Rohmah, Nur Lia Ni’matur and Dr. Sarwono, M.Si and Mochamad Chazienul Ulum, S.Sos. M.AP (2022) Pemberdayaan Petani Green Belt Melalui Pengembangan Agribisnis Ditinjau dengan Analisis CATWOE (Studi pada Ecopark Kambang Semi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Pabrik Tuban). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Sebagai negara agraris sektor pertanian mempunyai peranan strategis untuk memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ironisnya melihat data BPS (2021) rumah tangga miskin yang bekerja di sektor pertanian menyumbang kontribusi terbesar yakni 46,30 persen. Sebagai perusahaan BUMN PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Pabrik Tuban menaruh perhatiannya pada pembangunan sektor ini. Sejak 2019 perusahaan aktif sebagai pemilik (owner) program pemberdayaan petani green belt, lalu pada tahun 2019 melakukan pengembangan dengan sistem agribisnis di area pasca tambang tanah liat IUP Desa Tlogowaru dengan penerima manfaat (customers) 15 petani pisang cavendish dan 2 petani alpukat. Proses (transformation) pemberdayaan dimulai dengan perencanaan-implementasi- monitoring & evaluasi program. Transformasi tersebut melibatkan berbagai aktor (actor). Sementara dampak solusi (world view) pemberdayaan diharapkan dapat memberikan pendapatan tambahan bagi petani terdampak sekaligus untuk melestarikan lingkungan pasca tambang. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian dibatasi pada 3 fokus yaitu: (1) Dinamika pelaksanaan program pemberdayaan Petani Green Belt melalui pengembangan agribisnis di Ecopark Kambang Semi. (2) Tantangan program pemberdayaan Petani Green Belt melalui pengembangan agribisnis di Ecopark Kambang Semi. (3) Harapan petani dalam program pemberdayaan Petani Green Belt melalui pengembangan agribisnis di Ecopark Kambang Semi. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis data interaktif dari Miles, Huberman, dan Saldana (2014). Hasil penelitian menunjukkan dinamika pemberdayaan terlihat dari proses pemberdayaan yang dilakukan yakni, perencanaan, implementasi, dan monitoring & evaluasi program. Kinerja setiap tahap pemberdayaan begitu berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pemberdayaan. Dilihat dari aspek kemandirian pengambilan keputusan secara umum petani telah memiliki kesadaran dan keberanian mengambil keputusan sementara dari aspek kesejahteraan ekonomi, belum dirasakan petani green belt secara menyeluruh karena hasil panen yang kurang maksimal. Akses pemodalan dan kendala pemasaran merupakan akar penyebabnya. Hal ini mencerminkan adanya hambatan lingkungan (environmental constraints) yakni, belum efektifnya kelembagaan Koperasi Petani Green Belt menjalankan fungsinya. Temuan penelitian juga menjelaskan sejumlah tantangan dan harapan pemberdayaan kedepannya.
English Abstract
As the country's agricultural sector, it has a strategic role to spur Indonesia's economic growth. Ironically, looking at BPS data (2021), poor households who work in the agricultural sector have the largest contribution, which is 46.30 percent. As a state-owned company PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Tuban Factory His attention is on the development of this sector. Since 2019, the company has been active as the owner of the green belt farmer empowerment program, then in 2019 developed an agribusiness system in the post-clay mining area of Tlogowaru Village with 15 cavendish banana farmers and 2 avocado farmers as beneficiaries (customers). The empowerment (transformation) process begins with program planning, implementation, monitoring & evaluation. The transformation involves various actors (actors). Meanwhile, the impact of the solution (world view) of empowerment provides additional benefits for the farmers encountered, besides that it can also occur post-mining. The type of research used is descriptive research with a qualitative approach. The research is limited to 3 focuses, namely: (1) The dynamics of implementing the Green Belt Farmer empowerment program through agribusiness development at the Kambang Semi Ecopark. (2) Challenge Program to empower Green Belt Farmers through agribusiness development at Ecopark Kambang Semi. (3) Farmers' expectations in the Green Belt Farmer empowerment program through agribusiness development at the Kambang Semi Ecopark. The data analysis method used is interactive data analysis from Miles, Huberman, and Saldana (2014). The results of the study show that the dynamics of empowerment can be seen from the empowerment process carried out, namely, planning, implementing, and monitoring & evaluating programs. The performance of each stage of empowerment affects the utilization of empowerment goals. Judging from the aspect of independent decision-making, in general, having the awareness and courage to make decisions from the aspect of economic welfare, green belt farmers have not felt as a whole because of less than optimal yields. Access to capital and marketing constraints are the root causes. This reflects the existence of environmental barriers, namely, the ineffectiveness of the Green Belt Farmer Cooperative institution in carrying out its functions. The research findings also explain a number of challenges and expectations for future empowerment.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0522030098 |
Uncontrolled Keywords: | Pemberdayaan Petani, Agribisnis, CATWOE, CSR, Petani Green Belt, Farmer Empowerment, Agribusiness, CATWOE, CSR, Green Belt Farmers. |
Subjects: | 300 Social sciences > 351 Public administration |
Divisions: | Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Publik / Negara |
Depositing User: | Zainul Mustofa |
Date Deposited: | 28 Sep 2022 01:31 |
Last Modified: | 28 Sep 2022 01:31 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195029 |
![]() |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Nur Lia Ni`Matur Rohmah.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (6MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |