Danata, Nurlaili Habibi and Wiwin Sumiya Dwi Yamika,, S.P., M.P. (2020) Respon Pertumbuhan Dan Hasil Dua Galur Ciplukan (Physalis Angulatal.) Terhadap Dosis Pemupukan Nitrogen. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Ciplukan (Physalis angulata L.) merupakan tanaman yang berasal dari Amerika yang tergolong kedalam famili Solanaceae. Ciplukan dapat dimanfaatkan sebagai tanaman buah konsumsi maupun tanaman herbal. Rasa buah yang manis sedikit masam, kandungan air yang tinggi, daging buah yang lembut serta khasiat yang tinggi membuat tanaman ini digemari masyarakat. Berbagai manfaat yang terkandung pada tanaman ciplukan menjadikan tanaman ini sebagai tanaman herbal yakni sebagai antioksidan, anti inflamasi dan anti hepatotoksik.Negara dengan areal produksi ciplukan terbesar di dunia yaitu Kolombia dengan luasan yang berkisar antara 800-1000 ha, dengan hasil panen 15-28 ton ha-1. Di Indonesia, kegiatan budidaya serta informasi dalam budidaya ciplukan masih terbatas khususnya dalam pemupukan. Nitrogen merupakan unsur hara yang tergolong kedalam unsur makro esensial yang mutlak dibutuhkan oleh tanaman. Nitrogen memiliki peran penting dalam pembentukan klorofil, protoplasma, protein dan asam-asam nukleat yang berpengaruh terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman seperti pembentukan tunas atau perkembangan batang dan daun. Bahan tanam yang digunakan dalam kegiatan budidaya juga menentukan keberhasilan dalam usaha tani. Bahan tanam tersebut dapat menggunakan galur-galur yang memiliki karakteristik baik atau unggul.Perbedaan karakter pada setiap galur tanaman perlu adanya rekomendasi pupuk yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan tanaman ciplukan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari respon 2 galur tanaman ciplukan terhadap dosis pupuk nitrogen serta menentukan dosis pupuk nitrogen yang optimal pada setiap galur ciplukan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai Mei 2020 yang berlokasi di Greenhouse Jl. Raya Karangan Donowarih, Desa Donowarih, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari dua faktor yaitu galur yang terdiri dari 2 taraf yaitu G1 (PA01), G8 (PA08) dan dosis pupuk nitrogen dengan 5 taraf yaitu 0 kg ha-1, 100 kg ha-1, 200 kg ha-1, 300 kg ha- 1, 400 kg ha-1. Terdapat 10 kombinasi perlakuan dan mendapat ulangan sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 30 satuan percobaan. Parameter pengamatan yang dilakukan dalam penelitian yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, berat kering tanaman, indeks kehijauan daun, jumlah buah pertanaman, bobot buah dengan kelopak pertanaman, bobot buah tanpa kelopak pertanaman, diameter buah serta kadar kemanisan buah. Data hasil pengamatan yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisa ragam (ANOVA) dengan taraf 5% untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh nyata dari perlakuan.Apabila terdapat perbedaan nyata antar perlakauan dilanjutkan dengan uji DMRT pada tingkat kesalahan 5% untuk mengetahui perbedaan diantara perlakuan. Hasil penelitian menunjukan bahwa galur tanaman ciplukan yang digunakan dalam penelitian yaitu PA01 dan PA08 memberikan respon yang berbeda pada pemberian dosis nitrogen.Pemberian nitrogen sebesar 300 kg ha-1 ii pada galur PA01 meningkatkan laju pertumbuhan sebesar 36,89% dibandingkan dengan perlakuan tanpa pemupukan, sedangkan pada galur PA08 pemberian nitrogen 200 kg ha-1 meningkatkan laju pertumbuhan sebesar 30,63%. Pengaplikasian nitrogen 200 kg ha-1 pada galur PA01 dapat meningkatkan bobot buah tanpa kelopak per tanaman sebesar 20,32%, sedangkan pada galur PA08 sebesar 24,16% pada dosis nitrogen 300 kg ha-1. Berdasarkan hasil perhitungan regresi kuadratik, dosis nitrogen optimum yang dapat diaplikasikan pada galur PA01 yaitu 251,44 kg ha-1, sedangkan pada galur PA08 belum dapat ditentukan dosis optimum dikarenakan nilai maksimum hasil buah per tanaman belum diketahui sampai dosis 400kg ha-1. Penggunaan galur tanaman ciplukan dan perbedaan dosis nitrogen tidak berpengaruh terhadap kadar kemanisan buah (oBrix).
English Abstract
Cutleaf groundcherry (Physalis angulata L.) is an American plant that belongs to the Solanaceae family. Cutleaf groundcherry can be used as consumption fruit plants and herbal plants. Cutleaf groundcherry has a slightly sour sweet taste, high water content, soft fruit flesh and many benefits so that this plant is popular in the public. Various benefits in cutleaf groundcherry make this plant calssified as an herbal plant, which functions as an antioxidant, anti- inflammatory and anti-hepatotoxic agent. The country with the largest cutleaf groundcherry production area in the world is Colombia with an area ranging from 800-1000 ha, with a production yield of around 15-28 tons ha-1. In Indonesia, information and activities on cutleaf groundcherry cultivation are still limited, especially in fertilizing. Nitrogen is a nutrient that classified into essential macro elements and absolutely needed by plants. Nitrogen has an important role in the formation of chlorophyll, protoplasm, protein and nucleic acids that affect the vegetative growth of plants, such as shoot growth or the development of stems and leaves. The planting material used in cultivation activities also determines success in farming. The planting material can use lines that have good or superior characteristics. Differences in the character of each lines of plant requires proper fertilization recommendations to comply the needs of cutleaf groundcherry. This study aims to study the response of 2 lines of cutleaf groundcherry plants to the dose of nitrogen fertilizer and determine the optimal dose of nitrogen fertilizer in each line of cutleaf groundcherry. The study was conducted in February to May 2020, located at Greenhouse Jl. Raya Karangan Donowarih, Donowarih Village, Karangploso District, Malang Regency, East Java. The research used factorial Randomized Block Design (RBD) consisting of two factors: strains consisting of 2 levels, there were G1 (PA01), G8 (PA08) and the dose of nitrogen fertilizer with 5 levels, there were 0 kg ha-1, 100 kg ha- 1, 200 kg ha-1, 300 kg ha-1, 400 kg ha-1. There were 10 treatment combinations and were repeated 3 times to obtain 30 units of experiment. The parameters observed in the research there were plant height, leaf number, leaf area, plant dry weight, leaf greenness index, number of fruit per plant, weight of fruit with planted petals, fruit weight without petals, fruit diameter and fruit sweetness level. Observational data were analyzed using analysis of variance (ANOVA) with a level of 5% to determine the significance of treatment. If there was significant, it will be a test with a DMRT test at a 5% error rate to find out the difference between treatments. The results showed that cutleaf groundcherry lines PA01 and PA08 gave different responses to the addition of nitrogen doses. Nitrogen 300 kg ha-1 in PA01 line increased the growth rate 36.89% compared to without fertilization, whereas in PA08 line nitrogen 200 kg ha-1 increased growth rate 30.63%. Application of nitrogen 200 kg ha-1 in PA01 line could increase fruit weight without petals per plant 20.32%, whereas in PA08 line on addition nitrogen 300 iv kg ha-1 about24.16%. Based on the results of quadratic regression calculations, the optimum nitrogen dose that can be applied to the PA01 line was 251.44 kg ha-1, while the optimum PA08 line cannot be determined because the maximum value of fruit yield per plant was unknown until the dose of 400 kg ha-1. The use of cutleaf groundcherry lines and different doses of nitrogen didn’t affect on the sweetness level of the fruit (oBrix
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0520040062 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 10 Oct 2022 01:19 |
Last Modified: | 30 Sep 2024 07:54 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195441 |
![]() |
Text
Nurlaili Habibi Danata.pdf Download (2MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |