Studi Fenomenologi Konsep Diri Remaja Pria Mantan Narapidana Dengan Kasus Kekerasan Di Wilayah Kerja Balai Pemasyarakatan Malang

Indari, - and Dr. Indah Winarni,, MA and Ns. Septi Dewi R,, S.Kep.,MNg (2019) Studi Fenomenologi Konsep Diri Remaja Pria Mantan Narapidana Dengan Kasus Kekerasan Di Wilayah Kerja Balai Pemasyarakatan Malang. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Masa remaja merupakan masa rentan dikarenakan remaja mengalami perubahan fisik, psikologis serta emosi. Remaja pria memiliki prevalensi melakukan tindakan melanggar hukum lebih besar khususnya kasus kekerasan daripada perempuan. Hukuman dilembaga pemasyarakatan memberikan pengalaman tersendiri pada remaja serta menimbulkan suatu perasaan malu, tidak dihargai bahkan menimbulkan kecemasan tersendiri pada remaja yang akan keluar atau bebas dari hukuman. Remaja mantan narapidana harus menjalani hidupnya kembali setelah keluar dari lembaga pemasyarakatan. Studi ini bertujuan untuk mengeksplorasi konsep diri remaja pria setelah menjalani hukuman di lembaga pemasyarakatan dengan kasus kekerasan di wilayah kerja Balai Pemasyarakatan Malang. Desain penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi Interpretif. Penelitian ini melibatkan tujuh orang partisipan yang dipilih sesuai dengan kriteria inklusi. Peneliti melakukan wawancara indepth interview di ruang konseling Bapas berjumlah 4 orang dan 3 orang di kediaman partisipan, pemilihan waktu dan lokasi merupakan hasil kesepakatan bersama antara partisipan dan peneliti. Hasil rekaman wawancara dari tiap partisipan diubah dalam bentuk transkrip kemudian dianalisis dengan menggunakan metode IPA (Interpretative Phenomenological Analysis) untuk ditemukan tema dan keterkaitan antar tema. Hasil analisa data pada tujuh orang partisipan diperoleh duabelas tema penelitian yaitu : 1) Kehilangan kontrol diri, 2) Gelisah menjelang vonis hukuman, 3) Mengalami pengalaman pahit saat di lapas, 4) Melakukan refleksi diri ketika di lapas, 5) Takut akibat kesalahan yang dilakukan di masa lalu, 6) Merasa dikucilkan dan mendapat label jelek dari masyarakat, 7) Merasa resah ketika kembali ketengah tengah masyarakat 8) Merasa diri hina dan gagal sebagai anak, 9) Merasa berharga dan berusaha menjadi lebih baik 10) Mendapat kepedulian dari orang tua, keluarga dan masyarakat 11) tetap bisa berperan dan diperlukan oleh orang lain 12) Berharap menjadi orang sukses dan Tertantang untuk memperbaiki diri. Remaja mengalami kehilangan kontrol diri karena pergaulan dengan teman sebaya, media sosial karena melihat video porno dan kontrol emaosi yang kurang yang menyebabkan remaja harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di dalam lembaga pemasyarakatan. Kekawatitran dan kegelisahan merupakan respon yang dialami remaja ketika mengahadapi stesor yaitu proses persidanga. Pengalaman sebelum masuk lembaga pemasyarakatan dan selama menjalani hukuman adalah menderita selama di lapas dan tidak nyaman dikarenakan lingkungan baik fisik maupun sosial yang berbeda dengan sebelumnya. Tetapi di lapas remaja mampu menyadari kesalahan yang dilakukan, menyesali perbuatan yang dilakukan dan berusaha memperbaiki diri setelah remaja pria mendapat siraman rohani serta pembinaan. Pengalaman di lapas serta status sebagai seorang remaja pria mantan narapidana tersebut di internalisasi oleh remaja dan dibawa ketika mereka bebas.Pengalaman tersebut juga memberikan perubahan pada konsep diri remaja yaitu harga diri, peran serta ideal diri remaja. Konsep diri remaja pria mengalami perubahan dari saat mereka bebas sampai dengan saat ini yaitu dari merasa tidak berharga hingga berharga karena telah memperbaiki diri, memiliki peran serta memiliki harapan menjadi lebih baik untuk kehidupan selanjutnya. Remaja merasa lebih tertantang untuk memperbaiki diri meskipun sebagai seorang mantan narapidana yang hal ini memberikan pengaruh pada pemikiran dan perilakunya dalam kehidupan sehari-hari. Penerimaan diri, kemampuan memaknai setiap kejadian hidupnya serta dukungan keluarga, teman sebaya, dan masyarakat juga memberikan dampak yang positif pada remaja mantan narapidana pria. Remaja mantan narapidana pria masih merasakan adanya ketakutan saat berinteraksi dengan masyarakat, merasakan kegelisahan serta merasa dikucilkan sehingga intervensi keperawatan jiwa diperlukan supaya remaja mampu melakukan koping yang positif dan beradaptasi kembali. Hasil penelitian ini menunjukan konsep diri pada remaja pria mantan narapidana yaitu harga diri yang positif, ideal diri yang positif dan peran yang positif.

English Abstract

Adolescents were critical ages because children undergo physical, psychological, and emotional changes. Male adolescents had a more significant prevalence to conduct illegal acts, particularly violence cases, compared to their female counterparts. Penalties at the correctional institutes provided experiences to these adolescents that evoked a feeling of shame, not appreciated, and even anxiety to those who would be released. Adolescent ex-convicts must live their lives again after leaving prison. This study aimed to explore the male adolescents’ self-concept after serving time in a correctional institution due to violence cases in Malang Penitentiary area. Design of this research was Qualitative. The researcher used the interpretative phenomenology approach. This research involved seven participants that met the inclusion criteria. The researcher conducted in-depth interviews in the penitentiary counseling room for four participants and houses for three participants. Then, the researcher formed the interview record into transcripts this analyzed data using IPA (Interpretative Phenomenological Analysis) method to find the theme and interrelation between themes. The result of data analysis on seven participants obtained 12 theme which are: 1) Lost of self-control, 2) Anxious before serving the sentence, 3) Experiencing a bitter experience while in prison, 4) Self-reflection when in prison, 5) Fear of mistakes made in the past, 6) Feeling isolated and getting a bad label from the community, 7) Feeling restless when returning to the society 8) Feeling self-contemptible and failing as a child, 9) Feeling valuable and trying to be better 10) Getting care from parents, family and community 11) Can still play a role and are needed by others 12) Hoping to be a successful person and being challenged to improve themselves. The adolescent experiences lost of self control due to their association with peers, social media because they see pornographic videos and less emotional control which causes the adolescent to be accountable for their actions in prisons. Anxiety is a response experienced by adolescents when dealing with a stesor, namely the trial process. Experience before entering a penitentiary and during serving a sentence is to suffer during prison and uncomfortable because of the physical and social environment that is different from before. But in prisons the adolescents are able to realize the mistakes made, regret the actions taken and try to improve themselves after they get a spiritual guidance. The experience in prison and the status of a former prisoner were internalized by the adolescents and brought when they were free These experiences changed their self-concepts, such as pride, role, and their ideal self. Self-concept in male adolescents changed from when they were released up to date, from feeling worthless to feeling hopeful and become better for the next journey of life. They felt challenged to improve despite their ex-convict pasts. This attitude influenced their mindset and behavior daily. Self-acceptance, ability to give meaning to every event in their lives, and support from parents, friends of the same age, and society, gave positive effects to them.However, they still felt alarmed when they have to interact within society, anxious, and alienated that required mental nursing intervention to make them cope positively and able to adapt. The result of the study show that self concept of ex convict adolecents male is positive self esteem, positif ideal self and positif role.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/365.6/IND/s/2019/041903916
Subjects: 300 Social sciences > 365 Penal and related institutions > 365.6 Inmates
Divisions: S2/S3 > Magister Keperawatan, Fakultas Kedokteran
Depositing User: Sugeng Moelyono
Date Deposited: 15 Aug 2022 03:35
Last Modified: 15 Aug 2022 03:35
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193221
[thumbnail of INDARI.pdf] Text
INDARI.pdf

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item