Hendrawati, Risma Kris and Ir. Ninuk Herlina,, MS. (2021) Pengaruh Dosis Pupuk Kandang Sapi Dan Umur Panen Pertama Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Stevia (Stevia Rebaudiana Bertoni.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Sebagai salah satu sumber bahan pemanis, gula banyak digunakan untuk keperluan konsumsi rumah tangga maupun bahan baku industri pangan. Peningkatan jumlah penduduk, pertumbuhan industri pangan serta ketergantungan konsumen terhadap konsumsi gula mengakibatkan permintaan gula nasional meningkat. Dengan demikian diperlukan solusi dalam menanggulangi permasalahan konsumsi gula yang tinggi salah satunya dengan sumber pemanis alternatif yang aman dikonsumsi yaitu berasal dari tanaman stevia. Stevia merupakan pemanis alami yang berasal dari tanaman Stevia rebaudiana Bertoni yang dapat digunakan sebagai alternatif pendamping gula tebu dalam menghasilkan pemanis alami serta bebas kalori. Ketersediaan air merupakan faktor pembatas bagi tanaman stevia. Selain dengan penyiraman rutin diperlukan juga struktur tanah yang baik yang dapat menyimpan air lebih lama. Pupuk kandang sapi merupakan salah satu pupuk yang dapat menyediakan unsur hara, memperbaiki struktur tanah dan kemampuan daya serap air yang lebih lama. Umur panen berhubungan dengan produksi dan kandungan yang ada pada tanaman. Cepatnya pembungaan menyebabkan stevia menjadi lebih cepat dipanen saat tanaman masih pendek dan biomassa rendah. Namun apabila pemanenan dilakukan setelah melewati masa berbunga maka dapat menurunkan kandungan gula total pada daun stevia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh interaksi antara dosis pupuk kandang sapi dan umur panen pertama yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman stevia (Stevia rebaudiana Bertoni). Hipotesis dari penelitian ini adalah perlakuan dosis pupuk kandang sapi 6 ton ha-1 dan umur panen 60 HST dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman stevia (Stevia rebaudiana Bertoni). Penelitian ini dilaksanakan di lahan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) yang beralamat di Jalan Raya Karangploso Km. 4 Malang, Jawa Timur. Alat yang digunakan dalam penelitian meliputi cangkul, meteran, penggaris, gembor, timbangan, papan nama, polibag ukuran 30×30 cm, plastik, kertas label, tiang bambu, alat tulis, kamera digital. Bahan yang digunakan meliputi bibit stek pucuk tanaman stevia, media tanam tanah dan air. Pupuk kandang sapi sebagai bahan perlakuan dan pupuk Urea, SP36 dan KCL. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial. Faktor I : dosis pupuk kandang sapi yang terdiri dari 0 ton ha-1 (D1), 6 ton ha-1 (D2) dan 12 ton ha- 1 (D3), faktor II : umur panen pertama, yang terdiri dari 40 HST (P1), 50 HST (P2) dan 60 HST (P3). Dari kedua perlakuan didapatkan 9 kombinasi perlakuan dan diulang sebanyak 3 kali. Pengamatan yang dilakukan yaitu pengamatan pertumbuhan dan hasil tanaman. Variabel pengamatan pertumbuhan meliputi tinggi tanaman jumlah daun, luas daun. Sedangkan pengamatan hasil (panen) meliputi bobot segar daun, bobot segar batang, bobot segar akar, bobot segar total tanaman, bobot kering akar, bobot kering daun, bobot kering batang, bobot kering total dan kadar gula. Data hasil pengamatan yang diperoleh diuji dengan menggunakan analisis ragam (uji F) untuk mengetahui adanya pengaruh pada setiap perlakuan. iv Apabila terdapat pengaruh pada setiap perlakuan (F hitung > F tabel 5%) maka dilanjutkan dengan uji BNJ (Beda Nyata Jujur) pada taraf p = 0,05. Pemberian pupuk kandang sapi dan umur panen pertama tidak menunjukkan interaksi terhadap semua parameter pengamatan. Dosis pupuk kandang sapi 6 ton ha-1 menghasilkan rerata jumlah daun, bobot segar akar, bobot segar total tanaman, bobot kering batang dan bobot kering total tanaman yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan dosis pupuk kandang lainnya. Umur panen 60 HST menghasilkan rerata bobot segar daun tertinggi dibandingkan perlakuan umur panen lainnya
English Abstract
As one a source of sweetener, sugar is widely used for household consumption as well as food industry raw materials. Increasing population, community income, growth of the food industry and comsumer depend on sugar consumption result in increased national sugar demand. So we need a solution to overcome the problem of high sugar consumption, one is an alternative sweetener that is safe to consume, which is derived from stevia. Stevia is a natural sweetener derived from the Stevia rebaudiana Bertoni plant which can be used as an alternative to cane sugar in producing natural sweeteners and is free calori. Water availability is a limiting factor for stevia plants. Apart from toutine watering, it is also necessary to have a good soil struvture that can store water longer. Cow manure is one of the fertilizers that can provide nutrients, improve soil structure and longer water absorption capacity. Stevia planted in the lowlands will flower quickly due to the influence of high temperatures. Harvest age is related to the production and content of the plant. The rapid flowering causes stevia to be harvested more quickly when the plants are still short and the biomass is low. However, if harvesting is done after the flowering period, it can reduce the total sugar content in stevia leaves. The purpose of this study was to determine the effect of the interaction between cow manure dose and age at first harvest which can increase the growth and yield of stevia (Stevia rebaudiana Bertoni).The hypothesis of this study is that the treatment of cow manure dose 6 tons ha-1 and harvesting age of 60 DAP can increase the growth and yield of stevia (Stevia rebaudiana Bertoni). This research was conducted in the field of Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) which is located at Karangploso Km 4 street, Malang, East Java. The tools used in the study include hoes, gauges, rulers, rattles, scales, nameplates, polybag sizes 30 × 30 cm, plastic, paper labels, bamboo poles, stationery, digital cameras. Materials used include stevia shoot cuttings, soil, sand and water planting media. Cow manure as a treatment material and Urea, SP36 and KCL fertilizer as maintenance. This research uses a Factorial Randomized Block Design (RBD). The first factor is the dose of cow manure : 0 ton ha-1 (D1), 6 ton ha-1 (D2) and 12 ton ha-1 (D3), the second factor is the age of the first harvest : 40 DAP (P1), 50 DAP (P2) and 60 DAP (P3). From the two treatments, 9 treatments combinations were obtained and repeated 4 times. Observations to be carried out are observations of plant growth and yield. Growth observation variables include plant height and number of leaves. Whereas observations of yield (harvest) include leaf area, leaf fresh weight, stem fresh weight, root fresh weight, total fresh weight, root dry weight, leaf dry weight, stem dry weight, total dry weight and sugar content. The observed data obtained were tested using analysis of variance (F test) to determine the effect of each treatment. If there is an influence on each treatment (F count> F table 5%) then proceed with the HSD test (Honest Significant Difference) at the level of p = 0,05. vi The application of cow manure and age at first harvest did not show any interaction with all the observed parameters. The dose of cow manure 6 tons ha-1 resulted in a higher average number of leaves, root fresh weight, total plant fresh weight, stem dry weight and plant total dry weight compared to other doses of manure treatments. Harvest age 60 DAP produced the highest average leaf fresh weight compared to other harvesting age treatments
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0520040010 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 27 Sep 2022 06:40 |
Last Modified: | 03 Oct 2024 03:02 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/194963 |
![]() |
Text
- Risma Kris Hendrawati (2).pdf Download (1MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |