Pengaruh Substitusi Pakan Dengan Tepung Daun Kelor (Moringa oleifera Lamm) Dalam Konsentrat Terhadap Performa Reproduksi Kambing Kacang Jantan

Rokana, Efi and Prof. Dr. Sc.Agr. Ir. Suyadi, MS. IPU. ASEAN Eng and Prof. Dr. Ir. Siti Chuzaemi, MS. IPU. ASEAN Eng and Dr. Ir. Sri Wahjuningsih, MS (2021) Pengaruh Substitusi Pakan Dengan Tepung Daun Kelor (Moringa oleifera Lamm) Dalam Konsentrat Terhadap Performa Reproduksi Kambing Kacang Jantan. Doktor thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Daun kelor (Moringa oleifera Lamm) merupakan bahan pakan potensial yang dapat menggantikan bahan pakan sumber protein yang konvensional Daun kelor telah dimanfaatkan sebagai suplemen pakan untuk meningkatkan produksi ternak unggas maupun ruminansia. Identifikasi senyawa fitosterol pada ekstrak daun kelor menemukan latosterol, kampesterol, stigmasterol, dan β-sitosterol. Kandungan β-sitosterol pada tanaman biasanya lebih tinggi daripada pada jenis senyawa sterol yang lain. Stigmasterol merupakan jenis senyawa sterol sebagai precursor utama hormon-hormon steroid seperti estradiol, androgen dan progestron. Penelitian ini bertujuan untuk : menganalisa komposisi kimia yang meliputi kandungan nutrisi dan senyawa bioaktif pada tepung daun kelor, mengkaji nilai kecernaan secara in vitro pakan kambing kacang jantan yang disubstitusi dengan tepung daun kelor, menghasilkan peningkatan performa reproduksi kambing kacang jantan melalui substitusi pakan dengan tepung daun kelor (Moringa oleifera Lamm), menjelaskan mekanisme kerja senyawa fitosterol dalam tepung daun kelor sehingga dapat berperan dalam mempengaruhi performa reproduksi kambing kacang jantan, menentukan dosis tepung daun kelor yang optimal yang dapat meningkatkan performa reproduksi kambing kacang jantan. Waktu penelitian adalah mulai bulan Maret 2019 sampai dengan Mei 2020. Lokasi penelitian meliputi: Kebun kelor di Pulau Poteran Kecamatan Talango Kabupaten Sumenep Madura, Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang, Laboratorium Fakultas MIPA Jurusan Kimia Universitas Brawijaya Malang, Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Peternakan kambing rakyat di Desa Ngronggo, Kecamatan Kediri Kota Kota Kediri. Laboratorium Patholigi Klinik dan Anatomi dan Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang, dan Laboratorium Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Islam Kadiri (UNISKA) Kediri. Materi penelitian yang digunakan adalah kambing kacang jantan berjumlah 16 ekor, dengan jumlah gigi seri permanen 1-2 pasang, bobot badan 15,90±1,72 kg, rumput gajah, pakan konsentrat yang disubstitusi dengan tepung daun kelor K0= 0%, K1= 10%, K2= 20%, dan K3= 30%. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian TAHAP I adalah survey; penelitian TAHAP II metode eksperimental dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan perlakuan ransum kambing kacang jantan yang disubstitusi tepung daun kelor dalam pakan konsentrat dengan dosis yang berbeda (P) yaitu P0= 0%; P1= 10%; P2= 20%; P3= 30%; sedangkan penelitian TAHAP III menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RAL Faktorial). Faktor I adalah dosis substitusi tepung daun kelor (K) terdiri dari 4 level yaitu K0= 0%, K1= 10%, K2= 20%, dan K3= 30%; faktor II adalah lama waktu substitusi tepung daun kelor dalam pakan konsentrat terdiri dari 5 level yaitu: W0= 0 hari; W1= 60 hari; W2= 70 hari; W80= 80 hari; W90= 90 hari. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisa secara diskriptif dan analisa ragam (ANOVA), jika terdapat perbedaan pengaruh yang nyata atau sangat nyata dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian sesuai tahapan penelitian adalah sebagai berikut: TAHAP I melaporkan hasil bahwa kandungan nutrisi tepung daun kelor varietas hijau dengan metode pengeringan angin lebih bagus secara kualitas dan kuantitas digunakan sebagai pakan ternak oleh karena lebih mudah diperoleh dan mengandung zat-zat nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan ternak, yaitu dengan kandungan BK= 87,98%; BO= 91,59%; SK= 8,03%; PK= 27,73%; LK= 4,16%; BETN= 39,92%; ADF= 8,68%; NDF= 9,96%; Tannin= 29,64%; Saponin= 2,37%, GE= 3997,00 cal/g.TAHAP II melaporkan hasil bahwa nilai kecernaan in-vitro yang meliputi KcBK dan KcBO pakan konsentrat yang disubstitusi dengan tepung daun kelor yang berbeda menunjukkan perbedaan pengaruh yang berbeda nyata (P<0,05). Hasil perhitungan KcBK secara berturut-turut adalah P0= 67,85±0,94; P1= 65,26±2,18; P2= 64,17±2,72; P3= 63,61±0,52. Nilai KcBO untuk setiap perlakuan adalah: P0=68,18±0,43; P1=65,96±0,65; P2= 65,10±1,94; P3=64,20±1,30. TAHAP III melaporkan bahwa substitusi tepung daun kelor dalam konsetrat memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap jumlah konsumsi pakan (BK); menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata (P<0.05) terhadap konversi pakan, PBB, pertambahan lingkar skrotum dan pertambahan volume skrotum. Rata-rata konsumsi pakan (g/ekor/hari) pada masing-masing perlakuan yaitu: P0= 460,97±74,31; P1= 577,29±63,90; P2= 460,04±40,84; P3= 501,17±105,70. Rata-rata konversi pakan pada masing-masing perlakuan adalah: P0= 15,81±1,92; P1= 16,87±2,72; P2= 13,75±2,29; P3= 11,13±2,32. Rata-rata PBB (kg/ekor/hari) untuk masing-masing perlakuan adalah: P0= 0,03±0,01; P1= 0,04±0,01; P2= 0,03±0,01; P3= 0,05±0,00; Rata-rata pertambahan lingkar skrotum (cm) adalah: P0= 0,65±0,41; P1= 1,20±0,54; P2= 1,28±0,21; P3= 1,80±0,71; Rata-rata pertambahan volume skrotum (cc) ialah: P0= 14,25±2,22; P1= 20,50±3,79; P2= 20,75±3,77; P3= 23,00±3,74. Lama waktu substitusi tepung daun kelor dalam pakan konsentrat memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap kadar hormon testosteron dan total protein serum darah, menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata (P<0,05) terhadap albumin, dan menunjukkan pengaruh yang tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap kadar kolesterol serum darah. Semaikin lama waktu substitusi tepung daun kelor dalam pakan konsentrat maka semaikin tinggi pula kadar hormon testosteron, total protein, dan albumin. Rata-rata kadar hormon testosteron (ng/ml), kadar kolesteron (mg/dl), total protein (g/dl), dan albumin (g/dl) tertinggi dijumpai pada perlakuan W90 secara berturut-turut-turut yaitu 21,05±3,02; 113,00±8,08; 7,98±0,12; 2,50±0,10. Dosis substitusi tepung daun kelor dalam konsentrat menunjukkan pengaruh yang berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap waktu reaksi, waktu ejakulasi, dan jumlah false mounting; menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata (P<0,05) terhadap kualitas ereksi. Dosis substitusi tepung daun kelor 20% (K2) memberikan hasil yang terbaik untuk waktu reaksi (detik), waktu ejakulasi (detik) dan kualitas ereksi, yaitu 9,85±7,92; 28,50±15,69;2,75±0,35; sedangkan untuk rata-rata jumlah false mounting perlakuan K2 menunjukkan hasil yang relatif sama dengan perlakuan K3 yaitu secara berturut-turut: 3,15±0,45; 3,05±0,54. Lama waktu substitusi tepung daun kelor dalam konsentrat memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap waktu reaksi, waktu ejakulasi, daya jepit, dan kualitas ereksi; menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata (P<0,05) terhadap jumlah false mounting dan daya dorong. Rata-rata waktu reaksi (detik), waktu ejakulasi (detik), daya jepit, dan kualitas ereksi pada perlakuan W0 secara berturut-turut: 20,69±3,44; 100,50±65,50; 2,00±0,61; 1,94±0,55; sedangkan rata-rata reaksi (detik), waktu ejakulasi (detik), daya jepit, dan kualitas ereksi pada perlakuan xiii W90 yaitu: 8,00±7,27; 39,38±15,15; 2,63±0,32; 3,00±0,00. Rata-rata jumlah false mounting dan daya dorong pada perlakuan W0 adalah: 4,06±0,24; 2,00±0,54; sedangkan pada perlakuan W90 yaitu: 3,31±0,66; 2,56±0,38. Kombinasi perlakuan dosis dan lama waktu substitusi tepung daun kelor menunjukkan pengaruh interaksi yang berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap waktu ejakulasi; serta pengaruh interaksi yang berbeda nyata (P<0,05) terhadap daya jepit, daya dorong, dan kualitas ereksi. Semaikn tinggi dosis dan semakin lama waktu substitusi tepung daun kelor, maka dihasilkan tingkah laku seksual kambing kacang yang relatif lebih baik juga. Rata-rata waktu ejakulasi (detik); daya jepit, daya dorong, dan kualitas ereksi pada perlakuan K0W0 secara berturut-turut: 196,00±93,85; 2,25±0,50; 2,00±0,82; 2,25±0,50; sedangkan pada perlakuan K3W90 secara berturut-turut: 36,50±8,81; 2,75±0,50; 2,75±0,50; 3,00±0,00. Lama waktu substitusi tepung daun kelor dalam konsentrat menunjukkan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap volume semen; menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata (P<0,05) terhadap pH semen kambing kacang jantan. Rata-rata volume (cc) dan pH semen pada perlakuan W0 adalah: 0,38±0,09; 6,72±0,21; sedangkan pada perlakuan W90 yaitu: 0,72±0,10; 6,78±0,21. Dosis substitusi tepung daun kelor menunjukkan pengaruh yang berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap motilitas spermatozoa dan konsentrasi semen; menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata (P<0,05) terhadap viabilitas dan abnormalitas spermatozoa. Rata-rata motilitas spermatozoa (%), konsentrasi semen (106), viabilitas spermatozoa (%), abnormalitas spermatozoa (%) pada perlakuan K0 secara berturut-turut yaitu: 83,25±2,74; 4450,50±291,80; 88,69±0,87; 4,72±0,78; sedangkan pada perlakuan K3 yaitu: 88,00±1,12; 4801,00±195,05; 90,48±2,23; 4,23±0,99. Lama waktu substitusi tepung daun kelor dalam pakan konsentrat menunjukkan pengaruh yang berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap konsentrasi semen, viabilitas dan abnormalitas spermatozoa. Rata-rata konsentrasi semen (106), viabilitas (%) dan abnormalitas spermatozoa (%) secara berturut-turut pada perlakuan W0 adalah: 4351,88±249,84; 86,10±2,77; 6,02±0,17; sedangkan perlakuan W90 adalah: 4870,63±128,81; 91,48±1,42; 3,50±0,37. Kesimpulan hasil penelitian adalah bahwa substitusi tepung daun kelor dalam pakan konsentrat dapat meningkatkan efisiensi pakan, pertambahan bobot badan, lingkar dan volume skrotum, profil darah, tingkah laku seksual, dan kualitas semen kambing kacang jantan. Dosis substitusi tepung daun kelor sebesar 20% dapat diaplikasikan untuk meningkatkan performa reproduksi kambing kacang jantan oleh karena memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan perlakuan yang lain.

Item Type: Thesis (Doktor)
Identification Number: 0621050001
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry
Divisions: S2/S3 > Doktor Ilmu Ternak, Fakultas Peternakan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 08 Aug 2022 04:16
Last Modified: 08 Aug 2022 04:18
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193040
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
0621050001-EFI ROKANA.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2023.

Download (12MB)

Actions (login required)

View Item View Item