Analisis Perubahan Garis Pantai Di Pantai Utara Jawa Barat – Sebuah Ulasan Literatur

Nugraha, Ali Dian and M. Arif Zainul Fuad, S.Kel., M.Sc. and Rarasrum Dyah Kasitowati, S.Kel., M.Sc, M.Si (2022) Analisis Perubahan Garis Pantai Di Pantai Utara Jawa Barat – Sebuah Ulasan Literatur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pantai merupakan batas antara wilayah yang bersifat darat dengan wilayah yang bersifat laut yang masih dipengaruhi oleh pasang tertinggi dan pasang terendah. Garis pantai merupakan permukaan fisis yang membatasi permukaan daratan dan perairan. Perubahan garis pantai dipengaruhi oleh faktor alam dan manusia. Perubahan garis pantai terjadi ketika daratan mengalami pengurangan karena proses pengikisan oleh air laut disebut dengan abrasi dan mengalami penambahan karena proses sedimentasi disebut dengan akresi. Proses tersebut akan membuat garis pantai mengalami kemunduran atau kemajuan. Abrasi lebih mudah diidentifikasi kerugiannya karena berakibat pada hilangnya daratan tempat masyarakat menjalani kehidupannya seperti hilangnya tambak, sawah, jalan dan bahkan pemukiman. Namun akresi pun merupakan suatu masalah serius karena akan berakibat pada pendangkalan pelabuhan dan menimbulkan konflik sosial terkait daratan baru. Review jurnal ini digunakan untuk mengetahui perubahan garis pantai baik abrasi maupun akresi yang terjadi di Pantai Utara Jawa Barat. Tidak ada batasan metode penelitian yang digunakan dalam literatur-literatur yang penulis review, hal ini ditujukan agar dapat memperoleh informasi terkait perubahan garis pantai yang terjadi di Pantai Utara Jawa Barat dari berbagai penelitian yang telah dilakukan di Indonesia maupun di dunia. Review jurnal ini menggunakan sumber literatur yang dipubikasikan dalam rentang waktu 2010-2021 dan tidak ada batasan tahun untuk literatur yang bersumber dari buku. Pantai Utara Jawa Barat terdapat di dalam wilayah administrasi dari lima kabupaten diantaranya Kabupaten Bekasi, Karawang, Subang, Indramayu dan Cirebon. Perubahan garis pantai yang terjadi pada masing-masing kabupaten berdasarkan analisis tren dari beberapa literatur yang penulis review yaitu Kabupaten Bekasi dominan terjadi abrasi dibandingkan dengan akresi, Kabupaten Karawang justru sebaliknya lebih dominan akresi dibandingkan dengan abrasi. Begitu juga dengan Kabupaten Subang dominan terjadi akresi dibandingkan dengan abrasi. Kabupaten Indramayu dominan terjadi abrasi dibandingkan dengan akresi. Kabupaten/Kota Cirebon dominan terjadi akresi dibandingkan dengan abrasi. Kabupaten Indramayu menjadi kabupaten yang paling banyak mengalami perubahan garis pantai akibat dari kurangnya lahan mangrove serta penggunaan lahan pesisir yang cukup lengkap mulai dari pemukiman, persawahan, tambak, dan industri (PLTU dan MIGAS).

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0522080079
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 551 Geology, hydrology, meteorology > 551.4 Geomorphology and hydrosphere > 551.46 Oceanography and submarine geology
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Ilmu Kelautan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 01 Sep 2022 02:22
Last Modified: 01 Sep 2022 02:22
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193877
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
ALI DIAN NUGRAHA.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2024.

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item