gugur akan mengalami proses dekomposisi; cepat lambatnya bergantung pada kualitas seresah. 75% total dari biomassa tanah adalah cacing tanah, sehingga keberadaan cacing tanah amat penting dan dijadikan sebagai indikator kualitas tanah. Cacing tanah tentunya sudah tidak asing bagi petani, karena sering menjumpainya di lahan. Namun, 20% (n = 27) petani kopi di Karangploso, Kabupaten Malang (UB Forest) beranggapan bahwa cacing tanah merugikan karena dapat memakan akar tanaman kopi (Rahma, 2019). Cacing tanah yang dimaksud adalah cacing tanah “lembut” atau cacing “kawat” yang berukuran kecil berwarna putih kemerahan. Petani melakukan pengendalian terhadap “cacing kawat” dengan jalan menyiramkan detergent atau kapur yang telah dilarutkan dengan air. Hal tersebut tentunya dapat mengakibatkan kesuburan tanah terganggu dan hilangnya biodiversitas makrofauna tanah yang menguntungkan lainnya, sehingga penelitian ini perlu dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk (a) mengevaluasi pengetahuan ekologi lokal (PEL) petani kopi tentang fungsi dan manfaat cacing tanah bagi kesuburan/kualitas tanah, (b) menganalisis adanya kesenjangan pengetahuan ekologi lokal (PEL) di tingkat petani dengan membandingkannya dengan pengetahuan ekologi modern (PEM) yang ada terkait dengan fungsi dan manfaat cacing tanah di lahan agroforestri berbasis kopi, (c) mengevaluasi peran cacing tanah dalam proses dekomposisi seresah dan pembentukan makropori tanah pada kualitas seresah dan kondisi tanah yang berbeda. Penelitian telah dilaksanakan dari bulan Februari hingga Desember 2021 di kawasan penghasil kopi di Kabupaten Malang; Kecamatan Ngantang dan Kecamatan Karangploso. Kedua wilayah memiliki persamaan dalam budidaya kopi melalui sistem agroforestri. Penelitian ini terbagi menjadi tiga tahapan: 1) Penggalian pengetahuan ekologi lokal (PEL) petani tentang peran cacing tanah dalam mempertahankan kualitas kesuburan tanah, xii 2) Aktivitas cacing tanah dalam meningkatkan makropori tanah berdasarkan percobaan planar cage (PEM), 3) Studi dekomposisi seresah pada kondisi lingkungan dan kerapatan cacing tanah yang berbeda (PEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa petani agroforestri kopi di Kecamatan Ngantang dan Kecamatan Karangploso mempunyai kesamaan dan perbedaan pengetahuan tentang peran cacing tanah. Sebagian besar petani (70%, n = 48) beranggapan bahwa cacing tanah menguntungkan bagi kesuburan tanah. Namun, sebagian petani beranggapan bahwa tanah merupakan makanan bagi cacing tanah sehingga menyebabkan jumlah tanah menjadi berkurang (22%, n = 48). Hasil penelitian terkini menunjukkan bahwa seresah merupakan sumber pakan cacing tanah dan dekomposisi seresah dipengaruhi oleh populasi cacing tanah. Adanya kesenjangan pengetahuan ekologi lokal di tingkat petani perlu diselaraskan dengan pengetahuan ilmiah agar petani mengetahui strategi manajemen kesuburan tanah khususnya dalam mempertahankan kerapatan populasi cacing tanah. Seresah merupakan salah satu sumber makanan bagi cacing tanah. Namun, tidak semua jenis seresah disukai oleh cacing tanah, seresah yang disukai cacing tanah adalah seresah dengan kategori sedang hingga tinggi (lignin = 15-25%, C/N < 15). Cacing tanah cenderung menyukai seresah yang berasal dari lingkungannya dibandingkan seresah ‘asing’ (ex-situ). Namun, cacing tanah mampu beradaptasi pada seresah ‘asing’ yang berkualitas rendah (lignin > 30%) dengan jalan mengkombinasikanya dengan seresah yang berkualitas tinggi (kandungan lignin rendah). Aktivitas cacing tanah dalam mencari makan di permukaan meninggalkan liang-liang di dalam tanah. Liang-liang yang dihasilkan sebagai saluran udara maupun air atau sebagai tempat untuk menembus akar tanaman. Aktivitas cacing tanah meningkatkan makropori di dalam tanah. Jasa lingkungan cacing tanah dalam sistem agroforestri berhubungan dengan siklus air dan hara di dalam tanah dan dalam jangka panjang sangat mempengaruhi keberlanjutan produktivitas lahan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa cacing tanah meningkatkan makropori melalui aktivitasnya meninggalkan liang dan biomassa kascing di dalam tanah.
English Abstract
The environmental services of kopi agroforestry are closely linked with farmers as decision makers in the management of their land. Farmers tend to choose shade trees that has more economic value, such as durio, avocado, and petai. The selection of different kopi shade trees causes different levels of canopy cover and litter input. Fallen litter has a decomposition process quickly depends on the quality of litter. 75% of the total soil biomass is earthworms, so the presence of earthworms is very important and is used as an indicator of soil quality. Earthworms are well known by farmers as they are often found in their field. However, 20% (n=27) of coffe farmers in UB Forest, Karangploso, Malang Regency said earthworms are harmful because they eat roots of kopi plant (Rahma, 2019). The earthworms in questions are ‘cacing kawat’ or small earthworms reddish white. Farmers controlled such worms with detergent or agricultural lime diluted with water. These measures may disrupt soil fertility and lead to the extinction of other, benefical soil macrofauna, which is why this research conducted. The purpose of this study was to (a) local ecological knowledge (LEK) of kopi farmers' about the ecological functions and benefits of earthworms for soil fertility, (b) analyze ecological knowledge at the level by comparing it with existing ecological knowledge related to soil functions and benefits in kopi-based agroforestry, (c) developing the role of earthworms in the process of litter decomposition and soil macropore under different environmental. This research was conducted from February to December 2021 in kopi- based agroforestry areas of Malang Regency, Ngantang District and Karangploso District. The two regions have similarities in kopi farming through agroforestry systems: 1) Exploration of farmers’ local ecological knowledge (LEK) of the role of earthworms of soil quality 2) Earthworms activity increasing soil macropores based on planar cage experiment (MEK) 3) Study of litter decomposition based in different environmental conditions and earthworms densities (MEK) xiv The results shows that farmers in Ngantang and Karangploso had similarities and differences in local knowledge (LEK) about the role of earthwoms. Most farmers (70%, n= 48) believe that earhworms have a benefical effect on soil fertility. However, farmers thought earthworms that eat soil cause a decrease in soil volume (22%, n = 48). Research result that litter is a food source for earthworms and the litter decomposition influenced by earthworms populations. The gaps of local ecological knowledge (LEK) needs to be adjust with modern ecological knowledge (MEK) so that farmers know the strategy of soil fertility management, especially in maintaining earthworms populations. Litters is one of source food for earthworms. But, not all types of liter are like by earthworms, the litter preferred by earthworms is in the medium to high category (lignin 15-25%, C/N <15). Earthworms tend to like litter from their environment (in- situ) compared to ex-situ. However, earthworms can adapt to litter ‘ex-situ’ (lignin >30%) by combining it with high quality of litter (low ligning content). The activity of earthworms in looking for food at the surface soil leaves burrows in the soil. Burrows are produces by earthworms can increase macropore in soil. The results of this study indicate that earthworms increase macropore through their activity of leaving burrows and biomass in the soil (casting)
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | 0422040033 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies |
Divisions: | S2/S3 > Magister Pengelolaan Tanah dan Air, Fakultas Pertanian |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 02 Jan 2023 04:22 |
Last Modified: | 02 Jan 2023 04:22 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196492 |
![]() |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Mila Oktavia Mardiani.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (6MB) |
![]() |
Other (Generate index codes conversion from text to indexcodes)
indexcodes.txt Restricted to Registered users only Download (0B) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |