Purba, Michael Anugerah and Dr. Bambang Sugiri,, S.H.,M.S and Mufatikhatul Farikhah,, S.H.,M.H (2020) Penerapan Pasal 303 Kitab Undang Undang Hukum Pidana Terhadap Judi Kartu Leng Pada Adat Maranggap Suku Batak (Study Kasus Di Kepolisian Resor Kota Pematangsiantar. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kepolisian negara Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Polri adalah salah satu lembaga negara yang berperan sebagai penegak hukum di negara ini. Pasal 13 Undang Undang No.2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia menjabarkan bahwa tugas polri adalah untuk memberikan kemanan dan ketertiban masyrakat, menegekkan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat. Masyarakat di kota Pematangsiantar yang memiliki budaya dan adat istiadat yang kuat dalam rangka melakukan permainan Kartu Leng yang bertujuan menghibur atau menemani keluarga yang sedang berduka karena adanya salah satu anggota keluarga yang meninggal dunia dalam adat suku batak. Permainan judi kartu leng dalam adat maranggap ini tidak memenuhi unsur dalam pasal 303 KUHP, dalam hal ini kepolisian memberikan sikap yang sesuai dengan Masyarakat. Dаlаm kаsus judi Kartu Leng di Polres Kota Pematangsiantar memiliki dua kasus yang berbeda. Hal ini terjadi dikarenakan ada permainan Judi Leng yang di mainkan di luar dari kegiatan adat yаng merupakan judi yang dapat di tindak pidana. Dalam pembahasan skripsi ini memiliki kesimpulan bahwa penerapan pasal 303 KUHP terhadap judi kartu Leng dalam adat maranggap suku batak di Kota Pematangsiantar, antara lain sebagai berikut: 1) dalam Penerapan Pasal 303 ayat (1) KUHP dengan Pasal 303 bis KUHP dapat menindak pidana apabila memang perbuatan dan unsur perjudian dalam perbuatan tesebut dapat dibuktikan. Namun, karena keberadaan adat istiadat yang masih kuat dan melekat oleh masyarakat di kota Pematangsiantar dalam pelaksanaan maranggap yang menyatakan perbuatan tersebut hanya sebuah permainan yang bertujuan untuk mengisi waktu kekosongan saat melaksanakan acara adat. ; 2) sikap kepolisian viii saat ini menyikapi bahwa perbuatan tersebut merupakan sebuah bagian dari adat istiadat yang melekat didalam masyarakat dan saat ini untuk laporan terkait perbuatan tersebut tidak ada. Namun pihak Kepolisian Resor Pematangsiantar tetap memberikan himbauan agar tidak menyalahgunakan adat istiadat untuk melakukan perjudian dan mencari untung didalamnya. Sebab, apabila hal tersebut terjadi maka pihak kepolisian akan memprosesnya;
English Abstract
The National Police Of the Republic of Indonesia, Which has continued to be called the National Police, is the only country that acts as a law enforcer. Article 13 of law No.2 of 2002 regarding the Indonesia National Police and the rule of law, the main task of the national Police is to protect, enforde and enforce the law. The police as law enforcers have an important role as a perpetrator and in the future it will be done on the ground in the future. Communities in Pemtangsiantar city whose principle of togetherness is still strong in the framework of playing the Leng card game that aims to entertain or accompany a family who is grieving because of a family member who died in the batak tribal custom. The leng card game in the maranggap custom does not fulfill the element of gambling crime, in this case the police provide an appropriate attitude to the community. In the Leng Card gambling case at Pematangsiantar City Police there were two different cases. This happens because there is a Gambling Leng game that is played outside of traditional activities which constitute gambling that can be criminalized. i Based on the discussion, it can be concluded that the application of Article 303 of the Criminal Code Act against the Leng Card Gambling in Maranggap custom in pematangsiantar city includes the following: 1) The application of article 303 paragraph (1) of the Criminal Code with article 303 of the Criminal Law Code against the Leng Card Gambling in Maranggap customs in the city of Pematangsiantar includes: gambling acts and elements in such acts can be proven. However, due to the existence of customs that are still strong and inherent by the community in the city of Pematangsiantar in the implementation of maranggap which states the act is only a game that aims to fill the time blanks when carrying out traditional events. ; 2) the current attitude of the police is that the act is a part of the customs inherent in the community and at present there is no report related to the act. But the Pematangsiantar Police Department still appealed not to misuse to gambling and make a profit in it. Because, if that happens then the police will process it;
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0520010403 |
Subjects: | 300 Social sciences > 340 Law |
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 19 Oct 2022 02:55 |
Last Modified: | 08 Oct 2024 06:14 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195818 |
![]() |
Text
Michael Anugerah Purba.pdf Download (1MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |