Hubungan Antara Perubahan Tinggi Badan Dengan Perubahan Kelainan Refraksi

Romadona, Lisanti and dr. Nanda Wahyu Anandita,, Sp.M (K) and dr. Anny Sulistyowati,, Sp.M (K) (2018) Hubungan Antara Perubahan Tinggi Badan Dengan Perubahan Kelainan Refraksi. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tujuan: Untuk menganalisis korelasi antara perubahan tinggi badan dan perubahan kelainan refraksi Metode: Serangkaian pemeriksaan ketajaman visual dan refraksi non-sikloplegik dan pengukuran Tinggi Badan pada siswa kelas I-IX Sekolah Negeri Satu Atap di Lesanpuro selama 6 bulan dengan 3 interval pengukuran. Hasil: 109 mata dari 59 siswa berusia antara 6 hingga 16 tahun (rata-rata 12,46 ± 2,53 tahun) dipilih sebagai subjek. Sembilan belas subjek adalah pria dan empat puluh wanita. Tinggi rata-rata semua subjek pada awal pengukuran adalah 138,87 cm ± 15,12, 139,77 cm ± 15,98 pada bulan ketiga dan 141,39 cm ± 14,63 pada bulan keenam. Analisis statistik menggunakan uji korelasi menunjukkan bahwa ada korelasi dengan kekuatan lemah pada setiap periode pengukuran dengan asosiasi yang tidak signifikan untuk kelainan refraksi miopia (r <0,2, p> 0,05). Sedangkan untuk hiperopia, ditemukan bahwa ada korelasi dengan kekuatan sedang pada setiap periode pengukuran tetapi asosiasi juga tidak signifikan (r> 0,4, p> 0,05). Dari hasil regresi, kami memperoleh koefisien regresi 0,008 untuk miopia berarti bahwa kelainan refraksi akan meningkat sebesar 0,008 dioptri untuk setiap kenaikan 1 cm. Sedangkan untuk hyperopia koefisien regresi adalah - 0,015 berarti bahwa kelainan refraksi akan berkurang sebesar 0,015 dioptri untuk setiap kenaikan 1 cm. Kesimpulan: Perubahan tinggi badan memiliki korelasi dengan kelainan refraksi tetapi kekuatan hubungan rendah dan regresi tidak signifikan.

English Abstract

Purpose : To analyze the correlation between changes in height and changes in refractive error Methods : We underwent a series of visual acuity examination and non-cycloplegic refraction for both eyes and height measurement in students of Lesanpuro Primary Public School for 6 months with 3 measurement intervals. Result : 109 eyes from 59 students between 6 to 16 years of age (mean 12,46 ± 2,53 years) were selected as subjects. Nineteen subjects were male and forty were female. Mean height of all the subjects at the beginning of measurement is 138.87 cm ±15.12, 139.77 cm ± 15.98 at the third month and 141.39 cm ± 14.63 at the sixth month. Statistical analyses using correlation tests shows that there is a correlation with weak strength in each measurement period with associations that are not significant for myopia refractive error (r <0.2, p> 0.05) . While for hyperopia, it was found that there is a correlation with medium strength in each measurement period but the associations was also not significant (r >0.4, p> 0.05). From regression result, we obtain regression coefficient of 0.008 for miopia means that the refraction error will increase by 0.008 diopters for each one cm height increase. While for hyperopia the regression coefficient was – 0.015 means that the refraction error will decrease by 0.015 diopters for each one cm height increase Conclusion : Changes in body height has a correlation in refractive error but the association and regression is not significant.

Item Type:	Thesis (Magister)
Identification Number:	TES/617.755/ROM/h/2018/041901352
Uncontrolled Keywords:	kelainan refraksi, perubahan refraksi, perubahan tinggi badan, perubahan kelainan refraksi,refractive error, refractive changes, height changes, changes of refractive error
Subjects:	600 Technology (Applied sciences) > 617 Surgery, regional medicine, dentistry, ophthalmology, otology, audiology
Divisions:	Profesi Kedokteran > Spesialis Ilmu Kesehatan Mata, Fakultas Kedokteran
Depositing User:	Sugeng Moelyono
Date Deposited:	15 Aug 2022 07:42
Last Modified:	15 Aug 2022 07:42
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193236

Text LISANTI ROMADONA.pdf Download (4MB)

Actions (login required)

View Item