Bagas., Aswangga (2022) Dystopian Society: An Analysis Of Hoyoverse’s Genshin Impact. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kepopuleran produk budaya pop Jepang seperti Anime banyak menginspirasi negara lain terutama di daerah Asia Timur untuk meniru kesuksesan tersebut dengan cara mengadaptasi anime-style agar menarik banyak peminat. Dibalik China yang berusaha ‘meniru’ anime-style dari Jepang terdapat masa lalu yang kelam dari kedua negara tersebut; Jepang pernah melakukan penjajahan kepada China dan melakukan banyak kejahatan perang di mana penjajahan adalah salah satu bentuk dari distopia. Hoyoverse sebagai developer dari China lantas juga mencoba membuat game bertajuk Genshin Impact dengan artwork yang memiliki kesan Jejepangan. Di dalam game ini terdapat arc di mana terdapat penggambaran masyarakat distopia, arc Inazuma. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana Genshin Impact masyrakat distopia menggunakan pendekatan literatur distopia. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa: (1) terdapat praktek korupsi, pemerasan dan penyuapan di mana masalah itu dipicu oleh adanya strata sosial yang berbuntut kepada masalah lainya. (2) Dalam rangka mewujudkan keinginannya, Ei mengeluarkan decree yang merugikan banyak pihak dan memicu adanya masalah di tengah – tengah masyarakat seperti perang saudara. (3) Terjadinya perang saudara antara pihak - pihak yang menolak kebijakan Ei berupa Vision Hunt Decree dan Sakoku Decree sehingga menimbulkan kematian prajurit dan lain – lain. Kesimpulanya, game Genshin Impact terdapat nilai – nilai masyarakat distopia. Peneliti menyarankan untuk melakukan penelitian terhadap ada tidaknya critical distopia dalam objek yang sama dengan pendekatan yang sama untuk penelitian berikutnya.
English Abstract
The popularity of Japanese pop culture such as anime inspires many countries especially in East Asia to follow their road by imitating the anime style to gain attention for their products. Prior to the time China try to imitate the anime style, China and Japan were not in a good term; Japan was occupying China and done many war crimes where it is a form of dystopia. In the present, Hoyoverse as a Chinese-based game developer then uses the anime style to create an anime- themed game entitled “Genshin Impact”. There is an arc in this that depict a dystopian society, named Inazuma Arc. From the background of the study, the writer tends to scrutinize the depiction of dystopian society in Hoyoverse’s Genshin Imapct. Approach used for this research is literature dystopia to scrutinize the depiction of dystopian society in this game. The results of the research shows: (1) Practice of corruption, bribery, and extortion are exist due to the existence of social class that causes a domino effect. (2) In order to make her dreams into reality, Ei later issues some decrees that cause a lot of problems within the people of Inazuma, namely civil war. (3) Civil war erupted between people who refuse the decree and the shogunate army causing many casualties and starvation. In the end, Genshin Impact depicts the dystopian society caused by the superego figure. It is advised that upcoming researchers discuss about the existence of critical dystopia using the same approach and the same object.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0522120055 |
Uncontrolled Keywords: | Masyarakat Distopia, strata sosial, Inazuma |
Subjects: | 400 Language > 420 English and Old English (Anglo-Saxon) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Budaya > Bahasa dan Sastra Inggris |
Depositing User: | Unnamed user with username nova |
Date Deposited: | 25 Oct 2022 03:29 |
Last Modified: | 25 Oct 2022 03:29 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195952 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Bagas Aswangga.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (3MB) |
Actions (login required)
View Item |