Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Kecepatan Dan Kedalaman Kompresi Dada Oleh Perawat Sebagai Penolong Pertama Henti Jantung Di Persada Hospital

Afandi, Moch.Sukron Prasetyo Nur (2019) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Kecepatan Dan Kedalaman Kompresi Dada Oleh Perawat Sebagai Penolong Pertama Henti Jantung Di Persada Hospital. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Henti jantung merupakan kondisi dimana terhentinya sirkulasi darah yang diakibatkan oleh kegagalan fungsi jantung dalam berkontraksi secara efektif. Henti jantung merupakan kondisi yang sering menjadi penyebab kematian. Angka kejadian henti jantung di Amerika Serikat diperkirakan sebanyak 200.000 pasien setiap tahunnya. Di Indonesia, angka kejadian pasien henti jantung masih belum didapatkan data yang jelas, namun diperkirakan sekitar 10.000 orang dalam satu tahun atau 30 orang setiap hari. Kompresi dada merupakan bagian dari resusitasi jantung paru (RJP) yang harus diberikan oleh perawat sebagai penolong pertama pasien henti jantung di rumah sakit. Penilaian dari kompresi dada dapat dilihat dari komponen kecepatan dan kedalaman kompresi dada. Kecepatan dan kedalaman kompresi dada merupakan faktor utama yang dapat meningkatkan peluang hidup pasien sesaat setelah mengalami henti jantung. Kecepatan kompresi dada dikatakan adekuat bila diberikan 100-120x/ menit. Kedalaman kompresi dada dikatakan adekuat bila diberikan dengan kedalaman 5-6 cm. Sementara itu berdasarkan penelitian sebelumnya, pemberian kompresi dada yang seharusnya diberikan 100-120 x/menit, subjek penelitian memberikan kompresi dada rata-rata diatas 120 x/menit dengan kedalaman dibawah 2 inci. Mengingat pentingnya kompresi dada dan masih banyaknya kecepatan dan kedalaman kompresi dada yang tidak adekuat, maka peneliti ingin mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas kecepatan dan kedalaman kompresi dada. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan studi observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh jenis kelamin, usia, IMT, tingkat pendidikan, pelatihan BHD, serta pengalaman memberikan kompresi dada dari perawat sebagai penolong pertama henti jantung di rumah sakit terhadap terhadap kualitas kecepatan dan kedalaman kompresi dada. Lokasi penelitian yaitu Persada Hospital dengan 107 subjek penelitian. Responden dipilih sesuai dengan kriteria inklusi yang telah ditetapkan. Pengukuran kualitas kecepatan dan kedalaman kompresi dada menggunakan Zoll’s Real CPR Help product kemudian dianalisis menggunakan aplikasi RescueNet Code Review. Berdasarkan data karakterisitik responden, 11 reponden (10,3 %) menghasilkan kecepatan kompresi dada yang adekuat yaitu 100-120x/ menit, sedangkan 96 responden (89,7%) menghasilkan kompresi dada dengan kecepatan tidak adekuat yaitu kurang dari 100x/ menit atau lebih dari 120x/ menit. dari 107 responden, 20 responden (18,7%) menghasilkan kedalaman kompresi dada adekuat, 5 cm hingga 6 cm, dan 87 responden (81,3%) menghasilkan kedalaman kompresi dada tidak adekuat, kurang dari 5 cm atau lebih dari 6 cm. Faktor pelatihan BHD berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas kecepatan dan kedalaman kompresi dada dengan nilai p value berurutan sebagai berikut 0.032; viii 0,002. Berdasarkan data tersebut didapatkan bahwa responden dengan pelatihan BHD kurang dari 12 bulan berkontribusi dalam memberikan kompresi dada dengan kecepatan dan kedalaman yang adekuat. Responden dengan pelatihan BHD kurang dari 12 bulan akan menghasilkan kecepatan kompresi dada adekuat sebesar 0,098x lebih baik bila dibandingkan dengan responden dengan pelatihan BHD lebih dari 12 bulan. Dan responden dengan pelatihan BHD kurang dari 12 bulan menghasilkan rata-rata kedalaman kompresi adekuat sebesar 0,042x lebih baik bila dibandingkan dengan responden dengan pelatihan BHD lebih dari 12 bulan. Pelatihan BHD kurang dari 12 bulan berkontribusi dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dari perawat dalam memberikan kompresi dada. Kecepatan dan kedalaman kompresi dada yang diberikan secara adekuat akan meningkatkan peluang kembalinya sirkulasi pasien secara spontan. Oleh karena itu, perawat sebagai penolong pertama henti jantung diharapkan dapat memberikan kompresi dada secara adekuat baik dari komponen kecepatan maupun kedalaman. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh signifikan pelatihan BHD yang diberikan kurang dari 12 bulan terhadap kualitas kecepatan dan kedalaman kompresi dada adekuat yang diberikan oleh perawat sebagai penolong pertama henti jantung di Persada Hospital. Rekomendasi dari penelitian ini terhadap rumah sakit yaitu penyegaran pelatihan BHD diselenggarakan secara berkala setiap 12 bulan dengan proses evaluasi secara periodik.

English Abstract

Cardiac arrest is a condition in which the cessation of blood circulation caused by heart failure in the contract effectively. Cardiac arrest is a condition that is often the cause of sudden death. The incidence of sudden cardiac arrest in the United States an estimated 200,000 patients annually, In Indonesia, the incidence of sudden cardiac arrest patients is still not clear data obtained, but it is estimated around 10,000 people in one year or 30 people every day. Chest compressions as part of cardiopulmonary resuscitation (CPR) to be provided by nurses as a first aider sudden cardiac arrest patients in the hospital. Assessment of chest compression can be seen from the component of speed and depth of chest compressions. The speed and depth of chest compression is the main factor that can increase the chances of the patient's life shortly after suffering a cardiac arrest. Chest compression speed is said to be inadequate when given 100-120x / min. The depth of chest compressions of adequate say when administered to a depth of 5-6 cm. Meanwhile, based on previous research, giving chest compressions should be given 100- 120 x / min, the research subjects give chest compressions on average above 120 x / min at a depth below 2 inches. This research is a quantitative analytical observational study with cross sectional approach. The purpose of this research is to know the influence of gender, age, BMI, level of education, training BLS, as well as the experience of the nurse giving chest compressions as the first auxiliary hospital cardiac arrests against against quality pace and depth of chest compressions. The research location is Persada Hospital with 107 research subjects. Respondents were selected according to predefined inclusion criteria. Quality measurement speed and depth of chest compressions using ZOLL's Real CPR Help product was analyzed using an application RescueNet Code Review. Based on the data characteristics of respondents, 11 respondents (10.3%) resulted in adequate chest compression rate is 100-120x / min, while 96 respondents (89.7%) resulted in chest compression with inadequate speed of less than 100x / min or more of 120x / min. of the 107 respondents, 20 respondents (18.7%) resulted in adequate chest compression depth, 5 cm to 6 cm, and 87 respondents (81.3%) resulted in chest compression depth is inadequate, less than 5 cm or more than 6 cm. BHD training factors significantly affect the quality of the speed and depth of chest compressions with p value 0.032 sequentially as follows; 0.002.Based on these data showed that respondents with training BLS less than 12 months to contribute in giving chest compressions with adequate speed and depth. BLS training Respondents with less than 12 monthswill produce adequate chest compression speed of 0,098x better when compared to respondents with BLS training more than 12 months. BHD training and respondents with less than 12 months on average generate an adequate compression x depth of 0,042x better when compared to respondents with BLS training more than 12 months. BLS training less than 12 months to contribute in improving the knowledge and skills of nurses in delivering chest compressions. The speed and depth of chest compressions given adequately will increase the chances of the patient's spontaneous return of circulation. Therefore, the first auxiliary nurses as cardiac arrest is expected to provide chest compressions adequately either of the components of speed and depth. The conclusion of this study is there BLS training effect is given less than 12 months on the quality of the speed and depth of chest compressions adequately provided by nurses as a first aider at Persada Hospital. Recommendations from this study that refresher training BLS held regularly every 12 months with periodic evaluation process

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/610.73/AFA/f/2019/041904793
Uncontrolled Keywords: Kecepatan, Kedalaman, Kompresi Dada, Henti Jantung, Perawat
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 610 Medicine and health > 610.7 Education, research, nursing, services of allied health personnel > 610.73 Nursing and services of allied health personnel
Divisions: S2/S3 > Magister Keperawatan, Fakultas Kedokteran
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 19 Aug 2022 03:51
Last Modified: 19 Aug 2022 03:51
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193368
[thumbnail of MOCH SUKRON PRASETYO NUR AFANDI.pdf] Text
MOCH SUKRON PRASETYO NUR AFANDI.pdf

Download (7MB)

Actions (login required)

View Item View Item