Efek hipoglikemik tepung porang (Amorphophallus muelleri Blume) terhadap tikus hiperglikemik dan analisa farmakodinamik secara insiliko

Dewi, Novita and Dr.dr. Karyono Mintaroem,, SpPA and Prof .Dr. Moch. Muljohadi Ali, dr. Sp.FK (2017) Efek hipoglikemik tepung porang (Amorphophallus muelleri Blume) terhadap tikus hiperglikemik dan analisa farmakodinamik secara insiliko. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Darurat hiperglikemik akut merupakan kondisi darurat yang mengancam jiwa, terjadi pada pasien dengan glukosa plasma >600 mg/dL. Penangan hiperglikemik dengan menurunkan glukosa darah dalam (hipoglikemik). Umbi porang (Amorphophallus muelleri Blume) diduga berefek hipoglikemik pada tikus hiperglikemik, dan belum ada mekanisme molekuler yang menjelaskan proses tersebut. Tujuan penelitian ini mengetahui efek hipoglikemik tepung porang (Amorphophallus muelleri Blume) pada tikus hiperglikemik dan analisis farmako dinamik secara insiliko. Metode penelitian invivo “True Experimental Design” dengan desain “The pre post test only controle group”, insilico “ komparasi “. Sampel terdiri 25 tikus dan 15 senyawa protein berupa : glukomanan ID 24892726, asetat ID176; butirat ID 264, isovalerat ID 10430, Valerat ID 7991, propionate ID 1032, metformin ID 409, glimepiride ID: 3476, dan glypizide ID: 3875, Vildagliptin ID 6918537, AMP-kinase ID 4ERD, kATP-channel ID P48544, modeling GPR-41, GPR-43 dan GCG. 5 kelompok tikus perlakuan dengan masing-masing 5 ekor tikus yaitu; tikus normal (K-), tikus hiperglikemik (K+), tikus hiperglikemik dengan tepung porang dengan dosis 100 mg/kgBB (P1), dengan dosis 200 mg/kgBB (P2), dengan dosis 400 mg/kgBB (P3), induksi hiperglikemia dilakukan dengan pemberian HFD 60% dan injeksi STZ intraperitoneal dosis 25 mg dan 30 mg kemudian diukur glukosa darah pre test, diukur dengan glukometer. Perlakuan tepung porang disondekan setiap hari selama 4 minggu. Instrumen insiliko yang digunakan berupa pubchem dan molinspiration, icd lab, string dan stitch dan pyryx. Hasil penelitian Uji T-test GDP hasil signifikan dengan p=0.003<0.05, pada kadar rata-rata GDP 133.4 ± 19.14 dikelompok perlakuan porang 200 mg/kgBB. Mekanisme kerja glukomanan (non reseptor) dengan menghambat absorbsi glukosa darah di lumen usus. Mekanisme kerja metabolit glukomanan (asetat, butirat, propionat) pada reseptor hypoglycemic agent metformin, glipize, glimepiride (AMP-Kinase, kATP-channel) dihasilkan affinitas yang rendah yaitu tertinggi docking asetat, butirat, propionat, pada AMP-Kinase (hasil sama) < dibanding docking metformin pada AMP-Kinase sebesar -3.3, Kkal/mol < -8.8 Kkal/mol. Mekanisme kerja metabolit glukomanan (asetat, butirat, propionat) pada reseptor SCFA isovalerat, valerat (GPR-41, GPR-43) dihasilkan affinitas yang rendah yaitu tertinggi docking butirat, propionat, pada GPR-41 (hasil sama) < dibanding docking valerat pada GPR-41 sebesar -3,2 Kkal/mol < -4.5 Kkal/mol. Mekanisme kerja metabolit glukomanan (asetat, butirat, propionat) pada reseptor sekresi glukagon vildagliptin (GCG) dihasilkan affinitas yang rendah yaitu docking asetat, butirat, propionat, pada GCG (hasil sama) < dibanding docking vildagliptin pada GCG sebesar -2,2 Kkal/mol < -5.2 Kkal/mol. Pembahasan efek hipoglikemik tepung porang pada tikus glikemik signifikan disebabkan komponen tepung porang bekerja secara non reseptor dan reseptor dalam menurunkan glukosa darah. Mekanisme kerja glukomanan (non reseptor) dengan menghambat absorbsi glukosa di lumen usus dengan cara glukomanan membentuk gel, menyerap polisakarida lain dan air sehingga absorbsi terhambat kemudian glukosa darah menjadi turun. Mekanisme kerja metabolit glukomanan (asetat, butirat, propionat) pada reseptor hypoglycemic agent metformin, glipize, glimepiride (AMP-Kinase, kATP-channel) dihasilkan affinitas yang rendah disebabkan metabolit glukomanan (asetat, butirat, propionat) dan hypoglycemic agent metformin, glipize, glimepiride tidak memiliki target protein yang sama, sehingga metabolit glukomanan (asetat, butirat, propionat) tidak memiliki mekanisme kerja seperti hypoglycemic agent metformin, glipize, glimepiride. Mekanisme kerja metabolit glukomanan (asetat, butirat, propionat) pada reseptor SCFA isovalerat, valerat (GPR-41, GPR-43) dihasilkan affinitas yang rendah disebabkan metabolit glukomanan (asetat, butirat, propionat) memiliki target molekul yang banyak, kemungkinan ada protein lain yang affinitasnya lebih tinggi, GPR-41 dan GPR-43 untuk mensekresi insulin yang berperan menurunkan gula darah melewati jalur signaling insulin yang panjang, Mekanisme kerja metabolit glukomanan (asetat, butirat, propionat) pada reseptor sekresi glukagon vildagliptin (GCG) dihasilkan affinitas yang rendah disebabkan metabolit glukomanan (asetat, butirat, propionat) meskipun memiliki target protein GCG, akan tetapi target protein 100% melaui hit pict berupa protein BCHE, GPHN, dan FABP4 (protein transporterlipid di adipose). Target protein vildagliptin DPP9 dan DPP4. Kesimpulan efek hipoglikemik tepung porang pada tikus hiperglikemik didapatkan ada beda yang signifikan, mekanisme kerja glukomanan (non reseptor dengan menghambat absorbsi glukosa pada lumen usus. Mekanisme kerja metabolit glukomanan (asetat, butirat, propionat) pada reseptor hypoglycemic agent metformin, glipize, glimepiride (AMP-Kinase, kATP-channel) dihasilkan affinitas yang rendah. Mekanisme kerja metabolit glukomanan (asetat, butirat, propionat) pada reseptor SCFA isovalerat, valerat (GPR-41, GPR-43) dihasilkan affinitas yang rendah. Mekanisme kerja metabolit glukomanan (asetat, butirat, propionat) pada reseptor sekresi glukagon vildagliptin (GCG) dihasilkan affinitas yang rendah. Saran kepada peneliti berikutnya untuk meneliti hypoglycemic agent yang belum diteliti seperti meglitinides, TZDs, DPP4 inhibitor, dan α glukosidase inhibitor kemungkinan dihasilkan afinitas lebih tinggi sebagai kontrol positif dengan meneliti neutrisical jenis lain berefek hipoglikemik, menggunakan alat insiliko yang lebih baik dengan jumlah sampel yang lebih banyak.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/616.466/DEW/e/2017/041810512
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 616 Diseases > 616.02 Special topics of disease > 616.025 Medical emergencies / Emergency medicine / Emergency nursing / Triage (Medicine)
Divisions: S2/S3 > Magister Ilmu Biomedis, Fakultas Kedokteran
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 27 Sep 2022 00:18
Last Modified: 27 Sep 2022 00:18
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/194889
[thumbnail of Novita Dewi 136070100111005.pdf] Text
Novita Dewi 136070100111005.pdf

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item