Analisis Kadar Logam Berat Timbal pada Air dan Kerang Hijau (Perna viridis) yang Diperoleh dari Perairan Tambak Lorok, Semarang

Ambarsari, Diah Ayu and M. Arif As’adi,, S.Kel., M.Sc and Feni Iranawati,, S.Pi., M.Si., Ph.D (2022) Analisis Kadar Logam Berat Timbal pada Air dan Kerang Hijau (Perna viridis) yang Diperoleh dari Perairan Tambak Lorok, Semarang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Logam berat timbal merupakan bahan pencemar yang diketahui dapat mengancam lingkungan maupun makhluk hidup yang terpapar. Kerang hijau merupakan biota yang digemari oleh masyarakat, selain karena memiliki cita rasa yang lezat dan kandungan gizi yang tinggi, kerang juga termasuk biota dengan nilai ekonomis yang dapat dijangkau oleh masyarakat. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kadar logam berat timbal pada air laut dan kerang hijau (Perna viridis), lalu menghitung keamanan konsumsi jaringan lunak kerang hijau yang diperoleh dari Perairan Tambak Lorok, Semarang. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2022 di Perairan Tambak Lorok, Semarang dengan sampel air laut yang diambil sebanyak 100 ml dan sampel kerang hijau sebanyak 20 ekor dengan ukuran 3-4 cm per lokasi yaitu lokasi alami yang ditunjukkan dengan tanda 1 dan 2 serta lokasi budidaya yang ditunjukkan dengan tanda 3 dan 4. Organ kerang hijau yang dianalisis yaitu terdapat pada jaringan lunak biota. Sampel yang diperoleh dari penelitian lapang kemudian dianalisis di laboratorium, dengan perlakuan destruksi basah dan selanjutnya dianalisis menggunakan Atomis Absorption Spectrophotometry (AAS) dengan metode analisis SNI 2354.5:2011. Hasil penelitian menunjukkan adanya akumulasi logam berat timbal (Pb) pada sampel air laut maupun sampel kerang hijau yang diperoleh dari Perairan Tambak Lorok, Semarang. Kadar logam berat timbal yang terkandung di dalam sampel air laut tergolong tinggi yaitu dengan rata-rata sebesar 0,061 ± 0,004 mg/L pada lokasi alami dan 0,068 ± 0,004 mg/L pada lokasi budidaya. Hasil tersebut telah melewati batas baku mutu yang telah ditetapkan yaitu sebesar 0,008 mg/L. Kadar logam berat timbal yang terkandung di dalam sampel kerang hijau (Perna viridis) menunjukkan rata-rata hasil yang masih dapat ditoleransi yaitu sebesar 0,175 ± 0,009 mg/kg pada lokasi alami dan 0,179 ± 0,016 mg/kg pada lokasi budidaya. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kadar logam berat yang terakumulasi di dalam tubuh biota belum melewati baku mutu yang telah ditetapkan berdasarkan SNI 2354.5:2011 yaitu sebesar 1,5 mg/kg. Lebih lanjut, kadar logam berat Pb dianalisis untuk memperoleh nilai faktor biokonsentrasi antara air laut dengan kerang hijau untuk mengetahui tingkat akumulasi logam berat pada biota, adapun nilai faktor biokonsentrasi menunjukkan hasil akumulasi rendah yaitu = BCF < 100. Kadar logam berat timbal yang telah diketahui tersebut selanjutnya digunakan untuk perhitungan terhadap batas aman konsumsi kerang hijau. Adapun berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan, diperoleh nilai batas aman konsumsi pada anak-anak dengan berat badan rata-rata 15 kg yaitu 2,142 ± 0,101 kg/minggu untuk lokasi alami dan 2,102 ± 0,186 kg/minggu untuk lokasi budidaya, sedangkan hasil perhitungan batas aman konsumsi bagi orang dewasa dengan berat badan rata-rata 50 kg yaitu diperoleh hasil 7,140 ± 0,338 kg/minggu untuk lokasi alami dan 7,006 ± 0,619 kg/minggu untuk lokasi budidaya.

English Abstract

Heavy metal lead is a pollutant that is known to threaten the environment and living things that are exposed to it. Green mussels are biota that are favored by the community, apart from having a delicious taste and high nutritional content, mussels are also biota with economic value that can be reached by the community. This research was conducted with the aim of knowing the heavy metal levels of lead in seawater and green mussels (Perna viridis), and then calculating the safety of consuming green mussels soft tissue obtained from Tambak Lorok Waters, Semarang. The study was carried out in May 2022 in Tambak Lorok Waters, Semarang with 100 ml of seawater samples taken and 20 green mussels samples with a size of 3-4 cm per location, namely natural locations indicated by signs 1 and 2 and cultivation locations indicated by indicated by signs 3 and 4. The analyzed green mussel organs are found in the soft tissue of the biota. The samples obtained from the field research were then analyzed in the laboratory, with wet digestion treatment and then analyzed using Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS) with the analytical method of SNI 2354.5:2011. The results showed the accumulation of heavy metal lead (Pb) in seawater samples and green mussel samples obtained from Tambak Lorok Waters, Semarang. Heavy metal levels of lead contained in seawater samples were high, with an average of 0.061 ± 0.004 mg/L at natural locations and 0.068 ± 0.004 mg/L at aquaculture sites. These results have exceeded the quality standard that has been set, which is 0.008 mg/L. Heavy metal levels of lead contained in samples of green mussels (Perna viridis) showed a tolerable average yield of 0.175 ± 0.009 mg/kg at natural locations and 0.179 ± 0.016 mg/kg at aquaculture sites. These results indicate that the levels of heavy metals that have accumulated in the body of the biota have not passed the quality standard that has been set based on SNI 2354.5:2011, which is 1.5 mg/kg. Furthermore, the levels of heavy metal Pb were analyzed to obtain the value of the bioconcentration factor between seawater and green mussels to determine the level of accumulation of heavy metals in the biota, while the value of the bioconcentration factor showed a low accumulation result = BCF < 100. The known heavy metal content of lead was then used for the calculation of the safe limit of green mussel consumption. Meanwhile, based on the results of the calculations, the safe limit values for consumption in children with an average body weight of 15 kg were 2.142 ± 0.101 kg/week for natural locations and 2.102 ± 0.186 kg/week for cultivation sites, while the results of the calculation of safe limits consumption for adults with an average body weight of 50 kg, the results obtained are 7.140 ± 0.338 kg/week for natural locations and 7.006 ± 0.619 kg/week for cultivation sites.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0522080112
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 551 Geology, hydrology, meteorology > 551.4 Geomorphology and hydrosphere > 551.46 Oceanography and submarine geology
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Ilmu Kelautan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 09 Sep 2022 02:00
Last Modified: 09 Sep 2022 02:00
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/194112
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Diah Ayu Ambarsari.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2024.

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item