Efek Pemberian Probiotik Terhadap Ekspresi Nf-Kb Dan Ifn-Gamma Pada Ikan Koi (Cyprinus Carpio) Yang Terinfeksi Parasit Myxobolus Sp

Caesar, Nico Rahman and Dr. Uun Yanuhar.,, S.Pi., M.Si., and Dr. Ir. Muhammad Musa,, M.S. (2019) Efek Pemberian Probiotik Terhadap Ekspresi Nf-Kb Dan Ifn-Gamma Pada Ikan Koi (Cyprinus Carpio) Yang Terinfeksi Parasit Myxobolus Sp. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Ikan koi (Cyprinus carpio) merupakan jenis ikan hias air tawar yang bernilai ekonomis tinggi, baik di pasar nasional maupun internasional. Tingginya permintaan pasar menyebabkan meningkatnya budidaya ikan air tawar. Keberhasilan dalam kegiatan budidaya ikan air tawar untuk menghasilkan ikan yang mempunyai daya jual yang tinggi masih sangat rendah. Hal ini disebabkan kurang tersedianya benih ikan yang memadai baik secara kualitas maupun kuantitas. Ikan yang baik secara kualitas adalah yang tahan terhadap serangan penyakit dan tahan terhadap perubahan kualitas air. Lingkungan air yang mengalami penurunan kualitas akan mengakibatkan aktifitas agen penyebab penyakit meningkat sehingga ikan mudah terserang penyakit. Salah satunya yang disebabkan oleh infeksi Myxobolus sp. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis manfaat pemberian probiotik terhadap ekspresi NF-KB dan IFN-gamma sebagai respon anti-inflmasi akibat infeksi Myxobolus sp. pada ikan Koi (Cyprinus carpio). Penelitian ini akan berlangsung selama kurang lebih 4 bulan (Oktober-Desember) dan akan dilaksanakan di Laboratorium Lingkungan dan Bioteknologi Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan serta Laboratorium Sentral Ilmu Hayati, Universitas Brawijaya. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode ekspreimen, dengan memberikan perlakuan Probiotik pada ikan Koi (Cyprinus carpio) yang terinfeksi Myxobolus sp. Dosis probiotik yang digunakan pada penelitian ini ialah 1,1 ml/30 liter air; 0,55 ml/30 liter air; dan 1,65 ml/30 liter air dengan membagi ke dalam 8 perlakuan dan 3 ulangan. Sampel ikan Koi (Cyprinus carpio) terinfeksi Myxobolus sp. didapatkan dari salah satu kelompok tani yang ada di Kabupaten Blitar. Selama masa penelitian dilakukan pengambilan sampel darah ikan pada hari terakhir penelitian. Status hematologi yang diamati pada penelitian ini adalah eritrosit dan leukosit. Untuk uji respon imun yang terukur diamati dengan metode Imunohistochemistry (IHC) menggunan antibodi primer antimouse NF-KB dan IFN-gamma dan antibodi sekunder antimouse IgG conjugate. Kemudian menganalisis menggunakan software ImunoRatio. Analisa data yang digunakan menggunakan cara statistik yaitu analisa keragaman (ANOVA), yang bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan pemberian perlakuan. Hasil Penelitian menunjukkan Gambaran profil protein insang ikan koi (C. carpio) yang terinfeksi Myxobolus sp. menunjukkan bahwa berat molekul dalam penelitian ini adalah 66,2 kDa, 46,1 kDa, 43,7 kDa, 38,5 kDa, 36 kDa, 30,6 kDa dan 26,2 kDa. Hasil Rata – rata eritrosit pada setiap perlakuan yaitu pada K+ yakni 1940000 sel/mm3, K- sebesar 1666667 sel/mm3, P1 sebesar 1836667 sel/mm3, P2 sebesar 1776667 sel/mm3, P3 sebesar 1893333 sel/mm3, P4 sebesar 1713333 sel/mm3, P5 sebesar 1680000 sel/mm3, P6 sebesar 1746667 sel/mm3. Rata – rata leukosit pada K+ sebesar 492800 sel/mm3, K- sebesar 119800 sel/mm3, P1 sebesar 318400 sel/mm3, P2 sebesar 308533 sel/mm3, P3 sebesar 364267 sel/mm3, P4 sebesar 232000 sel/mm3, P5 sebesar 168800 sel/mm3, P6 sebesar 256800 sel/mm3. Selanjutnya hasil IHK untuk ekspresi NF-KB pada setiap perlakuan menunjukkan hasil pada perlakuan K+ adalah sebesar 47,5% pada ulangan 1, 47,1% pada ulangan 2 dan 42,2% pada ulangan 3. Perlakuan P1 adalah ulangan 1 sebesar 57,8%, ulangan 2 sebesar 53,3% dan ulangan 3 sebesar 53,5 %. Pada perlakuan P2 ulangan 1 sebesar 67,8%, ulangan 2 sebesar 65,6% dan ulangan 3 sebesar 68,6%. Pada perlakuan P3 adalah ulangan 1 sebesar 49,3%, ulangan 2 sebesar 46,4% dan ulangan sebesar 44,1%. Pada perlakuan P4 adalah ulangan 1 sebesar 30,1%, ulangan 2 sebesar 28,7% dan ulangan3 sebesar 33,1%. Pada perlakuan P5 adalah ulangan 1 sebesar 34,5%, ulangan 2 sebesar 33,2% dan ulangan 3 sebesar 33,6%. Dan perlakuan P6 adalah ulangan 1 sebesar 31,7%, ulangan 2 sebesar 32,9% dan ulangan 3 sebesar 32,6%. Sedangkan untuk hasil ekspresi IFNγ pada setiap perlakuan yaitu K+ adalah ulangan 1 sebesar 33,4%, ulangan 2 sebesar 32,5% dan ulangan 3 sebesar 32,1%. Pada perlakuan P1 adalah ulangan 1 sebesar 42,5%, ulangan 2 sebesar 39,4% dan ulangan 3 sebesar 33,9%. Pada perlakuan P2 adalah ulangan 1 sebesar (61,4%), ulangan 2 sebesar (56,9) dan ulangan 3 sebesar (56,4%). Pada perlakuan P3 adalah ulangan 1 sebesar 48,6%, ulangan 2 sebesar 47,4% dan ulangan 3 sebesar 44,0. Pada perlakuan P4 adalah ulangan 1 sebesar 21,0%, ulangan 2 sebesar 13,0% dan ulangan 3 sebesar 16,4%. Pada perlakuan P5 adalah ulangan 1 sebesar 33,4%, ulangan 2 sebesar (31,7%) dan ulangan 3 (28,9%). Dan pada perlakuan P6 ulangan 1 sebesar 25,4%, ulangan 2 sebesar 24,1% dan ulangan 3 sebesar 25,7%. Pada Hasil uji Hemaglutinasi protein Imunogenik Myxobolus sp. menunjukkan reaksi positif pada titer tertinggi pengenceran 1/1024. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa Probiotik yang diberikan mampu meningkatan sistem imun pada ikan Koi (Cyprinus carpio). Berdasarkan analisa Imunohistokimia, pemberian probiotik berpengaruh terhadap ekspesi NF-KB dan IFNγ, dan perlakuan P2 (dengan pemberian Probiotik dengan dosis 0,55 ml/30 liter air) merupakan perlakuan yang terbaik. Peningkatan sistem imun pada ikan koi ditinjau dari meningkatnya prosentase DAB NF-KB dan IFNγ seiring dengan pemberian Probiotik, sehingga probiotik mempunyai peranan penting dalam pengaturan mekanisme sistem kekebalan tubuh ikan Koi (Cyprinus carpio) yang terinfeksi Myxobolus sp.

English Abstract

Koi carp (Cyprinus carpio) is a type of freshwater ornamental fish that has high economic value, both in national and international markets. Market price requests for requests for freshwater fish cultivation. The success in freshwater fish farming activities to produce fish that have high selling power is still very low. This is worse than good quality fish seeds. Fish that are of good quality are resistant to disease attacks and resistant to changes in air quality. The environment of the water which decreases in quality will further facilitate the agent causing the disease to increase so that it is susceptible to disease. One of them is caused by Myxobolus sp. Infection. This study aims to determine and analyze the benefits of probiotics on the expression of NF-KB and IFN-gamma as an anti-inflammatory response due to infection with Myxobolus sp. in Koi fish (Cyprinus carpio). This research will last for approximately 4 months (October-December) and will be held at the Aquatic Biotechnology and Environment Laboratory, Faculty of Fisheries and Marine Sciences as well as the Central Laboratory of Life Sciences, Universitas Brawijaya. The method used in this study is the experimental method, by giving Probiotic treatment to Koi (Cyprinus carpio) infected with Myxobolus sp. The probiotic dose used in this study was 1.1 ml / 30 liters of water; 0.55 ml / 30 liters of water; and 1.65 ml / 30 liters of water by dividing it into 8 treatments and 3 replications. Samples of Koi (Cyprinus carpio) infected with Myxobolus sp. obtained from one of the farmer groups in Blitar Regency. During the study period fish blood samples were collected on the last day of the study. The hematological status observed in this study was erythrocytes and leukocytes. The measured immune response test was observed by immunohistochemistry (IHC) method using antimouse NF-KB and IFN-gamma primary antibodies and IgG conjugate antimouse secondary antibody. Then analyze using the ImunoRatio software. Analysis of the data used using statistical methods, namely diversity analysis (ANOVA), which aims to determine whether or not there are differences in treatment. The results showed a description of the protein profile of koi gills (C. carpio) infected with Myxobolus sp. showed that the molecular weight in this study was 66.2 kDa, 46.1 kDa, 43.7 kDa, 38.5 kDa, 36 kDa, 30.6 kDa and 26.2 kDa. Results The average erythrocyte in each treatment was at K + which was 19,40000 cells / mm3, K- of 1666667 cells / mm3, P1 of 1836667 cells / mm3, P2 of 1776667 cells / mm3, P3 of 1893333 cells / mm3, P4 of 1713333 cells / mm3, P5 is 1680000 cells / mm3, P6 is 1746667 cells / mm3. The average leukocytes at K + is 49,2800 cells / mm3, K- is 11,900 cells / mm3, P1 is 318400 cells / mm3, P2 is 308533 cells / mm3, P3 is 364267 cells / mm3, P4 is 232000 cells / mm3, P3 is equal to 168800 cells / mm3, P6 of 256800 cells / mm3. Furthermore, the CPI results for the expression of NF-KB at each treatment showed the results of the K + treatment were 47.5% in replication 1, 47.1% in the test 2 and 42.2% in the test 3. Treatment P1 was a test 1 of 57, 8%, test 2 is 53.3% and replication 3 is 53.5%. In treatment P2 replication 1 was 67.8%, replication 2 was 65.6% and replication 3 was 68.6%. The treatment of P3 is replication 1 of 49.3%, replication 2 of 46.4% and replication of 44.1%. In treatment P4, test 1 is 30.1%, replication 2 is 28.7% and replication 3 is 33.1%. The treatment of P5 is replication 1 of 34.5%, replication 2 is 33.2% and replication 3 is 33.6%. And treatment P6 is replication 1 of 31.7%, replication 2 of 32.9% and replication 3 of 32.6%. Whereas the results of IFNγ expression in each treatment, namely K + is replication 1 of 33.4%, replication 2 is 32.5% and replication 3 is 32.1%. In treatment P1 is test 1 of 42.5%, replication 2 of 39.4% and replication 3 of 33.9%. In treatment P2 is replication 1 equal to (61.4%), replication 2 is equal to (56.9) and replication 3 is equal to (56.4%). The P3 treatment was replicated 1 at 48.6%, replication 2 at 47.4% and replication 3 at 44.0. The treatment of P4 is replication 1 of 21.0%, replication 2 of 13.0% and replication 3 of 16.4%. In treatment P5, replication 1 was 33.4%, replication 2 was (31.7%) and replication 3 (28.9%). And on treatment P6 replication 1 was 25.4%, replication 2 was 24.1% and replication 3 was 25.7%. On the Hemaglutination Test results of Immunogenic proteins Myxobolus sp. shows a positive reaction at the highest dilution titers of 1/1024. The conclusion of this study is that from the results of the research that has been done it can be concluded that the given probiotics are able to increase the immune system in Koi fish (Cyprinus carpio). Based on immunohistochemical analysis, the administration of probiotics has an effect on the expression of NF-KB and IFNγ, and treatment of P2 (with the provision of Probiotics at a dose of 0.55 ml / 30 liters of water) is the best treatment. Immune system enhancement in koi fish is seen from the increasing percentage of NF-KB and IFNγ DAB along with Probiotics, so probiotics have an important role in regulating the immune system mechanism of Koi fish (Cyprinus carpio) infected with Myxobolus sp.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/639.3/CAE/e/2019/041904293
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.3 Culture of cold-blooded vertebrates
Divisions: S2/S3 > Magister Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Depositing User: soegeng Moelyono
Date Deposited: 25 Aug 2022 03:48
Last Modified: 25 Aug 2022 03:48
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193581
[thumbnail of Nico Rahman Caesar.pdf] Text
Nico Rahman Caesar.pdf

Download (5MB)

Actions (login required)

View Item View Item