Pengembangan Obyek Wisata Turtle Conservation and Education Centre Sebagai Objek Wisata Edukasi di Serangan, Bali

Jasmine, Meiranda and Dr. Ir. Edi Susilo, MS and I Nyoman Yoga Parawangsa, S.Pi, M.Si (2022) Pengembangan Obyek Wisata Turtle Conservation and Education Centre Sebagai Objek Wisata Edukasi di Serangan, Bali. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Turtle Conservation and Education Center (TCEC) dibuka pada tahun 2006 oleh Gubernur Bali di Pulau Serangan. TCEC dikembangkan sebagai bagian salah satu strategi untuk mengatasi perdagangan penyu. TCEC membantu masyarakat lokal Serangan membuat alternatif lain dibanding bisnis perdagangan penyu. Empat aspek landasan dasar yang termasuk dalam penghentian perdagangan bebas adalah memberikan informasi umum untuk tidak mengkonsumsi segala jenis produk penyu dan mendukung secara luas pelestarian penyu; meliputi penggunaan penyu dalam upacara tanpa harus membunuh penyu, memantau ukuran penyu beserta jumlahnya dan membuat pengawasan yang ketat dan memberikan lapangan kerja untuk masyarakat lokal Serangan. Kegiatan konservasi yang dilaksanakan di Turtle Conservation and Education Center tentu mendapatkan pengawasan dari instansi terkait seperti Balai Konservasi Sumber daya Alam (BKSDA) dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) setempat. Beberapa kegiatan yang dilakukan adalah monitoring penyu, relokasi penetasan telur penyu, penetasan semi alami, pelepasan tukik, rescue dan memberikan perawatan dan pengobatan terhadap penyu – penyu yang sakit dan memerlukan tindakan medis. Turtle Conservation and Education Center juga bekerja sama dengan Turtle Guard Fakultas Kedokteran Hewan dari Universitas Udayana Bali yang merupakan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di Universitas Udayana untuk melakukan pengawasan terhadap kesehatan penyu serta memberikan tindakan medis pada penyu – penyu yang sakit hasil dari kegiatan rescue. Turtle Conservation and Education Center juga bekerja sama dengan Persatuan Hindu Dharma Indonesia (PHDI) dalam kegiatan penyediaan penyu untuk keperluan upacara adat Mepada setiap 10 tahun di wilayah Bali. Setiap desa akan membuat surat dengan menyatakan akan melaksanakan suatu acara Ngusaba desa, dengan terdapat rangkaian acaranya yaitu Mepada. Surat pernyataan tiap desa tersebut akan dikirim ke BKSDA dan PHDI setempat. Setelah itu, surat rekomendasi dari BKSDA dan PHDI akan dikirim ke TCEC. Tujuan penelitian yaitu mendeskripsikan pelestarian dan pengelolaan penyu di Turtle Conservation And Education Center (TCEC) untuk membentuk wisata edukasi, menganalisis nilai-nilai edukasi dan program wisata edukasi yang terdapat dalam konservasi penyu dan menganalisis pandangan masyarakat mengenai sistem wisata edukasi yang ada di Turtle Conservation And Education Center (TCEC). Penelitian ini dilakukan di Turtle Conservation And Education Center (TCEC) yang berlokasi di Jl. Tukad Punggawa Desa Pakraman Serangan, Bali. Jenis penelitian yang digunakan yaitu deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan observasi, dokumentasi serta wawancara langsung kepada narasumber. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, yaitu teknik pengambilan yang memiliki. kriteria tertentu dalam pengambilan sampel data. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis data interaktif model Miles dan Huberman. Turtle Conservation and Education Centre mempunyai misi untuk konservasi, ekonomi, sosial budaya dan edukasi. TCEC dalam bidang konservasi menyelamatkan penyu dalam kondisi sakit, menyelamatkan telur-telur penyu di pantai, dan merawat penyu-penyu yang didapatkan dari hasil penyelamatan maupun penetasan semi alami. Dalam bidang ekonomi, dapat meningkatkan pendapatan ekonomi melalui wisatawan yang datang berkunjung ke tempat ini. Wisatawan yang datang tidak hanya dari domestik saja, namun juga sampai ke mancanegara. Masyarakat sekitar Pulau Serangan yang mempunyai toko, rumah makan dan homestay bisa mendapatkan keuntungan apabila banyak wisatawan yang datang. Sumber pendapatan lain yang bisa didapatkan adalah dari hasil penjualan souvenir kerajinan tangan berbentuk penyu yang dibuat langsung oleh masyarakat dan dijual di TCEC. TCEC memiliki kolam pembesaran penyu untuk upacara adat di Bali, tentunya sesuai syarat dan ketentuan yang ada di Peraturan Pemerintah. TCEC dijadikan sebagai pusat pendidikan atau wisata edukasi mengenai pentingnya pelestarian penyu. Setiap pengunjung yang datang akan diedukasi mengenai cara pelestarian penyu, siklus hidup penyu, jenis makan penyu, dll. Salah satu program edukasi yang ada di TCEC adalah adopsi tukik yaitu pengunjung bisa melepaskan tukik ke pantai secara langsung. TCEC juga membuka peluang bagi mahasiswa yang ingin melakukan kegiatan PKL atau penelitian. Kesimpulan yang didapat dari hasil pembahasan Pengembangan Obyek Wisata Turtle Conservation and Education Centre Sebagai Objek Wisata Edukasi di Serangan, Bali dapat disimpulkan bahwa pembentukan Turtle Conservation and Education Centre dilakukan untuk melestarikan penyu dan juga habitat aslinya. Upaya yang dilakukan adalah dengan membentuk konservasi dan melakukan edukasi kepada masyarakat. TCEC memberikan edukasi kepada masyarakat dengan berbagai cara mulai edukasi secara langsung kepada masyarakat dan wisatawan yang datang maupun tidak langsung melalui media sosial. Adanya TCEC juga memberikan dampak positif bagi masyarakat karena menurut pandangan masyarakat TCEC dapat meningkatkan pengetahuan kepada masyarakat akan pentingnya melestarikan penyu, TCEC dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dengan hadirnya wisatawan yang berkunjung singgah di tempat makan dan menginap di homestay milik masyarakat. Saran yang dihasilkan dari penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu saran akademis dan saran praktis. Pada saran akademis mendapatkan beberapa proposisi yaitu pengelolaan konservasi sumberdaya alam yang baik dapat dikembangkan sebagai destinasi wisata edukasi yang berkualitas dan jejaring yang terjalin antara TCEC, masyarakat, wisatawan, pemerintah, dan instansi terkait di kawasan konservasi sumberdaya alam akan menumbuhkan komunikasi yang baik antar semua pihak, sehingga memudahkan tercapainya tujuan bersama. Saran praktis yang terdapat dalam penelitian ini ditujukan kepada staff/pengelola TCEC, penelitian selanjutnya, dan perguruan tinggi.

English Abstract

The Turtle Conservation and Education Center (TCEC) was opened in 2006 by the Governor of Bali on Serangan Island. TCEC was developed as part of a strategy to tackle the turtle trade. TCEC is helping the local community of Serangan create an alternative to the turtle trade business. The four basic aspects included in the termination of free trade are providing general information not to consume any type of turtle product and broadly supporting turtle conservation; includes the use of turtles in ceremonies without having to kill turtles, monitoring the size of turtles and their numbers and making strict supervision and providing employment for the local Serangan community. Conservation activities carried out at the Turtle Conservation and Education Center certainly receive supervision from relevant agencies such as the Natural Resources Conservation Center (BKSDA) and the local Ministry of Marine Affairs and Fisheries (KKP). Some of the activities carried out are monitoring turtles, relocating turtle hatching eggs, semi-natural hatching, releasing hatchlings, rescue and providing care and treatment for turtles that are sick and require medical action. The Turtle Conservation and Education Center also collaborates with the Turtle Guard, Faculty of Veterinary Medicine from Udayana University Bali, which is a Student Activity Unit (UKM) at Udayana University to monitor turtle health and provide medical treatment for sick turtles resulting from rescue activities. The Turtle Conservation and Education Center also collaborates with the Indonesian Hindu Dharma Association (PHDI) in providing turtles for the purposes of the Mepada traditional ceremony every 10 years in the Bali region. Each village will make a letter stating that it will carry out a village Ngusaba event, with a series of events, namely Mepada. The statement letter for each village will be sent to the local BKSDA and PHDI. After that, letters of recommendation from BKSDA and PHDI will be sent to TCEC. The research objectives are to describe the conservation and management of turtles at the Turtle Conservation And Education Center (TCEC) to establish educational tours, analyze the educational values and educational tourism programs contained in turtle conservation and analyze the public's views on the educational tourism system in Turtle Conservation And Education Center (TCEC). This research was conducted at the Turtle Conservation And Education Center (TCEC) located on Jl. Tukad Punggawa in Serangan Pakraman Village, Bali. The type of research used is descriptive with a qualitative approach. Data collection techniques with observation, documentation and direct interviews with informants. The sampling technique used was purposive sampling, which is a sampling technique that has. certain criteria in data sampling. The data analysis method used in this study is an interactive data analysis method using the Miles and Huberman model. The Turtle Conservation and Education Center has a mission for conservation, economics, social culture and education. TCEC in the field of conservation saves turtles when they are sick, saves turtle eggs on the beach, and cares for turtles obtained from rescue and semi-natural hatching. In the economic field, it can increase economic income through tourists who come to visit this place. Tourists who come not only from domestic, but also to foreign countries. Communities around Serangan Island who have shops, restaurants and homestays can benefit if many tourists come. Another source of income that can be obtained is from the sale of handicraft souvenirs in the form of turtles which are made directly by the community and sold at TCEC. TCEC has a turtle rearing pond for traditional ceremonies in Bali, of course according to the terms and conditions in the Government Regulation. TCEC is used as an educational center or educational tour about the importance of turtle conservation. Every visitor who comes will be educated about how to conserve turtles, turtle life cycles, types of eating turtles, etc. One of the educational programs at TCEC is the adoption of hatchlings, where visitors can release the hatchlings directly to the beach. TCEC also opens opportunities for students who want to carry out street vendors or research activities. The conclusion obtained from the results of the discussion on the Development of Turtle Conservation and Education Center Tourism Objects as Educational Tourism Objects in Serangan, Bali, it can be concluded that the establishment of the Turtle Conservation and Education Center was carried out to preserve turtles and their natural habitat. Efforts are being made to establish conservation and educate the public. TCEC provides education to the public in various ways, starting directly with the public and tourists who come or indirectly through social media. The existence of TCEC also has a positive impact on the community because according to the community's view TCEC can increase knowledge to the public about the importance of conserving turtles, TCEC can improve the community's economy with the presence of tourists who visit stop at places to eat and stay at homestays owned by the community. Suggestions resulting from this research are divided into two, namely academic advice and practical advice. On academic advice, getting some propositions, namely good natural resource conservation management can be developed as a quality educational tourism destination and the network that exists between TCEC, communities, tourists, government, and related agencies in natural resource conservation areas will foster good communication between all parties. , thus facilitating the achievement of common goals. Practical suggestions contained in this study are addressed to TCEC staff/managers, further research, and universities.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0522080162
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.3 Other extractive industries > 338.37 Products > 338.372 Products of fishing, whaling, hunting, trapping > 338.372 7 Products of fishing, whaling, hunting, trapping (Fishing)
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Agrobisnis Perikanan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 20 Sep 2022 06:41
Last Modified: 20 Sep 2022 06:41
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/194428
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Meiranda Jasmine.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2024.

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item