Jatayu, Diklawati and Prof. Dr. Ir. Happy Nursyam, MS and Dr. Asus Maizar, S. H., S.Pi, MP (2018) Antioksidan dari Ekstrak Pegagan (Centella asiatica) sebagai Hepatoprotektor pada Ikan Mas (Cyprinus carpio L.) yang Mengalami Stres Oksidatif Akibat Pemaparan Herbisida Isopropilamina Glifosat. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Herbisida merupakan pestisida yang digunakan khusus untuk membasmi gulma. Pemakaian herbisida dalam bidang pertanian, industri, perkotaan, kehutanan dan perairan berpotensi menyebabkan pencemaran perairan. Organisme yang hidup dalam ekosistem perairan merupakan organisme non target yang juga terkena dampak kontaminasi herbisida. Beberapa penelitian telah mengungkapkan bahwa efek dari kontaminasi herbisida isopropilamina glifosat adalah terjadinya stres oksidatif pada ikan. Stres oksidatif menyebabkan kerusakan pada membran lipid sehingga menyebabkan tingginya kadar malondialdehida (MDA) pada darah maupun jaringan. Jika tubuh tidak mampu menetralisir radikal bebas yang berasal dari herbisida ini, maka akan menyebabkan kerusakan sel, jaringan, maupun organ. Setiap organisme memiliki antioksidan endogen yang terdapat didalam tubuh, salah satunya adalah enzim SOD. Enzim SOD bertugas mengubah senyawa radikal (O2-) menjadi hidrogen peroksida (H2O2). Kontaminasi herbisida yang berlebihan menyebabkan ketidakseimbangan antara radikal bebas dengan enzim antioksidan endogen di dalam tubuh. Dibutuhkan antioksidan eksogen yang berasal dari luar tubuh seperti bahan aktif (flavonoid, terpenoid, tanin, saponin), vitamin C dan E sebagai pemutus reaksi radikal dari herbisida isopropilamina glifosat. Tanaman pegagan (Centella asiatica) merupakan tanaman yang mengandung bahan aktif seperti, terpenoid, flavonoid dan fenolik. Beberapa penelitian telah mengungkapkan bahwa ekstrak tanaman pegagan memiliki sifat antioksidan dengan cara meningkatkan aktivitas antioksidan endogen. Penelitian ini akan memanfaatkan ekstrak tanaman pegagan yang memiliki kemampuan sebagai antioksidan untuk menetralisir radikal bebas yang disebabkan oleh paparan herbisida isopropilamina glifosat terhadap ikan mas (Cyprinus carpio). Pemberian ekstrak pegagan diharapkan dapat membantu meningkatkan enzim SOD sebagai enzim utama dalam menangkap radikal bebas sehingga tidak terjadi kerusakan oksidatif pada tubuh ikan mas. Metode yang digunakan adalah metode ekperimental. Metode analisis yang digunakan adalah uji fitokimia, uji antioksidan (DPPH), analisa menggunakan Mass Spectrometry (MS), uji kadar MDA, serta SOD. Penelitian ini menggunakan 10 perlakuan yang terdiri dari (K+), yaitu perlakuan tanpa pemaparan, ikan dengan pemberian herbisida 2 ppm (K-), ikan dengan pemberian ekstrak pegagan dosis 50, 100, 150, dan 300 mg/kg BB (P1, P2, P3, P4) serta ikan dengan pemaparan herbisida 2 ppm dan penambahan ekstrak pegagan dosis 50, 100, 150, dan 300 mg/kg BB (HP1, HP2, HP3, dan HP4). Pemberian ekstrak pegagan dilakukan setiap 3 hari sekali selama 14 hari. Pemaparan herbisida dilakukan selama 10 hari. Pengambilan organ hati dilakukan pada hari ke-14 untuk selanjutnya dilakukan analisis MDA dan SOD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak C. asiatica memiliki beberapa senyawa bioaktif seperti flavonoid, alkaloid, terpenoid, tanin, saponin, serta memiiliki kemampuan mengikat DPPH dengan nilai IC50 sebesar 125 μg/ml. Data hasil pengukuran kadar MDA menunjukkan bahwa rata-rata kadar MDA pada ikan kontrol sebesar 516,50 ng/ml. Perlakuan dengan penambahan ekstrak etanol pegagan sebesar 300 mg/kg memiliki kadar MDA terendah yakni sebesar 409,83 ng/ml, sedangkan dengan penambahan ekstrak 300mg/kg dan pemaparan herbisida 2 ppm memiliki kadar MDA terendah sebesar 450,67 ng/ml. Selanjutnya perlakuan dengan penambahan ekstrak etanol pegagan sebesar 300 mg/kg memiliki kadar SOD tertinggi yakni sebesar 1,726 ng/ml, sedangkan perlakuan dengan pemaparan herbisida 2 ppm ditambah pemberian ekstrak etanol pegagan sebesar 300 mg/kg memiliki kadar SOD tertinggi yakni sebesar 2,272 ng/ml. Setelah melakukan uji anova dua arah, dan terdapat perbedaan dengan signifikansi < 0,05 maka dilakukan uji lanjutan dengan metode Tukey HSD yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan jika dibandingkan dengan kelompok kontrol dengan nilai P < 0,05. Perlakuan ekstrak C. asiatica dosis 150 dan 300 mg/kg menunjukkan hasil yang paling signifikan. Berdasarkan data tersebut, ekstrak C. asiatica terbukti meningkatkan kadar SOD pada hati ikan mas yang diinduksi oleh herbisida berbahan aktif isopropilamina glifosat. Penelitian ini menunjukkan bahwa C. asiatica memiliki efek antioksidan dengan meningkatkan mekanisme antioksidan seperti SOD di dalam tubuh ikan dengan dosis terbaik sebesar 300 mg/kg BB.
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/591.54/JAT/a/2018/041811962 |
Subjects: | 500 Natural sciences and mathematics > 591 Specific topics in natural history of animals > 591.5 Behavior > 591.54 Herbivorous feeding |
Divisions: | S2/S3 > Magister Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 04 Oct 2022 01:55 |
Last Modified: | 04 Oct 2022 02:08 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195296 |
![]() |
Text
Diklawati Jatayu.pdf Download (6MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |