Strategi Operasi Unit Motor-Motor Listrik pada Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang guna Peningkatan Efisiensi Penggunaan Energi Listrik

Sutoko, - and Hadi Suyono,, S.T., M.T., Ph.D., IPM. and Dr. Ir. Harry Soekotjo Dachlan,, M.Sc. (2018) Strategi Operasi Unit Motor-Motor Listrik pada Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang guna Peningkatan Efisiensi Penggunaan Energi Listrik. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Saat ini, Kota Malang memenuhi kebutuhan air bersih untuk penduduknya menggunakan dua metode, yakni secara mandiri dan jasa PDAM (perusahaan daerah air minum) Kota Malang. Pada pemenuhan kebutuhan air bersih secara mandiri, rumah-rumah tempat tinggal maupun tempat industri menggunakan sumur bor pada lahan milik sendiri dan dipompa menggunakan pompa air skala kecil, sedangkan pemenuhan air melalui jasa PDAM Kota Malang dilakukan dengan distribusi menggunakan sistem pemipaan. Kondisi elevasi keberadaan sumber air yang berbeda-beda mengakibatkan PDAM harus menerapkan dua sistem distribusi, yakni gravitasi dan pompanisasi. Mulai tiga tahun lalu perusahaan menerapkan sistem distribusi air berdasarkan district metering area (DMA). Pada beberapa rumah pompa, motor yang tersedia dioperasikan secara non-stop. Ada yang non-stop bersamaan (pada Rumah Pompa Badut, Sumbersari, Supit Urang, dan Istana Dieng) karena jumlah pompa tunggal atau dua unit. Ada pula yang beroperasi secara non-stop bergantian (pada Rumah Pompa Wendit dan Mojolangu), yaitu menggunakan tiga dari empat pompa yang tersedia, atau menggunakan empat dari lima pompa yang tersedia. Modus operasi non-stop bergantian ini menggunakan standar 1.000 jam operasi untuk setiap motor pompa. Dalam penelitian ini, analisis yang dilakukan adalah konsumsi energi listrik dan produksi air. Sistem jaringan pipa dan sistem penyimpanan air dalam penelitian ini tidak dibahas. Penelitian ini hanya membahas konsumsi energi yang berasal dari listrik PLN, karena alat ukur yang dimiliki (kWh meter dan kVArh meter) hanya terpasang dari jaringan listrik PLN dan penggunaan generator sangatlah jarang dilakukan. Listrik dari PLN tersebut juga masih dibagi menjadi dua klasifikasi konsumsi, antara lain untuk penerangan dan tenaga pompa air. Yang dibahas pada penelitian ini adalah energi yang dipakai untuk tenaga pompa air. Efisiensi penggunaan energi listrik dari PLN akan menjadi fokus utama pada penelitian ini, yang terdiri dari kualitas daya listrik yang dikonsumsi (berkenaan dengan faktor daya dan efisiensi motor), dan rasio konsumsi listrik terhadap produksi air (disebut juga dengan SEC – specific energy consumption). Produksi air yang dibahas dalam penelitian ini adalah yang menggunakan sistem pemompaan. Hasil akhir dari penelitian ini adalah memunculkan rekomendasi kepada PDAM Kota Malang, yang berkenaan dengan efisiensi penggunaan energi listrik dan manajemen produksi air.

English Abstract

Currently, citizen’s demand fulfillment of fresh water in Malang City is done through two methods, specifically by self-provision and by PDAM of Malang City (Malang City regional water supply company) service. For the self-provision one, the houses, buildings, and industrial complex utilize drilled wells under their land area using small scale water pumps. PDAM of Malang City service, in contrary, distributes fresh water using pipelining infrastructures. A wide diversity in fresh water source elevations forced PDAM of Malang City to implement two methods of water distribution, namely gravity-assisted and pumping. Since three years earlier, PDAM of Malang City has implemented the water distribution system based on district metering area. The places where used to be the pumping center are called as pumping station. Several pumping stations operate the water pump motors 24/7 with no breakdown period, while others operate the motors in rolling breakdown timing. Badut Pumping Station, Sumbersari Pumping Station, Supit Urang Pumping Station, and Istana Dieng Pumping Station use no breakdown period, since those utilize single or dual unit of motors. Wendit Pumping Station and Mojolangu Pumping Station use rolling breakdown timing, which using seven out of nine, or four out of six, available pump motors. In rolling breakdown timing, each pump motor operates in 1,000-hour start-and-stop sequence. This study analyzes the electrical energy consumption as well as water production, with the pipeline infrastructure and water reserving system excluded. The energy is limited to the PLN (state electrical company) source, regardless of every pumping station owns their diesel generator due to reliability issue of PLN as electrical power source. Although some power distributed is used for lighting rather than dedicated for pump motors, this study is based on assumption that lighting usage is negligible. Efficiency of the electrical energy usage is where this study focused on. Variables involved are mainly about power quality, power factor, motor efficiency, and the ratio of energy consumption on water production (specific energy consumption – SEC). Finally, the expected result of this research is to provide useful recommendation for PDAM of Malang City about the energy consumption efficiency and water production management.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/628.1/SUT/s/2018/041807825
Uncontrolled Keywords: PDAM Kota Malang, air minum, motor listrik pompa, energi, SEC,PDAM of Malang City, fresh water, electric pump motor, energy, SEC.
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 628 Sanitary engineering > 628.1 Water supply
Divisions: S2/S3 > Magister Teknik Elektro, Fakultas Teknik
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 16 Aug 2022 06:49
Last Modified: 16 Aug 2022 06:49
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193266
[thumbnail of SUTOKO.pdf] Text
SUTOKO.pdf

Download (24MB)

Actions (login required)

View Item View Item