Keragaman Dan Peta Distribusi Edible Araceae Di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan Serta Hubungannya Dengan Faktor Abiotik

Hafsah, - and Rodiyati Azrianingsih,, S.Si., M.Sc., Ph.D. and Dr. Mashuri Masri,, S.Si., M.Kes. (2019) Keragaman Dan Peta Distribusi Edible Araceae Di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan Serta Hubungannya Dengan Faktor Abiotik. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kekayaan alam yang dimiliki negara Indonesia sungguh melimpah, salah satunya yaitu jenis tanaman pangan lokal seperti umbi-umbian. Namun, sampai saat ini pemanfaatan umbi belum optimal dikarenakan pengetahuan tentang pengolahan umbi yang masih kurang. Salah satu sumber daya alam yang masih perlu ditingkatkan pemanfaatannya adalah umbi dari tanaman talas-talasan (famili Araceae). Famili Araceae merupakan kumpulan tumbuhan yang sangat familiar dan tersebar hampir di seluruh Indonesia. Famili Araceae khususnya yang tergolong dalam edible Araceae perlu ditingkatkan pemanfaatannya karena berpotensi sebagai sumber bahan pangan. Edible Araceae merupakan suatu tanaman dari famili Araceae yang mengandung karbohidrat, protein, dan glukomanan yang dikonsumsi oleh masyarakat baik dikonsumsi secara langsung setelah pemasakan sederhana maupun setelah dilakukan pengelolaan tertentu untuk menghasilkan bahan baku seperti tepung, chips dan lain-lain. Salah satu daerah yang memiliki distribusi Araceae yang cukup tinggi adalah Sulawesi Selatan yang terletak antara 0o12’-8oLintang Selatan dan 116o48’-122o36’ Bujur Timur. Sulawesi Selatan terdiri atas 21 kabupaten dan 3 kota, salah satunya yaitu Kabupaten Gowa. Kabupaten Gowa memiliki geografis terdiri atas dataran tinggi seluas 1.509,87 km2 dan dataran rendah seluas 373,46 km2. Secara umum Kabupaten Gowa beriklim tropis dengan temperatur 27,125ºC, curah hujan 237,75 mm, beriklim basah dan kering, dengan ketinggian 5-1300 m dpl. Total jumlah penduduk Kabupaten Gowa, terdapat 293.956 atau 49,45% laki- laki dan 300.467 atau 50,55% perempuan. Metode yang digunakan adalah metode jelajah untuk mendapatkan tanaman edible Araceae yang didapatkan berdasarkan informasi dari penduduk di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, penjual atau pedagang Araceae dan informan lain yang terkait. Langkah-langkah yang dilakukan yaitu melakukan observasi tanaman edible Araceae, mengambil titik koordinat tempat ditemukannya tanaman edible Araceae, mengukur faktor abiotik disetiap area sampling dan mengambil tanah disekitar tanaman untuk pengijian faktor abiotik lainnya. Data yang diperoleh dari pengamatan karakter morfologi, pengukuran faktor lingkungan dianalisis secara kuantitatif kemudian dianalisis uji beda menggunakan software SPSS 16.0. Uji beda dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan uji normalitas, apabila data berdistribusi normal maka dianalisis varian, sedangkan data yang berdistribusi tidak normal dianalisis menggunakan uji non parametrik Kruskall-Wallis. Selanjutnya, data yang memiliki varian homogen diuji menggunakan ANOVA, dilanjutkan uji Tukey, jika memiliki varian yang tidak homogen akan diuji menggunakan Brown Forsythe dilanjutkan uji Gamess Howell. Selain itu, data juga dianalisis menggunakan Pricipal Component Analysis (PCA) dengan program PAST 3 untuk melihat profil karakteristik umbi edible Araceae, yaitu persebaran genus Araceae dan interaksinya dengan faktor abiotik. Data yang diperoleh juga digunakan dalam menentukan rencana strategi konservasi Araceae di Kabupaten Gowa dengan menggunakan analisis SWOT yang terdiri dari komponen-komponen faktor lingkungan dari luar (eksternal) dan faktor dari dalam (internal). ix Hasil analisis SWOT berupa rumusan atau pernyataan dengan cara memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities) untuk mengatasi ancaman dari luar dan meminimalkan dampak negatif yang dapat ditimbulkan. Hasil yang didapatkan yaitu terdapat 9 jenis dari 4 genus famili Araceae yang ditemukan di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan yang digunakan sebagai tanaman pangan yaitu Amorphophallus muelleri Blume (Tire), Amorphophallus paeoniifolius (Tire), Amorphophallus variabilis Blume (Tire), Colocasia esculenta (L.) Schott. (Pacco), Colocasia esculenta (Pacco), Xanthosoma sagittifolium (L.) Schott. (Pacco makkah), Xanthosoma nigrum (Pacco ungu), Alocasia macrorhiza (L.) Schott. (Bira), Alocasia calidora (Bira). Adapun jenis Araceae yang ditemukan di pesisir yaitu Alocasia macrorrhiza, Alocasia calidora, X. sagittifolium, X. nigrum, Amorphophallus paeoniifolius, Amorphophallus variabilis, C. esculenta (L.) Schott. dan C. esculenta. Di dataran rendah ditemukan jenis X. sagittifolium, X. nigrum, Amorphophallus muelleri, Amorphophallus paeoniifolius, Alocasia calidora, Alocasia macrorhiza, C. esculenta (L.) Schott, dan di dataran tinggi ditemukan jenis X. sagittifolium, Amorphophallus variabilis, C. esculenta (L.) Schott. dan C. esculenta. Faktor abiotik yang mempengaruhi distribusi Xanthosoma dan Alocasia adalah intensitas cahaya, Colocasia dipengaruhi oleh bahan organik tanah dan kelembaban tanah dan ketinggian, sedangkan Amorphophallus dipengaruhi oleh pH tanah. Strategi konservasi edible Araceae di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan yaitu dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat di Kabupaten Gowa tentang manfaat dari tanaman tersebut, sehingga dapat dimanfaatkan dengan maksimal dan bisa menghasilkan nilai ekonomi yang tinggi. Semakin besar pemanfaatan tanaman maka usaha konservasi akan semakin meningkat. Peluang lain yang bisa dimaksimalkan adalah dengan cara menyiapkan lahan tertentu yang cocok untuk pertumbuhan tanaman Araceae, agar tanaman Araceae bisa tumbuh dengan baik dengan kondisi lingkungan yang mendukung

English Abstract

Indonesia's natural wealth is abundant, one of which is the type of local food crops such as tubers. However, until now the utilization of tubers has not been optimal due to the lack of knowledge about tuber processing. One of the natural resources that still needs to be improved is the tubers of the family of Araceae. The Araceae family is plants that are very familiar and spread throughout most of Indonesia. The Araceae family needs to be improved because it has tubers containing nutrition that make it potential to be a food source. Edible Araceae is a plant from the family Araceae which contains carbohydrates, proteins, and glucomannan which is consumed by the community both consumed directly after simple cooking and after certain processing to produce raw materials such as flour, chips and others. One of area that has a fairly high Araceae distribution is Sulawesi Selatan which is located between 0o12'-8o South Latitude and 116o48’-122o36 ’East Longitude. Sulawesi Selatan consists of 21 districts and 3 cities, one of them is Kabupaten Gowa. Kabupaten Gowa has a geographical area of 1,509.87 km2 and a lowland area of 373.46 km2 (Wilayah administrasi Kabupaten Gowa, 2013). In general, Kabupaten Gowa has a tropical climate with a temperature of 27,125ºC, 237,75 mm of rainfall, wet and dry climate, with an altitude of 5- 1300 m above sea level. (Lakip Pemerintah Kabupaten Gowa, 2013). The total population of Kabupaten Gowa are 293,956 or 49.45% of men and 300,467 or 50.55% of women (BKPM Kabupaten Gowa, 2012). The research method used was the tracking method to obtain edible Araceae plants informed by local residents in Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, sellers or traders of Araceae and other related informants. The steps taken were observing the edible Araceae plant, taking the coordinate point where the edible Araceae plant was found, measuring the abiotic factor in each sampling area and taking the soil around the plant for other abiotic factors. Data obtained from observations of morphological characters, measurements of environmental factors were analyzed quantitatively then analyzed different tests using SPSS 16.0 software. A different test was done by first doing a normality test, if the data is normally distributed then the variance was analyzed, while the data that is not normally distributed were then analyzed using the Kruskall-Wallis non-parametric test. Furthermore, the data that has a homogeneous variant was tested using ANOVA, followed by the Tukey test, if it has a non-homogeneous variant, it was tested using Brown Forsythe followed by Gamess Howell test. In addition, the data were also analyzed using Pricipal Component Analysis (PCA) with the PAST 3 program to see the characteristic profile of edible Araceae tubers, namely the distribution of the genus Araceae and its interaction with abiotic factors. The data obtained was also used for determining the Araceae conservation strategy plan in Kabupaten Gowa by using SWOT analysis consisting of components of external environmental factors and internal factors. The results of the SWOT analysis were some recommendations by maximizing the strengths and opportunities to overcome external threats and minimazing the negative impacts. xi The results found 9 species of 4 genera of the family Araceae found in Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan which were used as food crops namely Amorphophallus muelleri (Tire), Amorphophallus paeoniifolius (Tire), Amorphophallus variabilis (Tire), C. esculenta (L.) Schott. (Pacco), C. esculenta (Pacco), X. sagittifolium (L.) Schott. (Pacco makkah), X. nigrum (Pacco ungu), Alocasia macrorhiza (L.) Schott. (Bira), Alocasia calidora (Bira). The species of Araceae found on the coast are A. macrorrhiza, A. calidora, X. sagittifolium, X. nigrum, Amorphophallus paeoniifolius, Amorphophallus variabilis, C. esculenta (L.) Schott. dan C. esculenta. In the lowlands there was found type X. sagittifolium, X. nigrum, Amorphophallus muelleri, Amorphophallus paeoniifolius, Alocasia calidora, Alocasia macrorhiza, C. esculenta (L.) Schott, and X sagittifolium, Amorphophallus variabilis, C. esculenta (L.) Schott. and C. esculenta. Abiotic factors that affect the distribution of Xanthosoma and Alocasia were light intensity, whereas Colocasia was affected by soil organic matter and soil moisture and altitude, while Amorphophallus was by soil pH. The edible Araceae conservation strategy in Gowa Regency, South Sulawesi was improving an understanding to the community of Gowa Regency about the benefits of these plants, so that they can be used to the maximum and can produce high economic value. The more plants used, the more that can be maximized by increasing the land suitable for the growth of Araceae plants, so that the Araceae plant can grow well in the needs of the supporting environment

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/584.64/FMIPA/k/2019/041901336
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 584 Liliopsida (Monocotyledons) > 584.6 Cyclanthales, Arales, Pandanales, Typhales > 584.64 Arales
Divisions: S2/S3 > Magister Biologi, Fakultas MIPA
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 18 Aug 2022 07:14
Last Modified: 18 Aug 2022 07:14
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193327
[thumbnail of HAFSAH.pdf] Text
HAFSAH.pdf

Download (30MB)

Actions (login required)

View Item View Item