Analisis Fenetik Spesies Cabai (Capsicum Sp.) Berdasarkan Karakter Morfologi

Ramadhanti, Salsabila and Dr. Budi Waluyo,, S.P,. M.P (2020) Analisis Fenetik Spesies Cabai (Capsicum Sp.) Berdasarkan Karakter Morfologi. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tanaman cabai telah menjadi salah satu komoditas utama hortikultura di Indonesia. Tanaman cabai juga memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan fluktuatif. Terdapat beberapa jenis cabai yang banyak dibudidayakan di Indonesia antara lain cabai rawit, cabai besar, cabai keriting, hingga paprika. Di Indonesia tersebar berbagai macam jenis cabai mulai dari jenis unggul hingga jenis lokal yang ada di masyarakat. Karakter yang dimiliki setiap jenis cabai dapat menunjukkan hubungan kekerabatan dari cabai tersebut. Adanya informasi mengenai hubungan kekerabatan dari beberapa jenis cabai dapat memudahkan pemulia untuk menentukan tetua persilangan yang akan digunakan. Hal itu dikarenakan persilangan yang dilakukan pada jenis yang memiliki hubungan kekerabatan dekat dapat menyebabkan penurunan sifat. Oleh karena itu, informasi mengenai hubungan kekerabatan antara genotipe cabai sangatlah penting dalam pemuliaan tanaman. Penelitian dilaksanakan di Seed and Nursery Industry Agro Techno Park Universitas Brawijaya yang berlokasi di Jatikerto, Kecamatan Kromengan Kabupaten Malang. Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan dari bulan Januari hingga Juli 2020. Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: timbangan, jangka sorong, penggaris, roll meter, selang irigasi, cangkul, kamera, alat tulis dan deskriptor. Bahan yang digunakan adalah 84 genotipe cabai yang terdiri dari 5 spesies, media semai, mini bag, pupuk, pestisida, kertas label, alpha board dan form pengamatan. Pengamatan dilakukan terhadap 54 karakter berdasarkan deskriptor cabai. Keragaman dianalisis menggunakan Principal Component Analysis (PCA). Metode analisis pengelompokan yang digunakan adalah UPGMA (Unweighted Pair Group Method with Arithmetic) pendekatan Gower’s Similarity Index menggunakan software PAST3. Hasil analisis pengelompokan hubungan fenetik ditampilkan dalam bentuk dendrogram. Matriks kesamaan dengan dendrogram dianalisis dengan koefisien korelasi fenetik. Hasil analisis komponen utama karakter morfologi pada 84 genotipe cabai mempunyai keragaman total sebesar 79,71% dengan 10 komponen utama. Terdapat 26 karakter yang berkontribusi pada keragaman genotipe cabai yaitu tipe tumbuh tanaman, panjang batang, diameter batang, antosianin pada ruas, intensitas antosianin pada ruas, bentuk batang, panjang daun, lebar daun, intensitas hijau daun, bentuk daun, posisi tangkai bunga, warna mahkota bunga, panjang buah, rasio panjang:diameter buah, bentuk permukaan buah tanpa basal, permukaan mengkilap daun, diameter buah, bentuk memanjang buah, kedalaman apex, bentuk ujung buah, jumlah lokul, kepadatan plasenta buah, jumlah biji, bobot buah, antosianin pada anther, dan bentuk permukaan buah tanpa basal. Hubungan filogenetik dan taksonomi di antara spesies cabai berdasarkan karakter morfologi membentuk 3 kelompok utama yang menyebar pada jarak genetik 0,00-0,45. Kelompok pertama terdiri dari genotipe spesies Capsicum baccatum dengan koefisien kemiripan 90%. Kelompok kedua memiliki koefisien kemiripan 67% yang terdiri dari Capsicum annuum. Kelompok ketiga memiliki koefisien kemiripan 78% yang terdiri dari Capsicum frutescens, Capsicum eximium, dan Capsicum chinense. Jarak genetik paling dekat yaitu 0,03 antara Cann(B)-12-01(R)(1) dengan Cann(B)-03(T). Jarak ii genetik paling jauh yaitu pada genotipe Cann(B)-407 dengan genotipe lainnya pada kelompok ketiga sebesar 0,33

English Abstract

Pepper is one of the main horticultural commodities in Indonesia. Pepper have high and volatile economic value. There are several types of pepper that are widely cultivated in Indonesia, including cayenne pepper, large pepper, curly pepper, to paprika. In Indonesia, there are various types of pepper ranging from superior types to local types in the community. The characters of each type of pepper can indicate the relationship between them. The information about the relationship of several types of pepper can make it easier for breeders to determine which the parent of the crossing to use. This is because crossing species that have close relationships cause decreasing traits. Therefore, information about the relationship between pepper genotypes is very important in plant breeding. The research was conducted at the Seed and Nursery Industry Agrotechno Park Universitas Brawijaya, located in Jatikerto, Kromengan District, Malang Regency. This research was conducted for 6 months from January to July 2020. The tools used in this research include: scales, calipers, rulers, roll meters, irrigation hoses, hoe, camera, stationary, and descriptors. The materials used were 84 pepper genotypes of 5 species, seedling media, minibags, fertilizers, pesticides, label paper, alphaboard, and observation forms. Observations were made of 54 characters based on pepper descriptors. Variability was analyzed using the Principal Component Analysis (PCA). The method of grouping analysis used is UPGMA (Unweighted Pair Group Method with Arithmetic) approach of Gower’s Similarity Index using PAST3 software. The results of the grouping analysis of phenetic analysis are displayed in the form of a dendrogram. The similarity matrix with dendrogram was analyzed with phenetic correlation coefficients. The results of principal component analysis of the morphological characters of the 84 genotypes of pepper had a total variability of 79,71% with 10 main components. There are 26 characters that contribute to the pepper variability. Those are habitus, stem length, stem diameter, anthocyanin of nodes, intensity of anthocyanin coloration of nodes, stem shape, leaf length, leaf width, intensity of green color of leaf, leaf shape, attitude of peduncle, corolla color, fruit length, ratio fruit length:diameter, sinuation of pericarp at basal part, fruit glossiness, fruit diameter, fruit shape in longitudinal section, depth of apex, apex shape, number of locules, density of placenta, number of seed, fruit weight, anthocyanin of anther, and sinuation of pericarp excluding basal part. Phylogenetic and taxonomic relationships among chili species based on morphological characters from 3 main groups based on morphological characters that spread over a genetic distance of 0,00-0,45. The first cluster consisting of Capsicum baccatum species genotypes has a similarity coefficient value of 90%. The second cluster has a similarity coefficient of 67% consisting of Capsicum annuum. The third cluster has a similarity coefficient value of 78% consisting of Capsicum frutescens, Capsicum eximium, and Capsicum chinense. The closest genetic distance is 0,03 between Cann(B)-12- 01(R)(1) with Cann(B)-03(T). The farthest genetic distance is in Cann(B)-407 genotype with other genotype in third cluster of 0,33

Other obstract

-

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	0520040065
Subjects:	600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions:	Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian
Depositing User:	Nur Cholis
Date Deposited:	10 Oct 2022 01:58
Last Modified:	16 Oct 2024 01:46
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195461

Text SALSABILA RAMADHANTI (2)..pdf Download (4MB)

Actions (login required)

View Item