Wibowo, Agus and Prof. Ir. I.N.G. Wardana, M.Eng., Ph.D. and Dr. Slamet Wahyudi,, ST. M.Eng and Dr. Eng. Denny Widhiyanuriyawan,, ST., MT. (2018) Peran Polaritas Minyak Nabati Terhadap Karakter Sidik Warna Nyala Api Spray Pembakaran Minyak Jarak, Kelapa, Sawit dan Kapok. Doktor thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Ketersediaan bahan bakar fosil yang semakin berkurang dan menyebabkan harga fluktuatif dan dampak negatif dari bahan bakar fosil untuk mendorong para peneliti untuk mencari bahan bakar alternatif terbarukan. Biofuel dapat menggantikan Bahan Bakar Minyak (BBM), yaitu : bioetanol, biodiesel dan biomassa. Biodiesel untuk mengantikan solar, bioetanol untuk mengantikan premium dan biomassa untuk menganti minyak tanah. Dengan demikian penting utuk mengadakan penelitian pada bidang biofuel khususnya minyak nabati. Dalam penelitian ini Pengujian awal yang dilakukan adalah komposisi asam lemak dari minyak nabati minyak jarak, minyak kapok, minyak kelapa dan minyak sawit kemudian dilanjutkan dengan pengujian sifat fisik dan kimianya. Setelah itu dilakukan dengan pengujian nyala api spray pembakarannya untuk mengetahui pengaruh polaritas minyak nabati terhadap tahap pembakaran dan sidik warna pembakaran. Tahap pembakaran yang terjadi pada minyak nabati: minyak jarak, minyak kelapa, minyak sawit, minyak kapuk yaitu pada minyak jarak dari 2, 3 dan 4 tahapan pembakaran seiring dengan meningkatnya tekanan, pada minyak kelapa 1 dan 2 tahapan pembakaran seiring dengan meningkatnya tekanan, sedangkan pada minyak sawit 1 tahapan pembakaran, pada minyak kapuk 1 tahapan pembakaran. Hal ini disebabkan karena adanya asam lemak jenuh dan tak jenuh pada minyak nabati yang mengakibatkan minyak jarak dengan kandungan asam lemak tak jenuh yang dominan sehingga lebih reaktif dalam pembakaran. Sedangkan pada minyak kelapa yang memiliki asam lemak tak jenuh lebih dominan tetapi dalam pembakaran lebih reaktif dibandingkan dengan minyak sawit dan kapuk dikarenakan pengaruh dari polaritas yang tinggi dari minyak kelapa. Hasil sidik warna minyak nabati: minyak jarak, minyak kelapa, minyak sawit, minyak kapuk yaitu mendapatkan kedekatan warna jika dibandingkan dengan solar dari yang paling tinggi kerendah yaitu minyak kelapa, minyak jarak dan minyak sawit dan minyak kapuk hal ini dipengaruhi adanya polaritas dan kadar asam lemak jenuh dan tak jenuh yang mengakibatkan reaktifitas pembakaran minyak nabati berbeda-beda yang mengakibatkan sidik warna dari masing-masing minyak nabati menjadi khas.
English Abstract
The reduced availability of fossil fuels and causing fluctuating prices and the negative impact of fossil fuels to encourage researchers to look for renewable alternative fuels. Biofuel can replace Fuel, namely: bioethanol, biodiesel and biomass. Biodiesel to replace diesel, bioethanol to replace premium and biomass to replace kerosene. Thus it is important to conduct research on the biofuel field, especially vegetable oil. In this research, the initial test is the fatty acid composition of vegetable oil of jatropha oil, kapok oil, coconut oil and palm oil, followed by testing the physical and chemical properties. After that is done by testing the flame of its combustion spray to determine the effect of vegetable oil polarity on burning stages and color combustion color. Burning stages that occur in vegetable oil: jatropha oil, coconut oil, palm oil, kapok oil are on castor oil of 2, 3 and 4 combustion stages along with increasing pressure, on coconut oil 1 and 2 combustion stages along with increasing pressure, while on palm oil 1 stages of combustion, on kapok oil 1 stages of combustion. This is due to the presence of saturated and unsaturated fatty acids in vegetable oils that result in jatropha oil with the content of unsaturated fatty acids are dominant so that more reactive in combustion. While in coconut oil having unsaturated fatty acid more dominant but in combustion more reactive compared with palm oil and kapok because of influence from high polarity of coconut oil. Result of color of vegetable oil: jatropha oil, coconut oil, palm oil, kapok oil which get color closeness when compared with diesel from the highest kerendah low, namely coconut oil, castor oil and palm oil and kapok oil this is influenced by polarity and acidity saturated and unsaturated fats that result in reactivation of different vegetable oils that result in the color prints of each vegetable oil being distinctive.
Item Type: | Thesis (Doktor) |
---|---|
Identification Number: | DES/665.3/WIB/p/2018/061805943 |
Uncontrolled Keywords: | Polaritas, asam lemak jenuh, asam lemak tak jenuh, sidik warna,Polarity, saturated fatty acids, unsaturated fatty acids, finger color |
Divisions: | S2/S3 > Doktor Teknik Mesin, Fakultas Teknik |
Depositing User: | soegeng Moelyono |
Date Deposited: | 04 Oct 2022 07:32 |
Last Modified: | 04 Oct 2022 07:33 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195326 |
Text
Agus Wibowo.pdf Download (37MB) |
Actions (login required)
View Item |