Yulianti, Atika (2017) Adaptasi Sosial Warga Kedungharjo Golongan NU di Tempat Relokasi Warga Muhammadiyah Sebagai Dampak Pembangunan Proyek Jalan Tol Solo-Ngawi. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penelitian ini membahas mengenai adaptasi sosial warga Kedungharjo golongan NU (Nahdlatul Ulama) di tempat relokasi Mayarakat Muhammadiyah sebagai dampak pembangunan jalan tol Solo-Ngawi. Akibat adanya pembangunan tersebut warga Kedungharjo yang terkena pembebasan lahan harus pindah. sebagian sebasar warga Kedungharjo telah memilih pindah di dekat tetangga lamanya, namun dalam penelitian ini memilih masyarakat Kedungahrjo yang pindah jauh dari tetangganya yang berada di Dusun Sengon dan Dukuhan. Dusun tempat perpindahan warga Kedungharjo tersebut merupakan lokasi yang berdekatan dengan jalan raya Solo-Ngawi yang berdekatan dengan fasilitas umum. Selain itu karakteristik warga dari Dusun tersebut adalah peri urban atau semi perkotaan dengan warga yang heterogen atau beranekaragam dalam sosial, budaya termasuk dengan adanya perbedaan golongan agama Islam antara NU dan Muhammadiyah. Untuk mengatasi hal tersebut maka warga Kedungharjo harus menyesuaikan kembali di tempat perpindahan dalam mengatasi Perbedaan golongan agama Islam. Peneliti memilih untuk menggunakan teori Robert K. Merton untuk melihat proses adaptasi yang telah dilakukan oleh warga Kedungharjo untuk mengatasi adanya perbedaan golongan agama tersebut dengan menggunakan 5 tipologi dari Merton yaitu Conformity,Ritualisme,Retreatisme, Inovasi dan Rebelion. Metode Penelitian yang digunakan adalah menggunakan metode kualitatif dengan pedekatan studi kasus dan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini telah menemukan bahwa warga Kedungharjo melakukan adaptasi untuk mengatasi perbedaan golongan agama tersebut dengan tipologi conformity yaitu mengikuti kegiatan keagamaan di tempat relokasi. Tipologi kedua adalah menggunakan ritualisme yaitu warga Kedungharjo yang masih mempertahankan nilai dan norma yang diyakini dari orang NU. Tipologi ketiga adalah menggunakan proses adaptasi retreatisme yaitu bentuk pengunduran diri dengan tidak mengikuti kegiatan keagamaan dari golongan Muhammadiyah. Dan tipologi terakhir dalam proses adaptasi yang dilakukan oleh warga Kedungharjo adalah menggunakan Inovasi yaitu dengan mengadakan kegiatan keagamaan di tempat perpindahan. Dengan penyesuaian yang dilakukan oleh masyarakat Kedungharjo, mereka telah mengalami disartikulasi sosial dengan tidak bisa mencampurnya dari golongan NU dan Muhammadiyah dari adanya kegiatan keagamaan.
English Abstract
This research discusses the social adaptation of Kedungharjo NU (Nahdlatul Ulama) community in relocation place of Muhammadiyah society as impact of Solo-Ngawi toll road development. As a result of the development, the people of Kedungharjo who are exposed to land acquisition must move. Part of Kedungharjo people have chosen to move near their old neighbors, but in this study selected people Kedungahrjo who moved away from their neighbors in the hamlet of Sengon and Dukuhan. The hamlet where the Kedungharjo community is located is adjacent to the Solo-Ngawi highway adjacent to public facilities. In addition, the community characteristics of the Hamlet are urban or semi-urban periwis with heterogeneous or diverse communities in social, cultural, including with the different religious groups between NU and Muhammadiyah. To overcome this, the people of Kedungharjo have to readjust in place of movement in overcoming the difference of Islamic religious group. Researchers chose to use Robert K. Merton's theory to see the process of adaptation that has been done by the people of Kedungharjo to overcome the different religious groups by using 5 typology from Merton namely Conformity, Ritualism, Retreatism, Innovation and Rebelion. The research method used is qualitative method with case study approach and data collection technique through observation, interview and documentation. The results of this study have found that the people of Kedungharjo adapt to overcome the different religious classes with the typology of conformity is to follow religious activities in relocation sites. The second typology is to use ritualism of Kedungharjo society which still retains the values and norms that are believed from the NU people. The third typology is using the process of adaptation of retreatism that is the form of resignation by not following the religious activities of the Muhammadiyah group. And the last typology in the adaptation process done by the people of Kedungharjo is to use Innovation by holding religious activities at the place of movement.With adjustments made by the people of Kedungharjo, they have experienced social disarticulation by not being able to mix them from the NU and Muhammadiyah groups from religious activities.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FIS/2017/587/051706675 |
| Uncontrolled Keywords: | Peri Urban, NU dan Muhammadiyah, Adaptasi Sosial, Disartikulasi Sosial. |
| Subjects: | 300 Social sciences > 302 Social interaction |
| Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Sosiologi |
| Depositing User: | Kustati |
| Date Deposited: | 31 Aug 2017 06:55 |
| Last Modified: | 11 Dec 2020 06:01 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/1957 |
![[thumbnail of ATIKA YULIANTI.pdf]](http://repository.ub.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text
ATIKA YULIANTI.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
Actions (login required)
 |
View Item |