Fenologi Dan Penampilan Tanaman Bit Merah (Beta Vulgaris L.) Di Dataran Rendah

Astuti, Widi and Dr. Noer Rahmi Ardiarini,, SP., M.Si. (2020) Fenologi Dan Penampilan Tanaman Bit Merah (Beta Vulgaris L.) Di Dataran Rendah. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tanaman bit merah dengan nama ilmiah Beta vulgaris L. merupakan tanaman introduksi yang berasal dari wilayah Mediterania dan Afrika Utara yang memiliki kandungan betasianin tinggi. Umbi bit merah sering dimanfaatkan sebagai bahan pewarna makanan, kosmetik, konsumsi secara langsung maupun digunakan sebagai obat. Permintaan tinggi serta banyaknya manfaat yang diperoleh dari umbi pada bit merah menjadikan tanaman ini layak untuk dikembangkan di Indonesia terutama di dataran rendah. Kelayakan pengembangan budidaya bit merah didukung kuat oleh adanya kemampuan tanaman untuk beradaptasi di dataran rendah. Belum adanya informasi terkait fenologi tanaman dan penampilan tanaman menjadikan pengembangan bit merah di dataran rendah kurang maksimal. Informasi fenologi adalah dasar bagi pemulia tanaman dalam melakukan perbaikan varietas. Mengetahui penampilan tanaman bit merah di dataran rendah berguna untuk membantu dalam memilih varietas dengan stabilitas baik yang dapat digunakan dalam program pemuliaan tanaman untuk berbagai kegiatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fenologi dan penampilan tanaman pada masing-masing varietas bit merah di dataran rendah. Hipotesis yang diperoleh adalah terdapat perbedaan fenologi dan penampilan pada masing- masing varietas bit merah di dataran rendah. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2020 di Agro Techno Park Universitas Brawijaya. Bahan yang digunakan adalah benih bit merah varietas vikima dan boro, pupuk kompos dan pupuk NPK. Alat yang digunakan adalah polybag (35x17cm), lux meter, thermometer, clock temperature humidity, leaf area meter, meteran, penggaris, jangka sorong, color chart, timbangan analitik dan kamera. Penelitian menggunakan 2 varietas bit merah yang ditanam di dalam rumah kaca. Pengamatan dilakukan pada seluruh individu tanaman di masing-masing perlakuan. Pengamatan tediri dari pengamatan agroklimat, karakter kuantitatif dan karakter kualitatif. Pengamatan data fenologi tanaman akan ditampilkan dalam bentuk grafik, histogram, gambar dan deskriptif. Pengamatan karakter kuantitatif akan dianalisis menggunakan uji-t untuk mengetahui perbedaan penampilan tanaman antara 2 varietas bit merah di dataran rendah. Karakter kualitatif dianalisis menggunakan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan fenologi tanaman pada masing-masing varietas bit merah di dataran rendah. Perbedaan dapat dilihat dari pola pertumbuhan tanaman, misalnya pertambahan panjang tanaman, jumlah daun, luas daun, diameter umbi dan berat umbi yang tidak sama. Hasil analisis uji-t pada 2 varietas bit merah di dataran rendah menunjukkan adanya perbedaan yang nyata terhadap penampilan tanaman pada karakter kuantitatif dan kualitatif. Perbedaan yang nyata ditunjukkan dengan nilai t-hitung pada masing-masing karakter pengamatan yang lebih besar dari nilai t-tabel pada taraf 5%. Pengamatan karakter kuantitatif menunjukkan terdapat perbedaan pada karakter panjang tanaman, panjang umbi, diameter umbi dan berat umbi. Hasil pengamatan karakter kualitatif hanya menunjukkan adanya perbedaaan pada karakter warna daun pada tanaman bit merah di dataran rendah.

English Abstract

Red beetroot with the scientific name Beta vulgaris L. is an introduced plant from the Mediterranean and North Africa which have a high content of betasianin. Red beetroot is often used as a food coloring agent, cosmetics, direct consumption or used as medicine. The high demand and many benefits from the tubers in red beetroot it’s make this plant feasible to be developed in Indonesia, especially in the lowlands. The feasibility of developing red beetroot cultivation is strongly supported by the ability of plants to adapt to the lowlands. Not more information of plant phenology and plant appearance has made the development of red beetroot in the lowlands it’s not optimal. Information of phenologi is the basis for plant breeder to improve varieties. Information on the appearance of red beetroot in the lowlands can be help to select of varieties is more adaptive in lowland. This study aims to determine the phenology and appearance of plants in each of the red beetroot varieties in the lowlands. The hypothesis obtained is that there are differences in phenology and appearance of each varieties of red beetroot in the lowlands. The research was conducted on January to March 2020 at Agro Techno Park, Universitas Brawijaya. The materials used are red beetroot seeds of vikima and boro varieties, compost and NPK fertilizer. The tools used are polybags (35x17cm), lux meter, thermometer, clock temperature humidity, leaf area meter, meter, ruler, calipers, color chart, analytical scale and camera. This research used 2 varieties of red beetroot grown in a greenhouse. Observations were made on all individual plants in each treatment. Observations consist of agro-climate observations, quantitative characters and qualitative characters. Observation of plant phenology data will be displayed in the form of graphs, histograms, pictures and descriptive. Observations of quantitative characters will be analyzed using the t-test to determine the differences in plant appearance between 2 varieties of red beetroot in the lowlands. Qualitative characters were analyzed using descriptive methods. The results showed that there were differences of phenology in each varieties of red beetroot in the lowlands. The differences can be seen from the pattern of plant growth, for example the increase in plant length, number of leaves, leaf area, tuber diameter and tuber weight are not the same. The results of t-test analysis on 2 varieties of red beetroot in the lowlands showed a significant difference in plant appearance in quantitative and qualitative characters. The real difference is shown by the t-count value for each character that is greater than the t-table value at the 5% level. Observation of quantitative characters showed differences in the characters of plant length, tuber length, tuber diameter and tuber weight. The results of the qualitative character only showed differences in leaf color characters of red beetroot in the lowlands

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0520040033
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 29 Sep 2022 07:42
Last Modified: 02 Oct 2024 03:35
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195177
[thumbnail of fix -Widi Astuti.pdf] Text
fix -Widi Astuti.pdf

Download (5MB)

Actions (login required)

View Item View Item