Peran Volunteer Dalam Pengelolaan Ekowisata Berbasis Konservasi Di Clungup Mangrove Conservation Desa Tambakrejo Kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang

Wibowo, Ferik Antyo Agus and Dr. Ir. Harsuko Riniwati,, MP and Prof. Dr. Ir. Iwan Nugroho,, MS (2018) Peran Volunteer Dalam Pengelolaan Ekowisata Berbasis Konservasi Di Clungup Mangrove Conservation Desa Tambakrejo Kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Clungup Mangrove Conservation (CMC) merupakan kawasan pesisir dengan ekosistem terlengkap di Kabupaten Malang. Terdiri dari 117 Ha hutan pesisir pantai (greenbelt) dan 81 Ha hutan mangrove serta wilayah perlindungan pesisir (terumbu karang dan biota langka). Di kawasan konservasi Clungup Mangrove Conservation terdapat 6 pantai yang dikelola sebagai destinasi ekowisata, yaitu: pantai clungup, pantai gatra, pantai sapana, pantau mini, pantai batu pecah, dan pantai tiga warna yang merupakan andalan dari pengelolaan ekowisata Clungup Mangrove Conservation. Pemanfaatan kegiatan ekowisata sebagai jasa lingkungan di kawasan Clungup Mangrove Conservation dimulai pada tahun 2014 hingga saat ini. Sejak Tahun 2014, tempat ini mulai dikenal sebagai kawasan wisata berbasis konservasi (ekowisata) dengan pengelolaan terbaik, sehingga meraih juara 1 Adhibakti Minabahari kategori Pengembangan Kawasan Pesisir Tangguh. Hal ini atas peran para volunteer yang memperjuangkan pengelolaan ekowisata. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui peran volunteer terhadap pengelolaan ekowisata dan dampaknya terhadap masyarakat sekitar kawasan serta keberlanjutan pengelolaan ekowisata. Pengelolaan ekowisata tentunya mempunyai nilai sejarah dalam perkembangan dari awal pembentukan hingga mencapai titik kesuksesan, selain itu pengelolaan ekowisata juga memberikan dampak terhadap masyarakat baik itu dampak ekologi, sosial maupun dampak ekonomi. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui tingkat keberlanjutan pengelolaan ekowisata CMC. Metode yang digunakan adalah (1) observasi lapanga: untuk mengetahui kegiatan yang ada dalam pengelolaan ekowisata CMC sehingga peneliti mengetahui masalah-masalah yang ada didalam pengelolaan ekowisata Clungup Mangrove Conservation serta dampak yang ditimbulkan akibat pengelolaan ekowisata; (2) wawancara dengan key stakeholder: untuk mengetahui peran dari volunteer terhadap pengelolaan ekowisata Clungup Mangrove Conservation; (3) kuisioner: untuk pengumpulan data yang digunakan untuk mengetahui keberlanjutan ekowisata Clungup Mangrove Conservation dengan menggunakan Multidimention Scalle (MDS) untuk menganalisis keberlanjutan pengelolaan Clungup Mangrove Conservation. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dengan adanya peran volunteer yang melibatkan 6 orang warga setempat, yang digagas pada tahun 2012, secara konsisten mampu melaksanakan konsep pengelolaan ekowisata sesuai standar dari The International Ecotourism Society (TIES), peran volunteer pada akhinya dapat meningkatkan kualitas ekologi dan sosial serta ekonomi warga setempat yang ditunjukan dengan meningkatnya kualitas lingkungan hidup, peranan sosial (kerukunan) semakin meningkat serta serapan pekerjaan untuk xi masyarakat setempat. Peningkatan kualitas ekologi diindikasikan dengan peningkatan luasan mangrove melalui kegiatan rehabilitasi, peningkatan luasan terumbu karang dan kelimpahan ikan karang, serta manfaat ekonomi berupa penghasilan tambahan bagi 108 orang masyarakat lokal yang bekerja di sektor ekowisata. Nilai keberlanjutan peran volunteer dalam pengelolaan ekowisata Clungup Mangrove Conservation secara rata-rata, nilai indeks keberlanjutan dari 4 dimensi tersebut sebesar 71.45. Nilai ini menunjukkan bahwa dengan memperhatikan aspek ekologi, sosial, ekonomi dan kelembagaan pada ekowisata Clungup Mangrove Conservation cukup mendukung keberlanjutan pengembangan ekowisata yang berbasis konservasi

English Abstract

Clungup Mangrove Conservation (CMC) is a coastal area with the most complete ecosystem in Malang regency. Consists of 117 hectares of forest coastal areas (greenbelts) and 81 hectares of mangrove forests and coastal protected areas (coral and rare biota). In the conservation area of Clungup Mangrove Conservation there are 6 beaches that are managed as ecotourism destinations, namely: clungup beach, gatra beach, sapana beach, mini monitor, broken stone beach, and three color beach which is the mainstay of ecotourism management Clungup Mangrove Conservation. Utilization of ecotourism activities as environmental services in the area Clungup Mangrove Conservation begins in 2014 until today. Since 2014, this place became known as an area of conservation-based tourism (ecotourism) with the best management, so it won 1 Adhibakti Minabahari Resilient Coastal Area Development category. It is on the role of the volunteers who fight for ecotourism management. The purpose of this research is to know the role of volunteer to the management of ecotourism and its impact to the community around the area and the sustainability of ecotourism management. Ecotourism management certainly have historical value in the development of the initial formation to the point of success, in addition to ecotourism management has an impact on society, both the impact of ecological, social and economic impact. This study also aims to determine the level of sustainability of CMC ecotourism management. The method used is (1) observation of Field: to know the activities in ecotourism management CMC so that researchers know the problems that exist within the Mangrove Conservation Clungup ecotourism management as well as the impact of its ecotourism management; (2) interviews with key stakeholders: to determine the role of volunteers on ecotourism management Clungup Mangrove Conservation; (3) questionnaires: for data collection used to determine the sustainability of Ecotourism Clungup Mangrove Conservation by using Multidimensional Scalle (MDS) to analyze the sustainability of Clungup Mangrove Conservation. The results of this study show that the presence of a volunteer role that involves 6 local residents, which was initiated in 2012, is consistently able to implement the concept of ecotourism management according to the standards of The International Ecotourism Society (TIES), volunteer role is ultimately to improve the quality of social and economic ecology and local residents which is indicated by the increasing quality of the environment, social role (harmony) is increasing as well as the uptake of work for the local community. Improved ecological quality is indicated by increasing mangrove area through rehabilitation activities, increasing coral reef area and abundance of reef fish, as well as economic benefits in the form of additional income for 108 local people who work in the xiii ecotourism sector. Values sustainability volunteer role in ecotourism management Mangrove Conservation Clungup on average, the index value of the four dimensions of sustainability in the amount of 71.45. This value indicates that taking into account the ecological, social, economic and institutional aspects of ecotourism Clungup Mangrove Conservation is sufficient to support the sustainability of conservation-based ecotourism development

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/361,37/PPS/p/2018/04805948
Uncontrolled Keywords: Peran, Ekowisata, Keberlanjutan, Role, Ecotourism, Sustainability
Subjects: 300 Social sciences > 361 Social problems and services > 361.3 Social work > 361.37 Volunteer social work
Divisions: Program Pascasarjana > Magister Kajian Lingkungan, Program Pascasarjana
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 04 Aug 2022 02:18
Last Modified: 04 Aug 2022 02:27
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192975
[thumbnail of FERIK ANTYO AGUS WIBOWO.pdf] Text
FERIK ANTYO AGUS WIBOWO.pdf

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item