Sex Ratio Fetus Hasil Inseminasi Buatan Menggunakan Semen Beku Non Sexing Dan Sexing Dosis Ganda Pada Sapi Peranakan Friesian Holstein

Hulaida, Novel (2022) Sex Ratio Fetus Hasil Inseminasi Buatan Menggunakan Semen Beku Non Sexing Dan Sexing Dosis Ganda Pada Sapi Peranakan Friesian Holstein. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Inseminasi buatan menggunakan semen beku sexing bertujuan untuk pengaturan jenis kelamin sesuai yang diharapkan. Peternak sapi perah pada umumnya mengharapkan pedet yang dilahirkan berjenis kelamin betina untuk meningkatkan produksi susu. Dengan menggunakan semen beku sexing berkromosom X peternak bisa menentukan kelahiran jenis kelamin pedet sesuai yang diharapkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sex ratio fetus hasil IB menggunakan semen non sexing dan sexing, sehingga kita bisa memperkirakan nilai ketepatan jenis kelamin hasil IB semen beku non sexing dan sexing dengan proporsi spermatozoa semen non sexing dan sexing. Semen sexing yang digunakan pada penelitian ini merupakan hasil pemisahan menggunakan metode Sentrifugasi Gradien Densitas Percoll (SGDP). Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang dan Laboratorium Reproduksi Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya yang dimulai dari bulan Agustus 2021 - Januari 2022. Materi dari penelitian ini adalah 100 akseptor sapi Peranakan Friesian Holstein (PFH) yang di IB menggunakan semen beku non sexing dan 100 akseptor di IB menggunakan semen beku sexing berkromosom X dosis ganda pada posisi deposisi 4 (korpus uteri). Metode penelitian ini menggunakan eksperimental dilapang terhadap sapi PFH yang dimiliki oleh para peternak di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Sapi yang dijadikan akseptor sudah pernah melahirkan dan memiliki nilai BCS 2,5-4. Variabel yang diamati meliputi persentase Pregnancy rate, persentase jenis kelamin fetus, proporsi spermatozoa dalam semen non sexing dan sexing, serta ketepatan jenis kelamin hasil IB menggunakan semen non sexing dan sexing. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan excel dan dilanjutkan dengan Uji Chi- Square. Hasil penelitian menunjukkan semen non sexing memiliki proporsi spermatozoa berkromosom X dan Y sebesar 49.7% dan 50.3%, sedangkan semen sexing memiliki proporsi spermatozoa berkromosom X dan Y masing-masing sebesar 77.9% dan 22.1%. Selain itu persentase fetus berjenis kelamin betina dan jantan dari hasil IB menggunakan semen sexing berkromosom X dosis ganda memiliki persentase sebesar 82.93% dan 17.07%, sedangkan untuk semen non sexing menghasilkan fetus berjenis kelamin betina dan jantan sebesar 72.89% dan 27.11%. Parameter untuk menentukan ketepatan jenis kelamin fetus yang terdeteksi menggunakan USG dibandingkan dengan proporsi spermatozoa dalam semen adalah semakin kecil selisihnya maka tingkat keakuratan semakin tinggi. Berdasarkan hasil analisis Chi-Square nilai ketepatan jenis kelamin ditemukan tidak terdapat perbedaan yang nyata antara proporsi spermatozoa dalam semen beku sexing dosis ganda dengan jenis kelamin fetus hasil IB (P>0,05). Proporsi spermatozoa X dan Y dalam semen beku non sexing adalah 49.7% dan 50.3% sedangkan untuk semen beku sexing memiliki persentase sebesar 77.9% dan 22.1%. Jenis kelamin fetus betina dan jantan hasil IB menggunakan semen non sexing memiliki persentase sebesar 72.89% dan 27.11%, sedangkan untuk jenis kelamin fetus betina dan jantan hasil IB menggunakan semen sexing sebesar 82.93% dan 17.07%. Sehingga sex ratio fetus hasil IB menggunakan semen beku sexing berkromosom X memiliki persentase lebih tinggi daripada IB menggunakan semen non sexing

English Abstract

Artificial Insemination technology with spermatozoa sexing is performed to get the desired calf sex. The purpose of this study was to determine the sex ratio of the AI conceptus using frozen semen with non-sexed and X-chromosome sexed. The method used in this study was field experiment on Holstein Friesian cattle owned by farmers in Pujon sub- district, Malang district. The data taken were the sex of calves born from cows that had been artificially inseminated using non-sexed frozen semen and double doses of X chromosomes sexing, each of which was 100 cows. The results showed that the female conceptus produced from AI using double dose X- chromosome sexing semen had a percentage of 82.93%, while IB using single dose non-sexed semen had a percentage of 72.89%. The proportions of X and Y spermatozoa in frozen semen were 77.90% and 22.10%, respectively. While in the proportion of spermatozoa X and Y in non-sexed semen the precentage of 49.70% and 50.30%. The analysis of the proportion of spermatozoa using Chi-Square showed a comparison that was not significantly different from what was expected (P>0.05). Then, the results of data analysis of sex ratio and proportion of spermatozoa using Chi-Square AI sexing showed that there was no significant difference between the proportion of spermatozoa in frozen semen with double dose sexed and the sex of the AI conceptus (P>0.05). The conclusion of this study is the proportion of female conceptus as the result of artificial insemination using X- chromosome sexed semen has a higher proportion than artificial insemination using non-sexed semen.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: 0522050056
Uncontrolled Keywords: Artificial Insemination, Sexing, Double Dose, Sex Ratio
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Unnamed user with username nova
Date Deposited: 12 Oct 2022 02:16
Last Modified: 12 Oct 2022 02:16
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195585
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
NOVEL HULAIDA.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2024.

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item