Uji Ekstrak Daun Moringa Oleifera Terhadap Ekspresi Hepatocyte Growth Factor di Hepatosit dan Derajat Fibrosis Hati Pada Tikus Model Fibrosis Hati

Rahmawati, Ade and Dr. dr. Supriono, SpPD-KGEH and Dr. Bogi Pratomo, SpPD-KGEH (2022) Uji Ekstrak Daun Moringa Oleifera Terhadap Ekspresi Hepatocyte Growth Factor di Hepatosit dan Derajat Fibrosis Hati Pada Tikus Model Fibrosis Hati. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

LATAR BELAKANG: Fibrosis hati terjadi sebagai respon penyembuhan luka yang tidak normal, karena terjadi akibat kerusakan kronis parenkim hati, aktivasi respon inflamasi yang persisten, serta aktivasi fibrogenesis hati secara terus menerus. Terapi antifibrotik bertujuan untuk menghambat akumulasi dari sel fibrogenik dan atau mencegah deposisi dari protein matriks ekstraselular. Hati merupakan organ yang memiliki kemampuan untuk regenerasi, sehingga memastikan bahwa rasio hati dan berat badan selalu dapat memenuhi kebutuhan tubuh untuk homeostasis. Moringa oleifera belum banyak diteliti dalam perananya sebagai anti fibrosis. Moringa oleifera memiliki senyawa aktif (terutama quercetin, myricetin, dan kaempferol) yang mempunyai efek hepatoprotektif sebagai antioksidan dan antiinflamasi. Hepatocyte Growth Factor (HGF) sendiri telah ditemukan 25 tahun yang lalu sebagai mitogen dari hepatosit. Sinyal dari HGF penting untuk perkembangan organ. HGF endogen dibutuhkan untuk perbaikan mandiri dari hati, ginjal, paru yang terluka. TUJUAN PENELITIAN: Mengetahui peran Moringa oleifera terhadap ekspresi HGF dalam menghambat fibrogenesis hati. METODE: Penelitian eksperimental pada 30 ekor tikus jantan umur 12 minggu yang dibagi menjadi 5 kelompok yaitu K-Neg (injeksi NaCl 0.9% selama 14 minggu), K-Pos (injeksi CCL4 10% selama 14 minggu), KP-1 (CCL4 10% selama 14 minggu + ekstrak daun kelor dosis 150 mg/ kgBB/hari), KP-2 (CCL4 10% selama 14 minggu + ekstrak daun kelor dosis 300 mg/ kgBB/hari), dan KP3 (CCL4 10% selama 14 minggu + ekstrak daun kelor dosis 600 mg/ kgBB/hari). Pengukuran ekspresi HGF jaringan hati pada sel oval dilakukan dengan metode imunohistiokimia dengan penghitungan yang dibantu software Master Olyvia 2.4. Penilaian derajat fibrosis hati dilakukan dengan pengecatan Masson’s trichrome (MT) dengan menggunakan skala METAVIR. Analisis data uji komparatif dan uji korelatif dilakukan dengan software IBM Statistik SPSS versi 23, dengan nilai p<0,05 dinyatakan signfikan. HASIL: Pada derajat fibrosis, didapatkan derajat F3 pada seluruh sampel K-positif dan KP-1, 5 sampel F3 dan dan 1 sampel F2 pada KP-2, 2 sampel F1 dan 4 sampel F2 pada KP-3. Didapatkan perbedaan yang signifikan pada derajat fibrosis antar kelompok (p=0,000). Terdapat penurunan derajat fibrosis yang bermakna pada hewan coba yang mendapatkan ekstrak daun kelor (KP-2 dan KP-3) dibandingkan dengan K-Pos (p<0,05). Rerata ekspresi HGF juga berbeda signifikan antar kelompok (p=0.000). Ekspresi HGF tinggi pada tikus model fibrosis yaitu pada K-Pos bila dibandingkan dengan K-Neg. Pemberian ekstrak daun kelor dengan dosis yang semakin meningkat dapat meningkatkan ekspresi HGF pada K-P1, K-P2 dan K-P3 berturut-turut. Terdapat korelasi negatif yang bermakna antara ekspresi HGF dengan derajat fibrosis (p= 0,000; r= 0,-0.699) pada tikus model fibrosis yang di berikan ekstrak Moringa oleifera. KESIMPULAN: Pemberian ekstrak daun kelor dapat meningkatkan ekspresi HGF jaringan hati dan perbaikan derajat fibrosis hati pada tikus model fibrosis hati.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	0422060043
Uncontrolled Keywords:	Moringa oleifera, HGF, fibrosis hati, regenerasi hati
Subjects:	600 Technology (Applied sciences) > 616 Diseases
Divisions:	Profesi Kedokteran > Spesialis Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran
Depositing User:	Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited:	19 Sep 2022 01:39
Last Modified:	19 Sep 2022 01:39
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/194357

Text (DALAM MASA EMBARGO) Ade Rahmawati.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (3MB)

Actions (login required)

View Item