Faktor-Faktor Inhospital Yang Mempengaruhi Survival Rate Pasien Henti Jantung Di Luar Rumah Sakit Di Igd Rumah Sakit Kota Malang

Puspita, Angela and Prof.Dr.dr.Respati S.Drajat, Sp.OT(K) and dr.Ali Haedar, SPEM,FAHA and dr.Nanik Setijowati, MKes (2018) Faktor-Faktor Inhospital Yang Mempengaruhi Survival Rate Pasien Henti Jantung Di Luar Rumah Sakit Di Igd Rumah Sakit Kota Malang. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Latar Belakang: Kematian yang diakibatkan karena henti jantung di luar rumah sakit atau out-of-hospital cardiac arrest (OHCA) masih tinggi dan menjadi perhatian kesehatan dunia. Untuk itu, American Heart Association (AHA) memberikan pedoman untuk menanganani pasien henti jantung yang diharapkan akan dapat meningkatkan survival pasien OHCA. Dan di Indonesia, kejadian kardiovaskular merupakan penyebab kematian utama dengan angka sebesar 37% per tahun pada tahun 2014. Namun, masih belum ada data mengenai faktorfaktor yang mempengaruhi lama bertahannya pasien OHCA. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan faktor-faktor inhospital yang mempengaruhi lama bertahan hidup pasien setelah pasien OHCA mengalami return of spontaneous circulation (ROSC). Desain Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor inhospital yang mempengaruhi survival rate. Data diambil secara retrospektif di 2 Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit di Kota Malang periode 2015-2017. Jumlah sampel sebanyak 233 pasien yang berusia lebih dari 18 tahun dan resusitasi dilakukan hanya di rumah sakit. Variabel bebas pada penelitian ini adalah irama awal jantung, dilakukannya resusitasi jantung paru (RJP), defibrilasi, penggunaan alat bantu jalan napas lanjut dan pemakaian obat-obat resusitasi. Variabel antara pada penelitian ini adalah kembalinya sirkulasi spontan. Variabel terikat adalah kategori survival rate yang menunjukkan lama pasien dapat bertahan hidup setelah ROSC. Hasil: Dari 233 pasien OHCA, terdapat 83 pasien yang mengalami ROSC. Semua pasien dilakukan tindakan RJP dan pemasangan alat bantu jalan napas (100%). Analisis univariat menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara irama jantung awal yang shockable (ventricular tachycardia dan ventricular fibrillation), pemberian obat-obatan resusitasi (epinephrine dan amiodarone), dan dilakukannya defibrilasi (untuk irama ventricular tachycardia dan ventricular fibrillation ) dengan lamanya lama pasien dapat bertahan hidup setelah ROSC (p<0,05). Dan ada hubungan yang bermakna antara lamanya pasien dapat bertahan hidup dengan status hidup pasien yang lebih baik (p<0,05). Kesimpulan: Pasien OHCA dengan irama jantung yang shockable, memiliki survival rate yang lebih besar. Tindakan resusitasi pasien OHCA di IGD yang sesuai dengan guidelines AHA akan mempengaruhi survival.

English Abstract

Background: Mortality rate due to Out of Hospital Cardiac Arrest (OHCA) is still common and it becomes public concern. There are five emergency chains set by AHA that should be applied in every emergency situation. Since 2014 in Indonesia data shows that OHCA which caused by cardiac problems approximately 37% each years and still have no data about factors that affecting survival rate. By these conditions, this study was made with the aim to see the factors that affect survival rate of patients with OHCA after Return Of Spontaneous Circulation (ROSC) in Emergency Department. Research Design: Analytical observational research with cross sectional approach and use retrospective data to find out the effect of inhospital factors on survival rate. This study is conducted in two Emergency Department at Malang during 2015-2017. The number of sample is 233 patients with age over than 18 years old and resuscitation conduct in hospital. Independent variable are initial cardiac rhythm, Cardiopulmonary Resuscitation (CPR), defibrillation, using advance airway device, resuscitation drugs. Intermediate variable is ROSC, Dependent variable is survival rate patients with OHCA which carried in two Emergency Department at Malang. Outcome this research is survival rate Result: 233 patients with OHCA only 83 patients include in inclusion criteria. Univariate analysis show that there are correlation between initial cardiac rhythm, given resuscitation drugs, given defibrillation, and using advance airway device with survival rate (p<0,05), while ROSC have no correlation wit survival rate (p>0,5) Conclusion: The factors which affect survival rate patients with OHCA are initial cardiac rhythm, given resuscitation drugs, given defibrillation, and using advance airway device

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/616.12/PUS/f/2018/041803727
Uncontrolled Keywords: OHCA, resusitasi, ROSC, survival rate,OHCA, Resuscitation, ROSC, Survival Rate
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 616 Diseases > 616.1 Diseases of cardiovascular system > 616.12 Diseases of heart
Divisions: Profesi Kedokteran > Spesialis Emergensi Medisin, Fakultas Kedokteran
Depositing User: Sugeng Moelyono
Date Deposited: 11 Oct 2022 01:11
Last Modified: 11 Oct 2022 01:11
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195498
[thumbnail of Angela Puspita.pdf] Text
Angela Puspita.pdf

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item