Review: Pengaruh Rumput Laut Cokelat Spesies Sargassum sp. terhadap Kualitas Alginat dalam Pengaplikasiannya sebagai Edible film

Ariestya, Dinty Nabiha and Eko Waluyo, , S.Pi, M.Sc and Yuniar Ponco Prananto,, S.Si., M.Sc., Ph.D (2022) Review: Pengaruh Rumput Laut Cokelat Spesies Sargassum sp. terhadap Kualitas Alginat dalam Pengaplikasiannya sebagai Edible film. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Rumput laut merupakan salah satu komoditas unggulan budidaya perikanan yang bernilai ekonomi tinggi dengan peluang pasar yang luas, baik nasional maupun internasional (ekspor). Produksi rumput laut di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami kenaikan. Rumput laut cokelat dikenal sebagai sumber alginat, salah satunya Sargassum sp. Kandungan alginat Sargassum sp. bervariasi dari 8-32%. Sargassum sp. yang dibahas, yaitu Sargassum crassifolium dan Sargassum polycystum. Alginat adalah keluarga polimer organik polisakarida yang terdiri dari dua unit monomer β-D asam manuronat (M) dan α-L-asam guluronat (G), kedua unit ini dihubungkan pada posisi (1→4) dan pembentukan konsekuen dari kombinasi blok MM, GG dan MG. Manfaat alginat dalam pangan salah satunya dapat digunakan dalam pembuatan edible film. Edible film adalah lapisan tipis yang digunakan sebagai pelapis yang terbuat dari bahan-bahan yang dapat dimakan. Literature review ini menggunakan metode systematic review. Tahapan dari metode literature review ini terdiri dari penentuan topik, pemilihan pustaka, analisis pustaka dan penyusunan review. Artikel ilmiah yang digunakan adalah nasional maupun internasional dalam tahun terbit 2012-2022 melalui beberapa basis data seperti Google Scholar, Science Direct, dan Springer. Total hasil pencarian artikel ilmiah diperoleh sebanyak 292 artikel dan yang terpilih sebanyak 21 artikel utama yang kemudian digunakan dalam pembahasan review ini. Hasil review menunjukkan bahwa metode ekstraksi alginat terdiri dari dua metode, yaitu metode asam dan metode kalsium. Selain itu, perbedaan spesies Sargassum crassifolium dan Sargassum polycystum tidak mempengaruhi kualitas alginat yang diperoleh, dan kedua metode tersebut dapat digunakan untuk menghasilkan alginat yang berkualitas (sesuai standar). Berdasarkan metode ekstraksi, metode asam lebih sering digunakan daripada metode kalsium. Sedangkan berdasarkan studi pustaka, terdapat empat metode pembuatan edible film yaitu metode casting, metode ekstrusi, metode compression moulding, dan metode injection moulding. Metode casting adalah salah satu metode yang paling umum digunakan, dimana kualitas edible film yang dihasilkan dipengaruhi oleh komponen utama penyusunnya.

English Abstract

Seaweed is one of the leading aquaculture commodities with high economic value with wide market opportunities, both nationally and internationally (exports). Seaweed production in Indonesia from year to year has increased. Brown seaweed is known as a source of alginate, one of which is Sargassum sp. The alginate content of Sargassum sp. varies from 8-32%. Sargassum sp. discussed, namely Sargassum crassifolium and Sargassum polycystum. Alginates are a family of polysaccharide organic polymers consisting of two monomeric units -D mannuronic acid (M) and -L-guluronic acid (G), these two units linked at the (1→4) position and the consequent formation of the combined MM block, GG and MG. One of the benefits of alginate in food is that it can be used in the manufacture of edible films. Edible film is a thin layer used as a coating made of edible materials. This literature review uses a systematic review method. The stages of this literature review consist of determining the topic, selecting the library, analyzing the literature and compiling a review. The scientific articles used are national and international in the 2012-2022 published years through several databases such as Google Scholar, Science Direct, and Springer. The total search results for scientific articles were obtained as many as 292 articles, in which 21 main articles were selected which were then used in the discussion of this review. The results of the review show that the alginate extraction method consists of two methods, namely the acid method and the calcium method. In addition, the differences in species of Sargassum crassifolium and Sargassum polycystum did not affect the quality of the alginate obtained, and both methods can be used to produce quality alginate (according to standards). Based on the extraction method, the acid method is used more often than the calcium method. Meanwhile, based on the literature review, there are four methods of making edible films, namely the casting method, extrusion method, compression molding and injection molding. The casting method is one of the most commonly used methods, in which the quality of the edible film produced is influenced by the main components that compose it.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	0522080120
Subjects:	600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing
Divisions:	Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Teknologi Hasil Perikanan
Depositing User:	Sugeng Moelyono
Date Deposited:	09 Sep 2022 03:09
Last Modified:	09 Sep 2022 03:09
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/194138

Text (DALAM MASA EMBARGO) Dinty Nabiha Ariestya.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (1MB)

Actions (login required)

View Item