Makhmud, Taufieq Ridlo and Prof. Dr. dr. Djanggan Sargowo,, Sp.PD, Sp.JP(K) and dr. M. Saifur Rohman,, Sp.JP(K), Ph.D and dr. Renny Suwarniaty,, Sp.A(K) (2019) Perbedaan Keparahan Kelainan Katup Mitral Dan / Atau Katup Aorta Antara Pasien Penyakit Jantung Reumatik Anak Yang Patuh Dan Tidak Patuh Terhadap Pengobatan Profilaksis Sekunder Menggunakan Benzathin Penisilin-G. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Latar Belakang : Penyakit jantung reumatik merupakan penyebab morbiditas dan mortalitas yang signifikan pada anak-anak di seluruh dunia. Demam reumatik akut umumnya diikuti dengan tingginya kekambuhan DRA dan berkembang menjadi PJR. Profilaksis sekunder merupakan cara yang efektif untuk mencegah kekambuhan DRA dan mencegah berkembangnya PJR. Namun masih terdapat keterbatasan referensi dan penelitian mengenai pemeriksaan ekokardiografi pada pasien PJR anak yang mendapatkan terapi profilaksis sekunder, dan data mengenai DRA dan PJR di Indonesia belum tersedia secara lengkap dan akurat. Metode : Studi cross sectional ini merekrut 69 pasien yang didiagnosis PJR yang berobat jalan di Poli Kardiologi Anak Rumah Sakit Umum Saiful Anwar sejak November 2018 hingga Juni 2019. Sebanyak 22 pasien dilakukan eksklusi karena data pengobatan yang tidak lengkap, profilaksis sekunder menggunakan profilaksis oral, atau tidak didapatkan kelainan katup mitral dan/atau aorta saat ekokardiografi. Kami meneliti hubungan antara kepatuhan pengobatan profilaksis sekunder dalam 1 tahun, kekambuhan DRA dalam 1 tahun, kekambuhan DRA sejak awal pengobatan dan skor Wilkins terhadap derajat keparahan PJR. Hasil : Terdapat perbedaan derajat keparahan PJR yang signifikan (p = 0,016) antara pasien dengan kepatuhan pengobatan profilaksis sekunder minimal 90% dalam satu tahun terakhir dengan kepatuhan <90%. Terdapat perbedaan derajat keparahan PJR yang signifikan (p = 0,000) dengan bertambahnya skor Wilkins pada pasien PJR anak. Terdapat perbedaan derajat keparahan PJR yang signifikan (p = 0,003) antara pasien yang pernah mengalami kekambuhan demam reumatik akut sejak awal terapi dan pasien yang tidak pernah kambuh. Terdapat perbedaan signifikan skor Wilkins pada pasien PJR anak yang memiliki kepatuhan pengobatan profilaksis sekunder minimal 90% dalam satu tahun terakhir dengan kepatuhan <90% (p = 0,042). Tidak terdapat perbedaan signifikan kekambuhan DRA sejak awal terapi pada pasien PJR anak yang memiliki kepatuhan profilaksis sekunder minimal 90% dalam satu tahun terakhir dengan kepatuhan <90% (p = 0,142). Pada uji multivariat menggunakan regresi logistik didapatkan bahwa hanya variabel kepatuhan profilaksis sekunder minimal 90% dalam satu tahun terakhir memiliki pengaruh paling kuat terhadap derajat keparahan PJR (p = 0,049; OR 7,20). Kesimpulan : Perbedaan keparahan kelainan katup mitral dan / atau katup aorta pada pasien PJR didapatkan berhubungan dengan kepatuhan profilaksis sekunder minimal 90% dalam satu tahun terakhir, skor Wilkins, dan kekambuhan DRA sejak awal terapi. Didapatkan perbedaan skor Wilkins antara pasien yang kepatuhannya minimal 90% dalam satu tahun terakhir dan yang kepatuhannya <90%.
English Abstract
Background : Rheumatic heart disease (RHD) is a significant cause of morbidity and mortality in children throughout the world. Acute rheumatic fever (ARF) is generally followed by a high recurrence of ARF and develops into RHD. Secondary prophylaxis is an effective strategy to prevent ARF recurrence and prevent the development of RHD. However, there are still limited references and research on echocardiographic evaluations in pediatric RHD patients receiving secondary prophylaxis treatment, and data on ARF and RHD in Indonesia are not yet available in a complete and accurate manner. Method : This cross sectional study recruited 69 patients diagnosed with RHD who went outpatient at the Children's Cardiology Clinic at Saiful Anwar General Hospital from November 2018 to June 2019. A total of 22 patients were excluded due to incomplete data, secondary prophylaxis using oral prophylaxis, or were not having mitral and / or aortic valve abnormalities during echocardiography. We examined the differences between adherence and non-adherence to secondary prophylaxis treatment in 1 year, recurrence of ARF in 1 year, recurrence of ARF from the start of treatment and Wilkins score on the severity of RHD. Results : There was a significant difference in the severity of RHD (p = 0.016) between patients with secondary prophylaxis medication adherence of at least 90% in the past year with those who had adherence <90%. There was a significant difference in the severity of RHD (p = 0.000) with increasing Wilkins scores in pediatric RHD patients. There was a significant difference in the severity of RHD (p = 0.003) between patients who had experienced a recurrence of ARF since the start of treatment and patients who never had recurrence. There was a significant difference in Wilkins scores in pediatric RHD patients who had secondary prophylaxis medication adherence of at least 90% in the past year with those who had adherence <90% (p = 0.042). There was no significant difference in recurrence of DRA since the beginning of secondary prophylaxis treatment in pediatric RHD patients who had adherence of at least 90% in the past year with those who had adherence <90% (p = 0.142). In the multivariate test using logistic regression it was found that only secondary prophylaxis adherence variables of at least 90% in the past year had the strongest influence on the severity of RHD (p = 0.049; OR 7.20). Conclusion: Differences in the severity of mitral and / or aortic rheumatic valve abnormalities in RHD patients were found to be associated with secondary prophylaxis adherence of at least 90% in the past year, Wilkins scores, and recurrence of DRA since the start of secondary prophylaxis treatment. There is also difference of Wilkins scores between patients whose adherence was at least 90% in the past year and whose adherence <90%.
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/614.597 23/MAK/p/2019/04190698 |
Uncontrolled Keywords: | Penyakit jantung reumatik, demam reumatik akut, kepatuhan profilaksis sekunder,Rheumatic heart disease, acute rheumatic fever, secondary prophylaxis adherence |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 614 Forensic medicine; incidence of injuries, wounds, disease; public preventive medicine |
Divisions: | Profesi Kedokteran > Spesialis Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah, Fakultas Kedokteran |
Depositing User: | soegeng Moelyono |
Date Deposited: | 16 Aug 2022 02:06 |
Last Modified: | 16 Aug 2022 02:06 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193254 |
Text
Taufieq Ridlo Makhmud.pdf Download (6MB) |
Actions (login required)
View Item |