Pambudi, Daffa’ Dzakwan and Dr. Darmawan Saptadi,, S.P., M.P (2020) Pengaruh Perbedaan Genotipe Pada Perkecambahan Dan Pertumbuhan Kacang Ercis (Pisum Sativum L.) Sebagai Dasar Pemilihan Bahan Baku Microgreen. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kacang ercis dimanfaatkan dengan cara yang berbeda-beda di berbagai negara, seperti di negara-negara Asia memanfaatkan kacang ercis sebagai sayuran hijau, sedangkan wilayah Eropa, Australia, Amerika dan Mediterania memanfaatkan kacang ercis dalam bentuk biji kering. Kacang ercis memiliki berbagai manfaat antara lain sebagai sumber asam amino esensial dan mengandung senyawa fenolik yang merupakan antioksidan. Sangat disayangkan apabila berbagai maanfaat yang terkandung pada kacang ercis menurun atau bahkan hilang saat dilakukan pengolahan sebelum dikonsumsi. Bentuk lain untuk pemanfaataan kacang ercis guna mempertahankan dan meningkatkan nutrisi yang terkandung pada kacang ercis adalah dengan cara mengkonsumsi tanaman muda dari kacang ercis. Tanaman muda atau yang sering dikenal dengan sebutan microgreen merupakan tanaman kecil seperti kecambah namun memiliki pertumbuhan yang lebih lama dari kecambah. Pertumbuhan microgreen tergantung pada keberhasilan biji tanaman kacang ercis dalam berkecambah. Kacang ercis yang berasal dari daerah yang berbeda dapat memiliki karakter perkecambahan yang berbeda. Begitu pula dengan karakter dan kualitas microgreen dari masing-masing genotipe dapat menunjukkan karakter morfologi yang berbeda. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh perbedaan genotipe pada perkecambahan dan pertumbuhan kacang ercis (Pisum sativum L.) sebagai dasar pemilihan bahan baku microgreen. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari-Maret 2020 di Laboratorium Bioteknologi, dan Laboratorium Sumber Daya Lingkungan, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Alat yang digunakan pada kegitan penelitian yaitu tray, penggaris, sprayer, lampu LED berwarna putih dan LED strip merah, timer listrik, neraca analitik digital, PANTONE Colour Chart, pipa paralon, oven, plastik klip, kamera, amplop coklat ukuran 10,5 cm x 17,5 cm, kaliper, alat tulis. Bahan yang digunakan yaitu benih kacang ercis yang tediri dari 9 genotipe, air, cocopeat. Penelitian ini dirancang menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 ulangan. Variable yang diamati terdiri dari karakter awal biji, variabel perkecambahan, variabel pertumbuhan ercis dan variabel tambahan. Variabel perkecambahan terdiri dari persentase perkecambahan, laju perkecambahan, nilai perkecambahan, dan keserempakan tumbuh. Variabel pertumbuhan ercis yang meliputi persentase tanaman normal (%), tinggi tanaman (cm), jumlah daun, luas daun (cm), warna daun, warna batang, berat segar tanaman (g), berat kering tanaman (g). Variabel tambahan yang terdiri dari umur simpan microgreen (jam), waktu muncul calon akar (jam), waktu muncul rambut akar (jam), waktu muncul calon daun (jam), waktu anak daun utama membuka sempurna (hari), waktu daun sejati membuka sempurna (hari). Data dari seluruh variabel kualitatif dianalisis secara deskriptif, sedangkan data kuantitatif dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA) pada taraf 5%. Jika analisis ragam menunjukkan pengaruh nyata pada taraf 5% maka ii dilanjutkan menggunakan uji DMRT (Duncan Multiple Range Test) pada taraf 5%. Analisis data kuantitatif menggunakan aplikasi SPSS versi 25. Variabel umur simpan microgreen dianalisis menggunakan analisis grafik. Hasil yang diperoleh menunjukkan terdapat perbedaan karakter dan asal genotipe menyebabkan perbedaan pertumbuhan dan kualitas microgreen. Indikator untuk menentukan pertumbuhan dan kualitas microgreen antara lain persentase tanaman normal, berat segar yang tinggi, warna yang menarik, waktu panen yang singkat, dan umur simpan yang panjang. Berdasarkan indikator tersebut dapat disimpulkan bahwa genotipe 5 (03-16-3-1), genotipe 6 (05(16)(2)-1), dan genotipe 9 (SMG (H)(05)-1 merupakan genotipe yang memiliki keunggulan untuk dijadikan bahan baku microgreen lebih dibandingkan dengan genotipe lainya.
English Abstract
Peas is utilized in a different way in each country, such as in Asia utilizes peas as a green vegetable. Meanwhile, in Europe, Australia, The United States, and Mediterranean countries, use peas in the form of a dried seed. Peas have various benefits, namely as a source of essential amino acids and contain phenolic compounds which play a role as an antioxidant. Unfortunately, if the various benefits that contained in peas decrease or even disappear during processing before consumption. Another way to utilize peas to maintain and enhance the nutrition that contains in peas is to consuming the young plant of the peas. The baby green that often called “microgreen” is a little plant-like sprout but has a longer growth than the sprout. The succeed of the seed to reach the microgreen phase is very dependent on the growth and development. Peas from different regions may have different germination characteristics. Furthermore, the character and quality of microgreens from each genotype can show different morphological characteristics. This research aims to know the effect of different genotypes on germination and growth of pea (Pisum sativum L.) as a basis for selecting microgreen raw materials. The study was conducted in January-March 2020 at the Biotechnology Laboratory, and Environmental Resource Laboratory, Faculty of Agriculture, Brawijaya University. The tools used in research activities are a tray, ruler, sprayer, white LED lights and red LED strips, electric timers, digital analytical balance, PANTONE Color Chart, paralon pipes, ovens, plastic clips, cameras, brown envelopes of 10.5 cm x 17.5 cm, calipers, stationery. The ingredients used are pea seeds consisting of 9 genotypes, water, and cocopeat. This research was using a randomized block design (RBD) having 9 pea genotype treatments and 3 replications. Variables to be observed consist of seed initial characters, germination variables, peas growth variables, and additional variables. Germination variables consisting of percentage of germination, germination rate, germination value, growth simultaneity), Pea growth variables include percentage of normal plat (%), plant height (cm), number of leaves, leaf area (cm), leaf color, stem color, plant fresh weight (g), plant dry weight (g). Additional variables consisting of shelf life of microgreen (hours), time of the candidate root (hours), time of hairs root (hours), time of the candidate leaves (hour), time of the main leaf child opens perfectly (days), time of the true leaf opens perfectly (days). All of the qualitative data will be analyzed with a descriptive method while the quantitative data will be analyzed with analysis of variance (ANOVA) at a 5% level. If an analysis of variance shows a significant difference, it will continue using DMRT (Duncan Multiple Range Test) at a 5% level. Quantitative data analysis by SPSS version 25 application. Microgreen shelf life variables were analyzed using graphic analysis. Based on the results and discussion, it was found that differences in character and origin of genotypes caused differences in growth and quality of microgreens. Indicators to determine microgreen growth and quality include iv percentage of normal plant, high fresh weight, attractive color, short harvest time, and long shelf life. Based on these indicators it can be concluded that genotype 5 (03-16-3-1), genotype 6 (05(16)(2)-1), and genotype 9 (SMG (H)(05)-1 are genotypes that have more advantages as a basis for selecting microgreen compared to other genotypes
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0520040058 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 07 Oct 2022 06:32 |
Last Modified: | 05 Nov 2024 02:42 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195426 |
![]() |
Text
- DAFFA' DZAKWAN PAMBUDI (2).pdf Download (3MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |