Membaca Komunikasi Politik Pangeran Diponegoro (Studi Eksploratif Perspektif non-Western dalam Praktik Komunikasi Politik Pangeran Diponegoro Abad XVIII-XIX)

Firmantoro, Verdy and Anang Sujoko, S.Sos., M.Si., D.COMM and Dr. Antoni, S.Sos., M.Si (2018) Membaca Komunikasi Politik Pangeran Diponegoro (Studi Eksploratif Perspektif non-Western dalam Praktik Komunikasi Politik Pangeran Diponegoro Abad XVIII-XIX). Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Studi komunikasi politik sangat didominasi oleh perspektif Barat. Sebuah konsekuensi logis jika secara akademik lahir di Barat, pengaruh landasan filosofis dalam melihat realitas pun juga ala Barat. Komunikasi politik ditarik akar historisnya oleh Barat melalui Plato dan Aristoteles dengan retorika politiknya, Walter Lippman dengan opini publiknya, Harold D. Lasswell dengan analisis propagandanya, Paul F. Lazarfeld dengan studi erie county-nya dan berbagai studi komunikasi politik kontemporer dengan nalar positivistik. Praktis komunikasi politik didominasi rezim transmisi. Padahal, komunikasi sendiri tidak hanya bicara mengenai pengaruh, melainkan komunikasi menjadi sarana memelihara masyarakat (maintainance society) dalam model ritual. Di sisi lain studi komunikasi politik non-Western juga masih sangat minim dan relatif belum berkembang. Di Indonesia studi komunikasi politik masih terfokus pada era Orde Baru, reformasi dan demokrasi juga tetap mengandalkan studi-studi relasi media dan pemerintah layaknya di Barat. Studi ini dapat mengisi perspektif alternatif yang lahir dari proses sejarah dan budaya yang lebih jauh sebelum Indonesia di abad XVIII-XIX. Mengeksplorasi khasanah Pangeran Diponegoro menjadi upaya menggali nilai-nilai adiluhung dalam bidang komunikasi politik. Studi ini menggunakan metode hermeneutika Dilthey yang menekankan dunia sosiohistoris dari subjek penelitian untuk dalam memahami struktur sosial yang bermakna. Hasil penelitian menunjukkan, komunikasi politik Pangeran Diponegoro termasuk dalam kategori komunikasi politik non-Western dengan melibatkan agama Islam dan budaya Jawa sebagai latar sosiokulturalnya. Komunikasi politik Pangeran Diponegoro tidak menekankan pada hasil atau tujuan akhir, melainkan menempatkan komunikasi politik sebagai proses dalam melakukan perjuangan melawan praktik kolonialisme. Komunikasi politik bukan hanya sebagai alat mencapai kekuasaan, melainkan juga sebagai praktik kebudayaan dalam rangka memelihara peradaban.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/320.959 8/FIR/m/2018/041810510
Subjects: 300 Social sciences > 320 Political science (Politics and government) > 320.959 8 Political Situation and Condition in Indonesia
Divisions: S2/S3 > Magister Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 22 Sep 2022 04:38
Last Modified: 22 Sep 2022 04:38
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/194620
[thumbnail of Verdy Firmantoro.pdf] Text
Verdy Firmantoro.pdf

Download (6MB)

Actions (login required)

View Item View Item