Penilaian Keaslian Bangunan Candra Naya Jakarta Pasca Konservasi Menggunakan Instrumen Nara Grid.

Salsabilani, Farah Athaya and Dr.Techn. Ir. Yusfan Adeputera Yusran, ST., MT.Ars, IPM., ASEAN (2022) Penilaian Keaslian Bangunan Candra Naya Jakarta Pasca Konservasi Menggunakan Instrumen Nara Grid. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Candra Naya Jakarta merupakan salah satu bangunan arsitektur Tionghoa bersejarah yang masih kokoh berdiri sejak abad ke-19. Fungsi awal saat dibangunnya bangunan ini adalah sebagai hunian dan kantor keluarga bagi seorang mayor Belanda keturunan Tionghoa. Pasca wafatnya sang pemilik bangunan ini telah berpindah tangan dan dikonservasi dengan adaptive re-use atau pengalihfungsian beberapa kali, mulai dari menjadi pusat asosiasi hingga sekarang menjadi museum. Pengalihfungsian menjadi museum dibarengi dengan dibangunnya mixed-use building di sekitarnya dan mengakibatkan beberapa penyesuaian dilakukan pada bangunan, mulai dari pembongkaran permanen hingga sementara. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar tentang bagaimana keaslian bangunan Candra Naya pasca konservasi. Menjawab pertanyaan tersebut dibantu oleh sebuah instrumen, yaitu Nara Grid. Instrumen ini dapat membantu menilai keaslian bangunan yang dilihat dari enam aspek dan empat dimensi yang dijabarkan melalui sebuah tabel, kemudian aspek dan dimensi tersebut akan membentuk sumbu yang menghasilkan nilai dari keaslian bangunan. Studi sebelumnya telah mengobservasi apa saja elemen bangunan yang ada pada bangunan, tetapi belum mengevaluasi perubahan yang terjadi. Penelitian ini akan menghasilkan evaluasi keaslian bangunan Candra Naya yang dilihat dari sebelum dan sesudah konservasi.

English Abstract

Candra Naya Jakarta is one of the historic Chinese architectural buildings that has been solidly standing since the 19th century. The initial function when this building was built was as a residence and family office for a Dutch major of Chinese descent. After the death of the owner, this building has changed hands and has been conserved with adaptive re-use or functional conversion several times, starting from being an association office to now becoming a museum. The conversion into a museum was accompanied by the construction of a mixed-use building in the vicinity and resulted in several adjustments being made to the building, ranging from permanent to temporary demolition. This raises big questions about the authenticity of the Candra Naya building after conservation. Answering the question is assisted by an instrument, namely the Nara Grid. This instrument can help assess the authenticity of the building seen from six aspects and four dimensions described through a table, afterward these aspects and dimensions will form an axis that produces the value of the authenticity of the building. Previous studies have observed what building elements exist in the building, but have not evaluated the changes that have occurred. This research will produce an evaluation of the authenticity of the Candra Naya building seen from before and after conservation.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0522070207
Uncontrolled Keywords: Konservasi; Adaptive Re-use; Candra Naya; Nara Grid, Conservation; Adaptive Re-use; Candra Naya; Nara Grid.
Subjects: 700 The Arts > 720 Architecture
Divisions: Fakultas Teknik > Arsitektur
Depositing User: Zainul Mustofa
Date Deposited: 12 Oct 2022 01:37
Last Modified: 12 Oct 2022 01:37
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195573
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Farah Athaya Salsabilani.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2024.

Download (11MB)

Actions (login required)

View Item View Item