Evaluasi Perda Kabupaten Kediri No.2 Tahun 2015 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Studi Pada Bpbd Kabupaten Kediri)

Fitrianto, Mochamad Rizki and Dr. Mardiyono.,, M.PA, and Dr. Irwan Noor,, MA (2019) Evaluasi Perda Kabupaten Kediri No.2 Tahun 2015 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Studi Pada Bpbd Kabupaten Kediri). Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kabupaten Kediri merupakan salah satu wilayah di Jawa Timur dengan berbagai potensi bencana alam kecuali tsunami. Beberapa potensi bencana alam yang ada di Kabupaten Kediri adalah letusan gunung berapi,banjir,longsor,puting beliung, gempa. Berdasarkan IRB yang dikeluarkan BNPB pada tahun 2013, Kabupaten Kediri merupakan salah satu dari kabupaten/kota di Jawa Timur yang memiliki indeks kebencanaan tinggi. Tahun 2014, terdapat 10.740 rumah dan 108 fasilitas umum yang rusak karena erupsi Gunung Kelud. Jumlah penduduk yang terpapar bencana erupsi Gunung Kelud paling banyak terjadi di Kawasan Rawan Bencana (KRB) I atau radius 10 km dari gunungapi yaitu sejumlah 1.299.452 jiwa. 1 Tahun kemudian disahkan Kebijakan tentang penanggulangan bencana alam di Kabupaten Kediri telah diatur dalam Perda No 2 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah. Kebijakan tersebut telah berjalan selama hampir 5 tahun, oleh karena itu melihat berbagai potensi bencana yang dimiliki oleh Kabupaten Kediri, peneliti ingin meneliti tentang sejauh mana kebijakan tersebut telah dilaksanakan dan mengamati tentang kesiapan dalam menghadapi berbagai potensi ancaman bencana di masa mendatang. Peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Situs penelitian yang digunakan adalah yaitu pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kediri. Hasil temuan di lapangan menunjukkan bahwa dalam melaksanakan kebijakan penanggulangan bencana yanga ada saat ini ada beberapa item dalam kebijakan yang belum tercapai dengan optimal. Hal tersebut didasarkan pada temuan bahwa belum selesainya rencana kontijensi bencana alam letusan gunung kelud, peta rawan bencana yang belum terdistribusi kepada masyarakat secara luas, serta beberapa SOP pendukung lainya yang belum ada atau diatur secara eksplisit sesuai karakter wilayah dan sesuai dengan UU yang ada.Beberapa faktor yang menjadi penghambat terkait dengan pelaksanaan kebijakan penanggulangan bencana di Kabupaten Kediri, diantaranya adalah keterbatasan personil dalam hal ini kaitanya dengan kuantitas SDM, Selain itu luas wilayah dan kurangnya kesadaran masyarakat juga menjadi pengahmbat dari sisi eksternal.

English Abstract

Kediri regency is one of the regions in East Java with a variety of potential natural disasters except the tsunami. Based on IRB issued by BNPB in 2013, Kediri Regency is one of the districts / cities in East Java that has a high disaster index. The Kediri landslide disaster risk index ranks 65th out of 497 regencies / cities in Indonesia. In addition to landslides, Kediri Regency also has the potential for the Mount Kelud eruption. In 2014, there were 10,740 houses and 108 public facilities damaged by the eruption of Mount Kelud. The highest number of population exposed to the Mount Kelud eruption occurred in the Disaster Prone Areas (KRB) I or a radius of 10 km from volcano, which is 1,299,452 people. The policy on natural disaster management in Kediri Regency has been regulated in Peraturan Daerah No 2 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah. The policy has been running for almost 5 years, therefore looking at the various potential disasters owned by Kediri District, researchers want to examine the extent to which the policy has been implemented and observe the readiness in facing various potential disaster threats in the future. Researchers used a type of qualitative research with a descriptive approach. With data collection techniques from interviews, observations, and document studies and using interactive model qualitative data analysis (Miles and Hubernas, 2009). The research site used is the Regional Disaster Management Agency in Kediri Regency. The findings in the field show that in implementing the current disaster management policies there are several indicators in the evaluation (dunn) that have not been reached optimally. This is based on the finding that the completion of the natural disaster eruption of the Kelud eruption as one of the important instruments in disaster management, information about disaster prone maps that have not been widely distributed to the public, as well as several other supporting SOPs that do not yet exist and are explicitly regulated according the character of the area is in accordance with the existing law. There are several factors that become obstacles related to the implementation of disaster management policies in Kediri Regency, including the limitations of personnel in this case related to HR, the limitations referred to are limitations in terms of quantity. Besides that, the area and lack of public awareness are also external blessings

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/353.95/FIA/e/2019/042002015
Uncontrolled Keywords: Evaluasi, Kebijakan Publik, Manajemen Bencana, Evaluation, Public Policy, Disaster Management
Subjects: 300 Social sciences > 353 Specific fields of public administration > 353.9 Public administration of safety, sanitation, waste control > 353.95 Preparations for disasters
Divisions: S2/S3 > Magister Ilmu Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 22 Aug 2022 02:52
Last Modified: 22 Aug 2022 02:52
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193406
[thumbnail of (MOCHAMAD RIZKI FITRIANTO) TESIS.pdf] Text
(MOCHAMAD RIZKI FITRIANTO) TESIS.pdf

Download (6MB)

Actions (login required)

View Item View Item