Perbedaan Prognosis Dalam 24 Jam Antara Metode Acute Physiologi And Chronic Health Evaluation (APACHE) II dan Nursing Early Warning Scoring System (NEWSS) Pada Pasien Gagal Jantung Kiri Di IGD Rumah Sakit

Aini, Luluk Nur (2019) Perbedaan Prognosis Dalam 24 Jam Antara Metode Acute Physiologi And Chronic Health Evaluation (APACHE) II dan Nursing Early Warning Scoring System (NEWSS) Pada Pasien Gagal Jantung Kiri Di IGD Rumah Sakit. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kejadian henti jantung menjadi prognosis dalam 24 jam terburuk bagi pasien gagal jantung kiri. Pengkajian di IGD menentukan ketepatan diagnosis dan pemberian terapi. Solusinya adalah penggunaan metode skoring yang cepat dan tepat. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perbedaan prognosis dalam 24 jam antara metode APACHE II dan NEWSS pada pasien gagal jantung kiri di IGD rumah sakit. Metode penelitian analitik observasional dengan rancangan kohort prospektif. Lokasi penelitian di RS dr. Soedarsono Pasuruan dan Mitra Delima Malang. Jumlah responden 96 pasien dipilih secara consecutive sampling dibagi 2 kelompok. Analisa data menggunakan uji mann-whitney serta uji diagnostik ROC. Hasil dan analisa data statistik menggunakan uji mann-whitney, nilai p value 0,000 < 0,005 artinya terdapat perbedaan prognosis bermakna antara dua kelompok dimana metode NEWSS lebih baik untuk memprediksi prognosis henti jantung dalam 24 jam dibandingkan metode APACHE II. Tingginya angka kematian bisa disebabkan karena pemeriksaan ekokardiografi tidak dilakukan pada waktu yang tepat karena penolakan keluarga serta biaya mahal. Beberapa data klinis pasien di rumah sakit dr. Soedarsono Pasuruan menunjukkan nilai abnormalitas dari pH, natrium, kalium, hematokrit, dan WBC Count. termasuk juga sebagian pasien dengan hasil EKG menunjukkan fibrilasi atrial serta nilai status kesadaran yang rendah dimana hasil mean skor totalnya menunjukkan nilai 22. Nilai mean lebih dari 20 berarti selaras dengan penelitian Joe et al. tahun 2012. Hasil pemeriksaan ini sebagai pendukung bahwa prognosis pasien gagal jantung kiri dalam waktu 24 jam menunjukkan perburukan. Sedangkan hasil skoring NEWSS di rumah sakit Mitra Delima menunjukkan frekuensi pernafasan, tekanan darah dan GCS yang abnormal membantu dalam memberikan intervensi secara lebih cepat dan aktivasi Code Blue segera jika ditemukan kondisi kegawatdaruratan, seperti yang dilakukan dirumah sakit Mitra Delima Malang bahwa pasien-pasien dengan skor ≥7 memiliki pedoman bahwa tim perawat segera mengaktifkan Code Blue dan tata laksana kegawatan oleh dokter jaga dan dokter penanggungjawabnya. Perawat juga melakukan observasi sesuai SOP setiap 15 menit sekali. Ini dilakukan sesuai protap rumah sakit, walaupun demikian ada beberapa pasien yang masih tidak dapat diselamatkan kendatipun sudah dilakukan tindakan segera karena salah satunya dipengaruhi faktor usia yaitu lansia, dimana ini merupakan faktor yang tidak dapat diubah karena pada kondisi ini lansia sulit untuk menjaga homeostasis dari metabolisme jantungnya. Dalam keadaan seperti ini yang terjadi adalah plak pada pembuluh darah dapat mempersempit jalannya aliran darah pada pembuluh darah sehingga aliran yang deras menyebabkan tekanan darah menjadi tinggi sampai terjadi penurunan pemenuhan kebutuhan oksigen pada jantung, hal ini berefek terhadap gagal jantung dan henti jantung. Hasil analisis pemeriksaan diagnostik pada penelitian ini menunjukkan nilai AuROC APACHE II 0,853 (95% IK 74,6%-95,9%) sensitivitas 0,757 dan spesifisitas 0,818 sedangkan AuROC NEWSS 0,967 (95% IK 91,2%-100%) sensitivitas 0,889 dan x spesifisitas 0,872. F. Xu, et al. (2015) juga selaras dengan Wang (2017) menyebutkan bahwa nilai NEWSS dapat memprediksi kejadian henti jantung 2-6 jam lebih cepat. Kesimpulannya adalah nilai akurasi NEWSS dalam memprediksi prognosis dalam 24 jam pada pasien gagal jantung kiri lebih baik daripada metode APACHE II dengan nilai sensitivitas 0,889 dan spesifisitas 0,872. AuROC NEWSS 0,967 termasuk kategori sangat baik. Saran untuk pemangku kebijakan yaitu jajaran struktural dan Kasi keperawatan rumah sakit dapat menelaah dan menerapkan hasil penelitian bahwa metode NEWSS dapat digunakan sebagai alternatif alat yang sensitif dalam memprediksi prognosis pasien gagal jantung kiri dalam 24 jam di IGD.

English Abstract

The case of cardiac arrest is a prognosis within 24 hours and it the worst 24 hours for patients with left heart failure. An Assessment in the Emergency Departement determines the accuracy of diagnosis and administration of therapy. The solution to this is by applying the fast and precise scoring method. This study aims to analyze the difference in prognosis within 24 hours between the APACHE II and NEWSS methods in patients with left heart failure in emergency departement at the hospital. The method used in this study is observational analytical research method with a prospective cohort design. The location of the study in dr. Soedarsono Hospital, Pasuruan and Mitra Delima Hospital, Malang. The number of respondents are 96 patients which are selected by consecutive sampling that devided into two groups. The data analysis uses the Mann-Whitney test and the ROC diagnostic test. The statistic analysis uses the Mann-Whitney tes, p value 0,000 < 0,005 which means there is a significant difference in prognosis between the two groups where the NEWSS method is better for forecasting the prognosis of cardiac arrest within 24 hours than the APACHE II method. The high mortality rate is caused by echocardiograhic examinations not carried out at the right time due to family rejection and high costs.Some clinical patient data in dr. Soedarsono’s hospital have abnormalities natrium, bicarbonat, kalium, kreatinin and the WBC Count, ECG results showing atrial fibrilation with a low awareness status where the mean score showed a value of 22. A mean more than 20 meant that it was cosistant with Joe et al. (2012). The results of this examination supported that the prognosis of patients with heart failure within 24 hours shows worsening. While the scoring results of NEWSS provided interventions more quickly and activation of code blue immediately. In Mitra Delima Malang hospital with a score ≥7 has guidline that nurses immediatley activate the doctor on duty and the person in charge. Nurses also every 15 minutes. This is done according to hospital procedures, although there are some patients despite immediate action because one of them is influenced by age, namely the elderly, where this a factor that cannot be changed because in the elderly it is difficult to maintain homeostasis from cardiac metabolism. Plaques in blood vessels can narrow the flow of blood vessels so that heavy flow causes high blood pressure until there is a decrease in the oxygen demand for the heart, this has an effect on heart failure and cardiac arrest. The diagnostic showed generates AuROC APACHE II value of 0,853 (95% CI 74,6%- 95,9%) with sensitivity 0,757 and specificity 0,818 while AuROC NEWSS 0,967 (95% CI 91,2%-100%) sensitivity 0,889 and specificity 0,872. F.Xu,et al. (2015) also aligns with Wang (2017) mentioning NEWSS ca predict the incidence of cardiac arrest 2-6 hours faster. The conclusion of this study that there is a difference in firecasting prognosis within 24 hours in patients between the APACHE II and NEWSS method. The NEWSS method xii is better than APACHE II method which is seen from a sensitivity value of 0,889 and spesifisity of 0,872 AuROC value of 0,967 including a good category. Suggestions for policy makers, namely the structural ranks and head of hospital nursing, can examine and apply the results of the NEWSS method research that can be used sensitively in predicting the prognosis of left heart failure patients in 24 hours at the emergency departement.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/616.129/AIN/p/2019/041904224
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 616 Diseases > 616.1 Diseases of cardiovascular system > 616.12 Diseases of heart > 616.129 Heart failure
Divisions: S2/S3 > Magister Keperawatan, Fakultas Kedokteran
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 29 Jul 2022 02:11
Last Modified: 29 Jul 2022 02:11
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192880
[thumbnail of LULUK NUR AINI.pdf] Text
LULUK NUR AINI.pdf

Download (6MB)

Actions (login required)

View Item View Item