Santi, Lila and Dr. M.R. Khairul Muluk,, S. Sos., M. Si and Dr. Ainul Hayat,, S. Pd., M. Si (2022) Pengembangan Kapasitas Dalam Rangka Peningkatan Efektivitas Proses Pembelajaran pada Sekolah di Daerah Pedalaman (Studi Di Kabupaten Merauke Provinsi Papua). Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kondisi pendidikan di kabupaten Merauke belum mampu menunjukkan hasil yang optimal dan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaikinya yaitu dengan pengembangan kapasitas. Pengembangan kapasitas merupakan usaha atau cara yang dilakukan oleh individu, kelompok, organisasi atau lembaga tertentu guna melaksanakan fungsi, menyelesaikan masalah, serta mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Grindle (1997) membagi upaya pengembangan kapasitas menjadi tiga dimensi yaitu pengembangan sumber daya manusia, penguatan organisasi dan reformasi kelembagaan. Pengembangan sumber daya manusia merupakan upaya pengembangan yang berfokus pada sumber daya manusia sebagai salah satu elemen kunci dari suatu sistem supaya dapat berjalan dengan baik, di mana akan berfokus kepada personil yang profesional serta jenis kegiatan seperti rekrutmen, pelatihan, praktik langsung dan kondisi iklim kerja. Dimensi kedua yaitu dimensi penguatan organisasi yang berfokus kepada bagaimana penataan manajemen sebuah organisasi atau instansi di atur sehingga mampu berjalan dengan optimal. Di dalam dimensi ini akan berfokus kepada tata manajemen organisasi serta tipe kegiatan yang dilaksanakan seperti sistem insentif, perlengkapan personil, kepemimpinan, budaya organisasi, komunikasi, dan struktur manajerial. Dimensi terakhir adalah reformasi kelembagaan. Dalam dimensi ini menyangkut tentang pengaturan dan penguatan program pemerintah yang dalam hal ini merupakan peraturan perundangan pendidikan di Indonesia. Dalam dimensi ini akan berfokus bagaimana perubahan kebijakan dan regulasi dilakukan dan juga reformasi konstitusi. Upaya pengembangaan kapasitas bertujuan untuk meningkatkan efektivitas proses pembelajaran di sekolah. Efektivitas proses pembelajaran merupakan tolak ukur bagaimana proses pembelajaran berlangsung dapat berjalan secara optimal sesuai dengan indikator-indikator keberhasilannya. Indikator efektivitas pembelajaran menurut Slavin (2009) terdiri dari 4 unsur yaitu mutu pengajaran, tingkat pengajaran yang tepat, insentif, dan terakhir adalah waktu. Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian adalah di kabupaten Merauke dengan situs penelitian adalah di Dinas Pendidikan Kabupaten Merauke dan SDN Wasur 1. Sumber data dan jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis yang dikembangkan oleh Miles, Huberman dan Saldana (2014). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa upaya pengembangan kapasitas di lingkungan pendidikan di kabupaten Merauke telah dilaksanakan dengan baik. Hal ini dapat terlihat dari semua dimensi pengembangan kapasitas. Proses rekrutmen, kegiatan pelatihan, praktik langsung dan kondisi iklim kerja sudah berjalan dengan baik. Kendala yang dihadapi yaitu pada kegiatan pelatihan yang dirasakan masih kurang. Selanjutnya pada dimensi penguatan organisasi secara umum sudah berjalan dengan baik, tata manajemen sudah baik dengan tipe-tipe kegiatan di dalamnya juga dirasa sudah sesuai dengan fungsi dan kapasitasnya seperti sistem insentif, perlengkapan personil, kepemimpinan, budaya organisasi, komunikasi, struktur manajerial. Kendala yang dihadapi terletak pada sistem insentif di mana anggaran menjadi masalah utamanya. Dimensi terakhir adalah reformasi kelembagaan di mana penerapan dimensi ini sudah diterapkan dengan baik di lingkungan sekolah. Kebijakan-kebijakan yang telah ada diterapkan dan juga dilakukan penyesuaian sesuai dengan kondisi di sekolah. Selanjutnya efektivitas proses pembelajaran di sekolah secara umum telah dapat dikatakan bahwa sudah dalam kondisi baik walaupun ada beberapa kendala yang dihadapi. Empat indikator telah menunjukkan hasil yang baik. Namun kriteria baik ini disesuaikan dengan kurikulum darurat yang berlaku di kabupaten Merauke sekarang, di mana proses pembelajaran berfokus pada pembelajaran baca, tulis dan hitung. Faktor pendukung upaya pengembangan kapasitas adalah komitmen bersama dan sistem kepemimpinan, sedangkan faktor penghambat adalah anggaran, akses yang sulit, kurangnya sarana dan prasarana serta faktor yang berasal dari lingkungan sekitar.
English Abstract
The condition of education in Merauke district has not been able to show optimal results and one of the efforts that can be made to improve it is through capacity building. Capacity building is an effort or method carried out by certain individuals, groups, organizations or institutions to carry out functions, solve problems, and achieve predetermined goals. Grindle (1997) divides capacity building into three dimensions, namely human resource development, organizational strengthening and institutional reform. Human resource development is a development effort that focuses on human resources as one of the key elements of a system so that it can run well, which will focus on professional personnel and types of activities such as recruitment, training, hands-on practice and working climate conditions. The second dimension is the organizational strengthening dimension which focuses on how the management arrangement of an organization or agency is regulated so that it can run optimally. This dimension will focus on organizational management and the types of activities carried out such as incentive systems, personnel equipment, leadership, organizational culture, communication, and managerial structure. The last dimension is institutional reform. In this dimension, it concerns the regulation and strengthening of government programs, which in this case are the education laws and regulations in Indonesia. In this dimension, it will focus on how changes to policies and regulations are carried out as well as constitutional reform. In this research, the type of research used is descriptive research with a qualitative approach. The research location is in Merauke district with the research site at the Merauke District Education Office and SDN Wasur 1. The data sources and types of data used are primary data and secondary data. Data collection techniques using the method of observation, interviews and documentation. The data analysis technique used is the analytical model developed by Miles, Huberman and Saldana (2014). Based on the results of research that has been carried out, it shows that capacity building efforts in the education environment in Merauke district have been carried out well. This can be seen from all dimensions of capacity development. The recruitment process, training activities, hands-on practice and working climate conditions have gone well. The constraint faced is that the training activities are still lacking. Furthermore, on the dimensions of organizational strengthening in general, it has been going well, management is good with the types of activities in it are also deemed to be in accordance with their functions and capacities such as incentive systems, personnel equipment, leadership, organizational culture, communication, managerial structure. The obstacle faced lies in the incentive system where budget is the main problem. The last dimension is institutional reform where the application of this dimension has been well implemented in the school environment. Existing policies are implemented and adjustments are also made according to conditions in the school. Furthermore, the effectiveness of the learning process in schools in general can be said that it is in good condition although there are several obstacles faced. Four indicators have shown good results. However, these good criteria are adjusted to the current emergency curriculum in Merauke district, where the learning process focuses on learning to read, write and count. Supporting factors for capacity building efforts are joint commitment and leadership system, while the inhibiting factors are budget, difficult access, lack of facilities and infrastructure as well as factors originating from the surrounding environment.
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/378.17/SAN/p/2022/042200020 |
Uncontrolled Keywords: | METHODS-EDUCATION |
Subjects: | 300 Social sciences > 378 Higher education (Tertiary education) > 378.1 Organization and activities in higher education > 378.17 Methods of instruction and study |
Divisions: | S2/S3 > Magister Manajemen Pendidikan Tinggi, Fakultas Ilmu Administrasi |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 25 Oct 2022 03:22 |
Last Modified: | 25 Oct 2022 03:22 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195951 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Lila Santi.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (3MB) |
Actions (login required)
View Item |