Pengaruh Dosis Mikoriza Terhadap Peningkatan Kandungan Senyawa Fenol Pada Tanaman Padi (Oryza Sativa L.) Untuk Menghambat Serangan Patogen Rhizoctonia Solani Penyebab Penyakit Hawar Pelepah Padi

Faizal, Muhammad Luki and Dr. Anton Muhibuddin, , SP., MP and Antok Wahyu Sektiono,, SP., MP. (2020) Pengaruh Dosis Mikoriza Terhadap Peningkatan Kandungan Senyawa Fenol Pada Tanaman Padi (Oryza Sativa L.) Untuk Menghambat Serangan Patogen Rhizoctonia Solani Penyebab Penyakit Hawar Pelepah Padi. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penyakit hawar pelepah pada tanaman padi menjadi permasalahan yang penting karena dapat menurunkan hasil produksi 20-35% di negara-negara produsen padi dunia, hal ini merupakan masalah tersendiri di Indonesia karena merupakan bahan pangan pokok. Mengoptimalkan peran metabolit sekunder dihadirkan sebagai upaya untuk menganani permasalahan tersebut. Metabolit sekunder merupakan produk yang dapat dihasilkan oleh tanaman, jenis dan kuantitas senyawa metabolit sekunder memiliki keberagaman pada setiap jenis tanamannya. Fungsi dari metabolit sekunder adalah mampu melindungi dan meningkatkan ketahanan tanaman dari serangan penyakit khususnya jamur, salah satu senyawa yang mudah ditemukan dan berperan melindungi adalah senyawa fenol. Ketersediaan senyawa fenol mampu ditingkatkan melalui aplikasi mikoriza. Mikoriza memiliki peran membantu tanaman untuk menjangkau nutrisi yang dibutuhkan, melindungi tanaman dari penyakit tular tanah. Pada aplikasinya, mikoriza dicampur dengan media tanam yang mendukung peran mikoriza tersebut namun juga harus mampu sebagai media yang sesuai dengan pertumbuhan tanaman, salah satunya dengan pencampuran kompos dan pasir. Kompos bermanfaat untuk menunjang nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman, sedangkan pasir mampu mendukung mikoriza untuk berkolonisasi. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mempelajari bagaimana pengaruh dosis mikoriza yang diaplikasikan terhadap kandungan senyawa fenol untuk meningkatkan ketahanan tanaman dalam menghambat intensitas penyakit hawar pelepah padi oleh R. solani. Penelitian ini dilakukan sejak Desember 2018 hingga Oktober 2019 yang dilakukan di UPT Kompos FP UB, Laboratorium Penyakit Tumbuhan 3 HPT FP UB, Lembaga Laborarotium Sentral Ilmu Hayati (LSIH) UB dan Rumah Kaca UIN Malang. Ada 6 perlakuan yang diaplikasikan pada penelitian ini, terdiri dari K0 (tanah konvensional + pupuk NPK anorganik), K1 (AMB-P07 tanpa mikoriza), M1 (AMB-P07 + mikoriza 5 gram), M2 (AMB-P07 + mikoriza 10 gram), M3 (AMB-P07 + mikoriza 15 gram), M4 (AMB-P07 + mikoriza 20 gram). Variabel yang diamati antara lain kandungan senyawa fenol, waktu inkubasi patogen, intensitas penyakit, rata-rata tinggi tanaman, dan rata-rata jumlah anakan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa aplikasi mikoriza dapat meningkatkan kandungan senyawa fenol pada tanaman padi yang memiliki rata-rata kandungan senyawa fenol sebesar 0,252 ppm yang merupakan hasil signifikan ketika dibandingkan dengan perlakuan kontrol. Selain itu, perlakuan mikoriza dapat menekan serangan R. solani berdasarkan masa inkubasi munculnya gejala penyakit dengan waktu terlama membutuhkan waktu 7,6 hari pada kemunculannya pada perlakuan M4, serta berdasarkan intensitas penyakit terendah sebesar 3,12% yang terdapat pada perlakuan M3. Namun aplikasi mikoriza belum ii mampu berperan optimal pada masa vegetatif tanaman padi, hal tersebut terlihat pada rata-rata tinggi tanaman dengan perlakuan mikoriza yang memiliki nilai terendah sebesar 81,46 cm dan jumlah anakan terendah dengan nilai rata-rata anakan sebesar 11,60

English Abstract

Rice sheath blight is an important problem because it can reduced production results by 20-35% in the world's rice producing countries that happened in Indonesia, because it can affect the result of production, and this is a problem in Indonesia because the rice is a staple food. Optimizing the role of secondary metabolites is expected as an effort to solve this problem. Secondary metabolites are products that can be produced by plants itselves. The types and quantities of secondary metabolite compounds are diverse in each type of plant. The function of secondary metabolites are to protect and to increase plant resistance from disease attacks, especially fungi, one of the compounds that is easily found and has a protective role is the phenol compound. The availability of phenol compounds can be increased through mycorrhizal application. Mycorrhiza has the role of helping plants to reach the nutrients needed, protecting plants from soil infectious diseases. In its application, mycorrhiza were mixed with planting media that support the role of the mycorrhiza but must also be able as a medium that is suitable for plant growth, it can be mixed by compost and sand. Compost is able to support the nutrients that need for plants and sand is able to support mycorrhiza for colonizing. Based on it, this research aims to study the effect of mycorrhizal dose which is applied to the content of phenol compounds to increase plant resistance in inhibiting the intensity of rice sheath blight by R. solani. This research has started from December 2018 until October 2019 in Compost UPT FP UB, Plant Disease 3 Laboratory of HPT FP UB, Laboratorium Sentral Ilmu Hayati (LSIH) UB, and Greenhouse of UIN Malang. This research used 6 treatments, there were K0 (conventional sand + inorganic NPK fertilizer), K1 (AMB-P07 without mycorrhizae), M1 (AMB-P07 + 5 grams of mycorrhizae), M2 (AMB-P07 + 10 grams of mycorrhizae), M3 (AMB-P07 + 15 grams of mycorrhizae), M4 (AMB-P07 + 20 grams of mycorrhizae). The observed variables were the content of phenol compound, the intensity of disease, the pathogen incubation period, the average height of plants, and the average number of tillers. Based on the result of this research, it is known that mycorrhizal treatment significantly influenced the content of phenol compound in rice plant when compared to non-mycorrhizal treatment that have an average phenol content of 0,252 ppm. Also, mycorrhizal treatment could suppress the attack of R. solani which could observed from the incubation period of the longest apperarance time of symptoms was obtained by M4 treatment which took 7,6 days, and the lowest disease intensity was obtained by M3 treatment which had a value of 3,12%. In other hand, mycorrhizal treatment did not give support optimally on vegetative phase of plant, it indicated by the average height of plants with the lowest value of 81,46 cm, and the average tillers of plants with the lowest value of 11,60

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 05190400....
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 632 Plant injuries, diseases, pests > 632.6 Animal pests
Divisions: Fakultas Pertanian > Hama dan Penyakit Tanaman
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 06 Oct 2022 04:08
Last Modified: 03 Oct 2024 07:03
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195391
[thumbnail of MUHAMMAD LUKI FAIZAL.pdf] Text
MUHAMMAD LUKI FAIZAL.pdf

Download (5MB)

Actions (login required)

View Item View Item