Pengaruh Biopriming dan Biofertilizer Trichoderma asperellum dan Trichoderma virens Terhadap Senyawa Bioaktif Kacang Tunggak

Wulandari, Nabilah Mei and Prof. Dr. Ir., Tri Dewanti Widyaningsih, M. Kes and Eriyanto Yusnawan,, SP, Ph.D. (2022) Pengaruh Biopriming dan Biofertilizer Trichoderma asperellum dan Trichoderma virens Terhadap Senyawa Bioaktif Kacang Tunggak. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kurang Energi Protein (KEP) tidak hanya menyebabkan cadangan protein menurun, bahkan juga menurunkan sistem imun. Hal ini berdampak pada rendahnya produksi antibodi, sehingga partikel radikal bebas sulit tereliminasi dan tubuh rentan terkena infeksi. Maka dari itu, perlu senyawa antioksidan yang dapat memperkuat sistem imun. Tanaman obat, rempah-rempah, serta aneka kacang potensial (kedelai dan kacang hijau) banyak dimanfaatkan untuk meningkatkan senyawa antioksidan dalam tubuh. Namun, produktivitasnya fluktuatif dan sulit dibudidayakan di lahan kering. Kacang tunggak KT-6, dapat dijadikan sebagai alternatifnya karena mengandung tinggi senyawa bioaktif, mudah dibudidayakan, dan dapat tumbuh di lahan kurang produktif. Tetapi, aktivitas antioksidannya rendah, sehingga perlu ditingkatkan dengan memanfaatkan T. asperellum dan T. virens yang mampu menghasilkan elisitor sebagai penginduksi aktivitas enzim antioksidatif tanaman. Kandungan senyawa fenolik dan flavonoid serta aktivitas antioksidan tertinggi diperoleh pada perlakuan biofertilizer berbahan konsorsium Trichoderma. Senyawa tertinggi pada biji KT-6 terinduksi Trichoderma adalah asam sitrat (4,75%), sedangkan pada biji KT-6 kontrol adalah Phthalazin-1(2H)-one, 2-(4-iodophenyl)-4-methyl- (5,42%). Senyawa fenolik dan flavonoid berkontribusi sangat kuat terhadap aktivitas antioksidan biji kacang tunggak KT-6.

English Abstract

Protein-energy malnutrition (PEM) not only causes decreased protein reserves but also the immune system. This has an impact on the low production of antibodies so that free radical particles are difficult to eliminate and the body is susceptible to infection. Therefore, it needs antioxidant compounds that can strengthen the immune system. Medicinal plants, spices, and various potential beans (soybeans and green beans) are widely used. However, its productivity is volatile and difficult to cultivate on dry land. KT-6 cowpea can be used as an alternative because it contains high bioactive compounds, is easily cultivated, and can grow in less productive land. However, its antioxidant activity is low, so it needs to be increased by utilizing T. asperellum and T. virens can produce elicitors as inducers of antioxidant enzyme activity of plants through biopriming and biofertilizer methods. The highest content of bioactive compounds and antioxidant activity were obtained in biofertilizer treatment made by the Trichoderma consortium. The highest compound in Trichoderma-induced KT-6 seeds was citric acid (4.75%), while in control KT-6 seeds was Phthalazine-1(2H)-one, 2-(4-iodophenyl)-4-methyl- (5.42%). Phenolic compounds and flavonoids contribute very strongly to the antioxidant activity of KT-6 cowpea seeds.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0522100256
Uncontrolled Keywords: biofertilizer, bio-priming, senyawa bioaktif kacang tunggak, Trichoderma spp.biofertilizer, bio-priming, cowpea bioactive compound, Trichoderma spp.
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Keteknikan Pertanian
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 07 Nov 2022 03:16
Last Modified: 07 Nov 2022 03:16
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196174
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Nabilah Mei Wulandari.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2024.

Download (1MB)

Actions (login required)

View Item View Item