Hubungan Tingkat Kebersihan Ambing Dengan Produksi Susu Dan Jumlah Bakteri Pada Sapi Pfh Di Kud Sumbermakmur Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang

Shodiq, Fathul Midzan and Prof. Dr. Ir. Puguh Surjowardojo, , MP. (2022) Hubungan Tingkat Kebersihan Ambing Dengan Produksi Susu Dan Jumlah Bakteri Pada Sapi Pfh Di Kud Sumbermakmur Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Sapi PFH (Peranakan Friesian Holstein) merupakan jenis sapi perah yang banyak dipelihara di Indonesia. Sapi PFH merupakan sapi perah hasil persilangan antara sapi Friesian Holstein (FH) dengan sapi lokal. Produksi dan kualitas susu sapi PFH dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu genetik, pakan, dan lingkungan. Bakteri yang hidup bebas pada lingkungan dapat menginfeksi sapi perah kapan saja. Infeksi yang sering terjadi pada sapi perah yaitu peradangan ambing yang mengakibatkan menurunnya produksi dan kualitas susu. Untuk meminimalisir infeksi bakteri pada sapi perah, perlu dilakukan sanitasi kandang dan selalu membersihkan sapi perah terutama bagian ambing dan puting sebelum dilakukan pemerahan. Penelitian ini dilakukan pada 7 Oktober – 20 Oktober 2021 di KUD Sumbermakmur Kecamatan Ngantang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara tingkat kebersihan ambing terhadap produksi susu dan jumlah bakteri menggunakan uji reduktase pada sapi PFH. Materi penelitian ini adalah 30 ekor sapi PFH dengan periode laktasi ke-2 dan ke-3. Metode penelitian yang digunakan yaitu survei dan pengumpulan data lapang serta pengujian reduktase untuk mengetahui tingkat bakteri pada susu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi susu tertinggi terdapat pada tingkat kebersihan ambing dengan skor 1 (bersih) yaitu 18,22±2,93 kg dan waktu reduksi susu tertinggi terdapat pada tingkat kebersihan ambing dengan skor 1 (bersih) yaitu 514.57±36.53 menit. Persamaan regresi linier antara tingkat kebersihan ambing dengan produksi susu adalah Y = 21,19 – 2,23X yang berarti setiap penambahan satu skor kebersihan ambing maka akan diikuti penurunan produksi susu sebesar 2,23 kg. Koefisien korelasi (r) yang diperoleh sebesar - 0,47 menunjukkan korelasi cukup kuat antara tingkat kebersihan ambing dengan produksi susu. Koefisien determinasi (R2 ) sebesar 21,7% yang berarti produksi susu sebesar 21,7% dipengaruhi oleh tingkat kebersihan ambing dan sisanya sebesar 78,3% dipengaruhi faktor lain. Persamaan regresi linier antara tingkat kebersihan ambing dengan waktu reduksi susu adalah Y = 529.03 – 35.18 yang berarti setiap penambahan satu skor kebersihan ambing akan diikuti oleh penurunan waktu reduksi 35.18 menit. Koefisien korelasi (r) yang diperoleh sebesar -0,38 menunjukkan korelasi lemah antara tingkat kebersihan ambing dengan waktu reduksi susu. Koefisien determinasi (R2 ) sebesar 14,32% yang berarti waktu reduksi susu sebesar 14,32% dipengaruhi oleh tingkat kebersihan ambing dan sisanya sebesar 85,68% dipengaruhi oleh faktor lain. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi skor kebersihan ambing (kotor) maka produksi susu akan menurun dan semakin tinggi skor kebersihan ambing (kotor) maka jumlah bakteri pada susu semakin banyak.

English Abstract

This study aims to determine the relationship between the level of cleanliness of the udder with milk production and the number of bacteria using the reductase test on Holstein Friesian crossbred cows at KUD Sumbermakmur Ngantang. The research material used 30 PFH cows for two to four lactation periods. This research method is observation and field data collection as well as reductase testing to determine the number of bacteria in milk. The data obtained were analyzed using simple linear regression analysis and correlation using the SPSS statistical program version 25.0. The results showed that the highest milk production was at the udder hygiene level with a score of 1 (clean) which was 18.22±2.93 kg and the highest milk reduction time was at the udder hygiene level with a score of 1 (clean) which was 514.57±36.53 minutes. The linear regression equation between the level of cleanliness of the udder and milk production is Y = 21.19 – 2.23X, which means that for every additional one score of udder hygiene, there will be a decrease in milk production of 2.23 kg. The correlation coefficient (r) obtained by -0.47 indicates a fairly strong correlation between the level of udder cleanliness and milk production. The coefficient of determination (R2 ) is 21.7%, which means that the milk production of 21.7% is influenced by the level of cleanliness of the udder and the remaining 78.3% is influenced by other factors. The linear regression equation between the level of udder cleanliness and milk reduction time is Y = 529.03 – 35.18, which means that each addition of one udder hygiene score will be followed by a decrease in the reduction time of 35.18 minutes. The correlation coefficient (r) obtained is - 0.38, indicating a moderate correlation between the level of udder cleanliness and milk reduction time. The coefficient of determination (R2 ) is 14.32% which means that the milk reduction time of 14.32% is influenced by the level of cleanliness of the udder and the remaining 85.68% is influenced by other factors. It was concluded that udder hygiene has a negative relationship with milk production and has a negative relationship with the number of bacteria in milk.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0522050217
Uncontrolled Keywords: Cleanliness udder, milk production, and reductase tes
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 27 Sep 2022 08:46
Last Modified: 27 Sep 2022 08:46
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195024
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
FATHUL MIDZAN SHODIQ.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2024.

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item