Analisis Kelayakan Usaha Pembiakan Sapi Potong Dengan Implementasi Pakan Konsentrat Dan Mikronutrien (Studi Kasus Di Desa Senggreng Kec. Sumberpucung Kab. Malang)

Fuada, Moch. Amirul and Rizki Prafitri, S.Pt, M.A., Ph.D (2021) Analisis Kelayakan Usaha Pembiakan Sapi Potong Dengan Implementasi Pakan Konsentrat Dan Mikronutrien (Studi Kasus Di Desa Senggreng Kec. Sumberpucung Kab. Malang). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Peternakan merupakan subsektor yang tidak dapat terpisahkan dari pembangunan pertanian utama yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi masyarakat. Pembangunan peternakan dilakukan secara bertahap dan berencana untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu jenis ternak yang banyak dipelihara oleh masyarakat adalah ternak sapi, khususnya sapi potong. Data BPS (2020) menyatakan bahwa populasi sapi potong di Indonesia pada tahun 2020 mencapai 17.466.792 ekor sedangkan Jawa Timur sebagai pemasok daging sapi terbesar nasional dengan populasi sebanyak 4.815.330 ekor atau sebesar 27,5% dari total keseluruhan populasi sapi Indonesia. Kab. Malang sendiri memiliki populasi sapi potong sebanyak 238.282 ekor atau sebesar 4,9% dari total keseluruhan ternak sapi potong di provinsi Jawa Timur. Usaha ternak sapi berpotensi sebagai usaha yang menguntungkan dan merupakan salah satu komoditas ternak penghasil daging terbesar dari kelompok ternak ruminansia nasional. Selain fokus produksinya yang berbeda, usaha penggemukan lebih diminati oleh peternak daripada usaha pembiakan sebab modal yang harus dimiliki oleh peternak untuk memulai usaha pembiakan cukup besar dan usaha pembiakan sapi potong secara finansial memberikan keuntungan yang jauh lebih kecil dibandingkan usaha penggemukan. Usaha penggemukan dilakukan dalam jangka waktu yang lebih singkat yaitu empat bulan/periode, sedangkan usaha pembiakan dilakukan dalam waktu yang cukup panjang (5-7 tahun/ periode). Untuk itu, usaha pembiakan sapi potong saat ini masih didominasi oleh peternakan rakyat. Namun, biaya yang besar ini sulit dipenuhi oleh peternak rakyat yang pada umumnya memiliki keterbatasan modal, sehingga menyebabkan peternak tidak sanggup memelihara jumlah ternak yang terlalu banyak. Salah satu sarana produksi yang membutuhkan biaya paling besar adalah pakan. Manajemen pakan inilah yang membuat produksi dan produktivitas sapi potong masih tergolong rendah yang pada akhirnya akan mempengaruhi pendapatan peternak dan perkembangan populasi sapi potong. Pakan memiliki kebutuhan yang paling tinggi yakni 60–70% dari total biaya produksi. Peternak biasanya hanya memberikan rumput untuk ternaknya, kebutuhan pakan hijauan didapatkan secara gratis oleh peternak dari hasil merumput sendiri, sedangkan inovasi suplementasi konsentrat dan mikronutrien diperlukan juga untuk memenuhi kebutuhan nutrisi sapi potong. Penelitian dilakukan di Desa Senggreng Kec. Sumberpucung Kab. Malang. Sumberpucung merupakan salah satu wilayah yang memiliki populasi sapi potong cukup besar, yaitu sebanyak 3.053 ekor atau sebanyak 1,3% dari total populasi sapi potong di Kab. Malang. Kegiatan usaha pembiakan sapi potong, peternak tentu mengeluarkan biaya produksi dan tentu mendapatkan penerimaan dari hasil produksinya. Penerimaan yang diperoleh dari penjualan bibit (pedet) juga sapi dewasa. Biaya yang dikeluarkan oleh peternak terdiri dari biaya tetap dan tidak tetap. Biaya yang paling besar adalah untuk pembelian pakan atau ransum ternak, karena pakan akan berpengaruh terhadap metabolisme dan reproduksi ternak. Biaya tetap yang dikeluarkan oleh peternak seperti: lahan, kandang, penyusutan kandang, ternak dan peralatan. Biaya tidak tetap/variabel yang dikeluarkan peternak adalah pakan, obat-obatan, IB, listrik, air dll. Setiap peternak akan memiliki tingkat pendapatan yang berbeda. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti tingkat produksi ekor sapi yang diusahakan serta unit usaha yang dijalankan oleh peternak. Harga jual satu ekor sapi juga tergantung besarnya biaya produksi yang dikeluarkan untuk kegiatan usaha ternak yang dilakukan. Harga jual dapat menentukan besar kecilnya keuntungan yang dihasilkan. Pendapatan peternak dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti skala usaha, efisiensi pakan, jumlah tenaga kerja, tingkat produksi yang dihasilkan, modal serta pengetahuan peternak dalam memasarkan produk. Penelitian ini dilakukan di Desa Senggeng Kec. Sumberpucung Kab. Malang dengan tujuan untuk mengetahui kelayakan usaha sapi potong rakyat dengan memakai perlakuan bahan pakan yang terdiri dari P0, sebagai perlakuan kontrol dimana peternak selain memakai bahan pakan hijauan mereka juga memberi konsentrat pabrik dengan konsentrasi yang berbeda-beda tiap peternak. Sedangkan pada P1 yaitu pemberian pakan tambahan konsentrat adukan dan P2 yaitu perlakuan dengan pemberian pakan tambahan konsentrat adukan dan mikronutrien. Sapi yang menjadi sampel penelitian telah memenuhi beberapa kriteria, seperti: nilai BCS (Body Condition Score) lebih dari 3, ternak sudah pernah melahirkan dan tidak mengalami gangguan reproduksi sehingga memungkinkan nilai R/C ratio tinggi. Analisa kelayakan akan didapat dari nilai R/C ratio usaha peternakan sapi potong rakyat di desa tersebut. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif deskriptif dengan menggunakan data primer dan sekunder. Penelitian dimulai sejak 21 Maret – 21 April 2021. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi/survey dan wawancara dengan bantuan kuisioner. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu karakteristik peternakan sapi potong di Senggreng Kec. Sumberpucung Kab. Malang yang dapat di lihat dari umur, pendidikan dan jenis kelamin peternak serta analisa kelayakan berdasarkan nilai R/C ratio rata-rata untuk P0 adalah 1,6 sedangkan untuk P1 sebesar 1,9 dan P2 sebesar 1,8. Dilihat dari nilai R/C ˃ 1, berarti usaha ternak tersebut layak untuk dijalankan dan memberikan keuntungan materi bagi peternak. Jenis pakan yang memberikan keuntungan atau pendapatan paling besar adalah perlakuan P2 yaitu menggunakan konsentrat adukan dan campuran mikronutrien.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0521050351
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 02 Aug 2022 07:44
Last Modified: 23 Sep 2024 07:35
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192964
[thumbnail of Moch. Amirul Fuada.pdf] Text
Moch. Amirul Fuada.pdf

Download (1MB)

Actions (login required)

View Item View Item