Strategi Preservasi Tenun Ikat Dalam Mendukung Pariwisata Berkelanjutan Di Desa Ensaid Panjang Kabupaten Sintang

Magdalena, Lin and Prof. Dr. Agus Suman.,, SE.,DEA and Dr. Endah Setyowati., S.Sos.,M.Si and Luchman Hakim,, S.Si.,M.Agr.Sc.,Ph.D (2019) Strategi Preservasi Tenun Ikat Dalam Mendukung Pariwisata Berkelanjutan Di Desa Ensaid Panjang Kabupaten Sintang. Doktor thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kain tenun yang dibuat oleh komunitas masyarakat Dayak di Ensaid Panjang Sintang adalah salah satu wujud dari kekayaan budaya bukan benda yang keberadaannya saat ini perlu dilestarikan. Terdapat berbagai alasan baik secara ekonomi, sosial budaya dan lingkungan yang melatarbelakangi pentingnya pelestarian sekaligus penguatan kegiatan produksi kain tenun Sintang di Ensaid Panjang. Secara strategis, isu-isu dalam preservasi dan penyelamatan tenun Sintang di Ensaid panjang terkait dengan telah ditetapkannya 33 kain tenun nusantara sebagai wariasn budaya bukan benda dimana kain tenun sintang merupakan salah satu diantaranya. Modernisasi dan berbagai permasalahan yang dihadapai masyarakat saat ini diduga mempengaruhi keberlanjutan dan ekisistensi Tenun Sintang. Sebuah upaya srategis untuk preservasi dan perlindungan kain tenun Sintang sebagai salah satu intangible cutural heritage adalah mempromosikan dan mengintegrasikan kain sintang dalam industri wisata berbasis komunitas di Sintang. Terkait hal tersebut, penelitian terkait upaya ekplorasi nilai-niai dasar dan permasalahan yang dihadapai dalam upaya preservasi dan pelestarian kain tenun Sintang. Hal tersebut menjadi sangat krusial dalam strategi pemanfaatan keberadaan tenun Sintang dalam industri wisata di Ensaid Panjang. Kedudukan dan nilai-nilai tenun ikat dalam kehidupan komunitas Dayak Desa di desa Ensaid Panjang dapat dilihat dari : (1) Aspek budaya, tenun ikat sebagai busana; sebagai benda pelengkap ritual. (2) Aspek Sosial, tenun ikat sebagai alat pembelajaran ketrampilan hidup dari generasi ke generasi; sebagai alat untuk meningkatkan hubungan personal antar anggota keluarga; sebagai media pemberdayaan kaum perempuan. (3) Aspek ekonomi, sebagai perolehan pendapatan keluarga. (4) Aspek spiritual, adanya mali sebagai pengatur kehidupan dan hubungan dengan pengaturan keseimbangan alam-manusia dan pecipta; adanya motif sebagai representasi nilai-nilai spiritual. Kendala-kendala yang dihadapi dalam upaya preservasi tenun ikat antara lain : (1) SDM, yaitu kurangnya minat generasi muda untuk menenun; Keahlian menenun kurang. (2) Modal, yaitu tingkat ekonomi rendah; Sulit mendapatkan akses modal. (3) Bahan baku, yaitu bahan baku alami sudah berkurang dan langka. (4) Pemasaran, yaitu keterbatasan mengakses pasar karena tingkat kemampuan SDM rendah. Faktor pendukung tenun ikat antara lain : (1) Proses produksi, yaitu dibuat secara tradisional. (2) Mendapat dukungan dari Pemerintah dan LSM. Penelitian ini mendapatkan fakta bahwa preservasi kain tenun terkait dengan ketersediaan dan pemanfaatan bahan baku untuk menghasilkan atau memproduksi kain tenun asli. Penelitian ini juga mendapatakan fakta lapangan bahwa kendala dalam melestarikan budaya menenun pada masyarakat untuk menghasilkan tenun asli Ensaid Panjang adalah lemahnya aspek pengerajin, dimana banyak pengerajin dan masyarakat mulai meninggalkan kegiatan menenun. Dengan demikian, upaya penguatan masyarakat dengan melakukan pemberdayaan adalah kunci dari kegiatan preservasi tenun

English Abstract

Woven fabric handcrafted by dayak community in Ensaid Panjang have become part of nonmaterial cultural richness that needs preservation. There are economic, socio-cultural and environmental reasons of why this practice has to be maintained and strengthened. Since the government of Indonesia stipulated 33 traditional fabrics from all over archipelago as nonmaterial cultural heritage including woven fabrics from Sintang, preservation of ikat fabric of Ensaid Panjang has become a strategic issue. Modernity and economic issues faced by local community nowadays have challenged the existance and longevity of woven fabrics in Sintang. A strategic response to this is encouraging and integrating this traditional weaving projects into community-based tourism. This study explores the values behind woven fabrics and problems that arise in preservation. The position and values of woven fabric in the life of the Dayak Desa community in Ensaid Panjang village can be seen from: (1) Cultural aspects, woven fabric as clothes; as a ritual complementary object. (2) Social Aspects, woven fabric as a tool for learning life skills from generation to generation; as a tool for improving personal relationships between family members; as a media for empowering women. (3) Economic aspects, namely as family income. (4) The spiritual aspect, mali as a regulator of life and relations with the regulation of the balance of nature-man and god; motive as a representation of spiritual values. Challenges are needed in an effort to preserve weaving looms among others: (1) Human resources, the younger generation is less interested in weaving; (2) Capital, low income; difficulty accessing capital. (3) Raw materials, natural raw materials are less and scarce. (4) Marketing, limited market access because of low human resource capabilities. Factors supporting ikat weaving include: (1) The production process, traditionally made. (2) Supported by the Government and NGOs. This study found that the preservation of woven fabrics was related to the availability and utilization of raw materials to produce original woven fabrics. The study also found that the barriers to preserving the weaving culture in the community to produce Ensaid original weaving were the weak aspects of craftsmen, where many craftsmen and the community began to abandon weaving activities. Thus, efforts to strengthen the community are empowering the community is the key to weaving conservation activities.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Doktor)
Identification Number: DIS/677.02/PPS/s/2019/061904308
Uncontrolled Keywords: Strategi, Preservasi, Tenun Ikat, Parwisata, Strategy, Preservation, Woven fabric, Tourism
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 677 Textiles > 677.02 General topics of textiles
Divisions: Program Pascasarjana > Doktor Kajian Lingkungan, Program Pascasarjana
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 18 Aug 2022 02:22
Last Modified: 18 Aug 2022 02:23
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193282
[thumbnail of LIN MAGDALENA.pdf] Text
LIN MAGDALENA.pdf

Download (13MB)

Actions (login required)

View Item View Item