Analisis National Early Warning Score (News) Sebagai Prediktor Kematian Pasien Gagal Jantung Di Instalasi Gawat Darurat Rsud Dr. Slamet Martodirdjo Pamekasan

Amandaty, Srikandi Puspa and Dr. dr. Siswanto,, M.Sc and Dr. Asti Melani Astari,, S.Kp, M.Kep., Sp. Mat (2019) Analisis National Early Warning Score (News) Sebagai Prediktor Kematian Pasien Gagal Jantung Di Instalasi Gawat Darurat Rsud Dr. Slamet Martodirdjo Pamekasan. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Gagal jantung merupakan salah satu masalah kesehatan global bagi masyarakat yang ditandai dengan tingkat kematian tinggi, peningkatan rawat inap dan rehospitalisasi.Akibat penyakit kardiovaskular, lebih dari 17,5 juta orang di dunia meninggal dengan lebih dari 80% kematian terjadi di negara-negara berpendapatan menengah dan rendah.Penerapan Early Warning Score (EWS) adalah salah satu strategi yang berguna untuk mendeteksi perburukan pasien medikal di IGD.National Early Warning Score (NEWS) merupakan salah satu pengembangan EWS yang mempunyai tujuh parameter fisiologis meliputi frekuensi nadi (HR), tekanan darah sistolik (SBP), frekuensi pernapasan (RR), suhu tubuh, tingkat kesadaran (AVPU), saturasi oksigen (SpO2) dan penggunaan oksigen tambahan dengan rentang skor 0-3 pada setiap parameter. Studi terdahuluyang membandingkan NEWS dengan 33 EWS lainnya menunjukkan hasil NEWS efektif untuk mendeteksi perburukan pasien jantung dan mendeteksi kematian di ICU. Namun, penelitian lainnya mengatakan NEWS tidak efektif memprediksi perburukan pasien karena mempunyai nilai duga positif yang rendah. NEWS kurang sensitif memprediksi perburukan pada gangguan kardiovaskular karena tidak dapat mengidentifikasi denyut nadi yang tidak teratur atau lemah. Selain itu, parameter NEWS untuk tekanan darah sistolik 111–219 mmHg akan mendapat skor 0, yang tidak dapat membaca diagnosis hipertensi 140/90 mmHg atau lebih tinggi sebagai perburukan.Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kemampuan NEWS sebagai prediktor kematian pasien gagal jantung di IGD RSUD dr. Slamet Martodirdjo Pamekasan. Penelitian ini menggunakan desain observational analitik denganpendekatan kohort prospektif. Jumlah responden sebanyak 64 pasien dengan pengambilan sampel dilakukan secara non probability sampling menggunakan teknikquota sampling. Penelitian ini dilaksanakan di IGD RSUD dr. Slamet Martodirdjo Pamekasan pada tanggal 7 Februari – 10 April 2019. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat, analisis bivariat menggunakan uji Mann Whitney untuk menganalisis hubungan NEWS dengan kematian pasien gagal jantung, analisis ROC untuk menganalisis kemampuan NEWS sebagai prediktor kematian pasien gagal jantung. Sedangkan analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik untuk menganalisis parameter NEWS yang paling berhubungan sebagai prediktor kematian pasien gagal jantung. Hasil uji Mann Whitney nilai p=0,000 menunjukkan adahubungan yang bermakna antara NEWS dengan kematian pasien gagal jantung di IGD. Hasil uji ROC menunjukkan NEWS memiliki nilai p=0,000 dan AUC 0,856 yang menjelaskan NEWS dapat menjadi prediktor kuat terkait kematian pada pasien gagal jantung dengan CI 95%, nilai sensitivitas 0,85 (85%) yang berarti secara klinis kemampuan NEWS untuk mendeteksi adanya kematian pasien gagal jantung sebesar 85% dan nilai spesifisitas 0,818 (81,8%) yang berarti kemampuan NEWS untuk menghasilkan nilai negatif atau pasien hidup sebesar 81%. Hasil uji regresi logistik berganda menunjukkanSBP menjadi variabel bebas yang paling berhubungan dengan kematian pasien gagal jantung dengan nilai Exp(B) 10,208 yang menjelaskan skor SBP yang tinggi 10,208 kali beresiko x mengalami kematian dibandingkan dengan skor SBP yang normal setelah dikontrol oleh SPO2.Hipertensi merupakan faktor risiko substansial pada penyakit kardiovaskuler.Tetapi, tekanan darah sistolik rendah (<120 mmHg) merupakan penilaian perburukan pada penyakit akut yang paling signifikan dikarenakan menunjukkan kompensasi peredaran darah akibat penurunan volume curah jantung, kejadian gagal jantung, irama jantung abnormal, dan dampak penggunaan obat penurun tekanan darah. Kesimpulan pada penelitian ini adalah terdapat hubungan NEWS dengan kematian pasien gagal jantungdi IGD dan juga sebagai prediktor kuat terhadap kematian pasien gagal jantung di IGD. Hasil lain menunjukkan komponen NEWS yang paling kuat pengaruhnyaterhadap kematian pasien gagal jantung di IGD adalah tekanan darah sistolik (SBP) diikuti oleh saturasi oksigen (SPO2). Penerapan sistem skoring NEWSdiharapkan dapat berkembangmelalui penelitian selanjutnya pada pasien dengan penyakit berbeda dengan tingkat keparahan berbeda.Selain itu, melalui penelitian ini dapat memberikan manfaat untuk layanan keperawatan khususnya menjadi panduan dasar untuk memprediksi kejadian kematian serta pengambilan keputusan rujukan yang tepat untuk pasien gagal jantung bagi perawat IGD, terutama bila ada ketidaknormalan pada tekanan darah sistolik (SBP) dan saturasi oksigen (SPO2). NEWS diharapkan dapatditerapkan dan meningkatan kualitas layanan keperawatan sehingga mengurangi angka kematian pasien gagal jantung di IGD RSUD dr. Slamet Martodirdjo Pamekasan

English Abstract

Heart failure is one of the global health problems for the community that is characterized by high mortality rates, increased hospitalization and rehospitalization. As a result of cardiovascular disease, WHO (2016) noted that more than 17,5 million people in the world die with more than 80% of deaths occurring in middle and low income countries. Implementation of an Early Warning Score (EWS) is one strategy that is useful for detecting deterioration in medical patients in ED. National Early Warning Score (NEWS) is one of the development of EWS which has seven physiological parameters including pulse frequency (HR), systolic blood pressure (SBP), respiratory frequency (RR), body temperature, level of consciousness (AVPU), oxygen saturation (SpO2) and additional oxygen use with a score range of 0-3 on each parameter. The results of a study comparing NEWS with 33 other EWS showed the results of NEWS were an effective assessment to detect deterioration in heart disease patients and detect death in ICU. NEWS is a good predictor of death with an AUC value of 0,768 (0,618-0,919). However, other studies say NEWS is not effective at predicting patient deterioration because it has a low positive predictive value. NEWS are less sensitive in predicting deterioration in cardiovascular disorders because they cannot identify an irregular or weak pulse. In addition, the NEWS parameter for systolic blood pressure 111-219 mmHg will score 0, which cannot read the hypertension diagnosis 140/90 mmHg or higher as a deterioration. The purpose of this study was to analyze the ability of NEWS as a predictor of the death of heart failure patients in the emergency room at RSUD dr. Slamet Martodirdjo Pamekasan. This study used analytic observational design with a prospective cohort approach. The number of respondents as many as 64 patients with sampling is done on a non probability sampling using the quota sampling technique. This research was conducted at the emergency room at RSUD dr. Slamet Martodirdjo Pamekasan on 7 February - 10 April 2019. Data analysis used in this study was univariate analysis, bivariate analysis using the Mann Whitney test to analyze the relationship between NEWS and death of heart failure patients, ROC analysis to analyze NEWS's ability as a death predictor of heart failure patients. Whereas multivariate analysis used multiple logistic regression tests to analyze the NEWS parameters that were most associated as predictors of death for heart failure patients. The results of the Mann Whitney test p = 0,000 showed that there was a significant relationship between NEWS and the death of heart failure patients in ED. The ROC test results show that NEWS has a value of p = 0,000 and AUC 0,856 which explains that NEWS can be a strong predictor of mortality in heart failure patients with 95% CI, sensitivity value 0,85 (85%) and specificity value 0,818 (81,8%). Multiple logistic regression test explains that SBP is the independent variable most associated with the death of heart failure patients with Exp (B) value of 10,208 which explains a high SBP score of 10,208 times at risk of death compared to normal SBP scores after being controlled by SPO2. xii The conclusion of this study is that there is a relationship between NEWS and death of heart failure patients in the ED and also as a strong predictor of the death of heart failure patients in ED. Another result shows that the NEWS component that most influences the death of heart failure patients in ED is systolic blood pressure (SBP) followed by oxygen saturation (SPO2). The application of the NEWS scoring system is expected to develop through further research in patients with different diseases with different severity. In addition, through this research, it can provide benefits for nursing services in particular as a basic guide for predicting death events and making appropriate referral decisions for heart failure patients for ED nurses, especially if there are abnormalities in systolic blood pressure (SBP) and oxygen saturation (SPO2). NEWS is expected to be applied and improve the quality of nursing services so as to reduce the death rate of heart failure patients in the emergency department of RSUD dr. Slamet Martodirdjo Pamekasan

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/616.129/FK/a/2019/041904241
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 616 Diseases > 616.1 Diseases of cardiovascular system > 616.12 Diseases of heart > 616.129 Heart failure
Divisions: S2/S3 > Magister Keperawatan, Fakultas Kedokteran
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 11 Aug 2022 02:47
Last Modified: 11 Aug 2022 02:47
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193133
[thumbnail of SRIKANDI PUSPA AMANDATY1.pdf] Text
SRIKANDI PUSPA AMANDATY1.pdf

Download (7MB)

Actions (login required)

View Item View Item