Aksal, Farhan and Dr. Ir. Mashudi, , M.Agr. Sc., IPM., ASEAN Eng. (2022) Pengaruh Pemberian Pakan Yang Berbeda Terhadap Konsumsi, Kecernaan Dan Nutrien Tercerna Pada Peranakan Sapi Limousin Jantan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Permintaan daging dalam negeri setiap tahunnya mengalami peningkatan seiring dengan pertumbuhan penduduk dan meningkatnya daya beli serta kesadaran masyarakat akan pentingnya protein hewani. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS, 2021) populasi sapi potong nasional pada tahun 2020 sebanyak 17,44 juta ekor. Jumlah produksi daging sapi potong di Indonesia pada tahun 2020 sebanyak 453.418,44 ton dengan total konsumsi daging sapi sebanyak 624.162 ton, sehingga Indonesia masih mengalami kekurangan daging sapi sebanyak 170.743,56 ton. Pengembangan sapi potong perlu mendapatkan perhatian serius untuk menciptakan kemandirian pangan secara nasional. Salah satu kendala yang sering ditemui ialah rendahnya produktivitas ternak karena kualitas pakan rendah. Salah satu sumber bahan pakan yang murah dan mudah didapatkan yaitu bungkil sawit, bungkil kopra, dan produkolahan dari ketela pohon (tepung gaplek dan onggok). Semua bagian dari ketela pohon dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Bagian umbi merupakan bahan pakan yang sangat potensial karena memiliki nilai energi yang tinggi dengan harga yang relatif murah dibanding dengan pakan sumber energi lain.Kandungan HCN yang rendah pada tepung gaplek akibat proses pengeringan menjadikan tepung gaplek sebagai produk bahan pakan yang aman untuk ternak. Tepung gaplek dapat digunakan sebagai alternatif pakan ternak dikarenakan jumlahnya yang melimpah, aman dikonsumsi ternak, dan harganya yang relatif murah. Selain tepung gaplek, limbah industri dari pembuatan tepung tapioka yaitu onggok yang mengandung karbohidrat tinggi sehingga dapat dijadikan sebagai sumber energi ternak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk megetahui pengaruh pemberian konsentrat yang terdiri dari bungkil sawit, bungkil kopra, tepung gaplek dan onggok terhadap konsumsi pakan, kecernaan dan konsumsi nutrisi tercerna pada sapi peranakan Limousin jantan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2021 sampai dengan Januari 2022. Percobaan pakan secara in vivo dilaksanakan di Dusun Klaseman, Desa Kucur, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Analisis kandungan nutrien bahan pakan, sampel pakan pemberian, sampel pakan sisa dan sampel feses di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, Malang. Materi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sapi peranakan Limousin jantan sebanyak 12 ekor yang berumur 2-2,5 tahun dengan bobot badan awal 289-395 kg. Pakan penelitian yang digunakan adalah hijauan yang berupa tebon jagung dan konsentrat yang tersusun dari tepung gaplek, onggok, bungkil kopra dan bungkil sawit. Metode yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 perlakuan dan 4 kelompok ternak sebagai ulangan. Pakan perlakuan dibedakan berdasarkan proporsi tepung gaplek dan onggok dalam konsentrat yaitu pakan P1 10%, P2 15% dan P3 20%. Pemberian tebon jagung sebanyak 0,5% dari BB ternak dengan frekuensi pemberian sebanyak 2 kali yaitu pada pukul 07.30 WIB dan 13.00 WIB. Pemberian pakan konsentrat dilakukan secara ad libitum dengan target konsumsi 2,75% BB ternak, frekuensi pemberian pakan sebanyak 3 kali yaitu pada pukul 08.30 WIB, 13.00 WIB dan 16.00 WIB. Penambahan konsentrat dilakukan apabila ternak mampu menghabiskan pakan yang telah disediakan untuk kebutuhan selama sehari apabila target konsumsi belum tercapai. Pemberian air minum dilakukan secara ad libitum. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisa kovarian (ANKOVA) dan apabila hasil uji menunjukkan adanya perbedaan maka dilakukan uji lanjut menggunakan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD). Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian konsentrat dengan level produk ketela pohon (tepung gaplek dan onggok) yang berbeda dalam pakan sapi peranakan Limousin jantan memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap konsumsi bahan kering (KBK), konsumsi bahan organik (KBO), konsumsi bahan kering tercerna (KBKT), dan konsumsi bahan organik tercerna (KBOT), akan tetapi tidak memberikan pengaruh yang nyata (P>0,05) terhadap kecernaan bahan kering (KcBK) dan kecernaan bahan organik (KcBO). Rataan konsumsi KBK76,38 ± 8,074 g/kg BB0,75 sampai dengan 100,64 ±4,149 g/kg BB0,75, rataan konsumsi KBO70,01 ±7,420 g/kg BB0,75 sampai dengan 90,59 ± 4,437 g/kg BB0,75, rataan KBKT60,13 ± 3,745g/kg BB0,75sampai dengan 78,07 ± 5,382g/kg BB 0,75 , rataan KBOT53,52 ± 4,948g/kg BB0,75sampai dengan 71,76 ± 5,584g/kg BB0,75, rataan KCBK 74,12 ± 2,318% sampai dengan 79,92 ± 2,195%, dan rataan KCBO 76,16 ± 2,763% sampai dengan 81,45 ± 2,394%. Kesimpulan dari penelian ini adalah penggunaan produk ketela pohon yang berupa tepung gaplek dan onggok dengan level yang berbeda dalam konsentrat dapat meningkatkan konsumsi, kecernaan dan konsumsi nutrien tercerna pada sapi peranakan Limousin jantan. Perlakuan terbaik terdapat pada pakan perlakuan P3 yaitu konsentrat yang tersusun dari 20% tebon jagung, 11% bungkil sawit, 29% bungkil kopra, 20% tepung gaplek dan 20% onggok. Penggunaan produk ketela pohon (tepung gaplek dan onggok) dalam pakan konsentrat sebanyak 40% dengan pakan yang berbasis tebon jagung direkomedasikan untuk penggemukan sapi Limousin jantan karena dapat memberikan jumlah konsumsi nutrien tercerna yang tingggi sehingga memungkinkan tercapainya produksi yang optimal. Saran dari penelitian ini adalah pemanfaatan produk ketela pohon lainnya seperti daun dan batang perlu untuk dikaji lebih lanjut untuk menggali lebih dalam terkait potensi tanaman ketela pohon sebagai bahan pakan lokal yang mampu menyediakan kebutuhan pakan bagi ternak ruminansia
English Abstract
The aims of this study was to know the effect of different feeding on feed intake and nutrient digestibility of Crossbred Limousin bulls which are fed with maize stover (Zea mays). The material used were 12 Crossbred Limousin bulls which are 2-2,5 years old with initial body weight 289-395 kg. The feed was consist of maize stover and concentrate.This study uses Randomized Block Desain (RBD) method with 3 treatments and 4 groups as replication.Feed treatment can be divided into four kinds with different level of cassava meal and onggok content, concentrate P1 10%, P2 15% and P320%. The study’s data analysis uses Analysis of Covariance (ANCOVA) and Duncan’s Multiple Range Test (DMRT).The results of the study showed that the different level of different feeding had a significant effect (P<0.05) on nutrient intake (DM and OM) and digestible nutrient (DM and OM), but did not significant effect (P>0.05) on Digestibility (DM and OM). The best feed treatment was treatment P3 which used 20% of maize stover and concentrate which consisted of 11% of palm kernel, 29% of copra meal, 20% of cacava meal and 20% of onggok.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0522050216 |
Uncontrolled Keywords: | concentrate, feed intake, dried cassava, onggok, digestibility, nutrient digestibility |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 27 Sep 2022 08:35 |
Last Modified: | 27 Sep 2022 08:35 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195021 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
FARHAN AKSAL.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (3MB) |
Actions (login required)
View Item |